Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Benarkah MotoGP 2020 Lebih Menyenangkan Tanpa Marc Marquez?

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
24 Agustus 2020
A A
Benarkah MotoGP 2020 Lebih Menyenangkan Tanpa Marc Marquez? Mojok.co

Benarkah MotoGP 2020 Lebih Menyenangkan Tanpa Marc Marquez? Mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah GP Ceko, Valentino Rossi sempat berujar, “MotoGP merupakan kejuaraan yang sangat terbuka. Situasi selalu berubah-ubah, meski sejumlah hal seperti ban juga menjadi salah satu faktor paling berpengaruh. Namun tak adanya Marc Marquez membuat balapan terasa menyenangkan dan semua orang jadi bersemangat.”

Sang legenda berseloroh bahwa hilangnya Marc Marquez dari peredaran semacam berkah bagi semua pembalap. Menengok lima seri MotoGP 2020 yang sudah dilewati, apa yang dikatakan Valentino Rossi memang ada benarnya. Tanpa adanya Marc Marquez, tidak ada yang pasti di MotoGP 2020 saat ini.

Dari lima seri yang sudah dilalui, hanya ada satu pembalap yang bisa meraih juara pertama hingga dua kali. Kemenangan Fabio Quartararo di dua seri pembuka seolah hanya pemanis di awal untuk hari esok yang suram bagi dirinya. Tiga seri berikutnya, semua pembalap punya kemungkinan yang sama untuk naik podium. Baik di podium satu, dua, atau, tiga.

Apalagi kabar terbaru mengatakan bahwa Marc Marquez akan absen lebih lama dari prediksi awal yaitu 2-3 bulan ke depan. Jika benar demikian, maka Marc Marquez berpeluang absen hingga gelaran MotoGP 2020 berakhir. Kabar buruk buat tim Honda sekaligus kabar baik bagi tim dan pembalap lainnya.

Di MotoGP saat ini, Marc Marquez seolah menjadi standar tertinggi pembalap. Barang siapa bisa bersaing dengannya, maka ia dicap sebagai pembalap hebat.

Seperti kata Team Manager Repsol Honda Alberto Puig, “Saya rasa siapa pun pembalap yang menang takkan bisa 100 persen berbangga diri dan berpuas hati karena pembalap nomor satu tak berpartisipasi dalam banyak balapan.” Memang terdengar agak sombong, namun begitulah yang terjadi saat ini. Tidak ada pembalap yang bisa mendominasi MotoGP saat Marc Marquez absen.

Tiga seri terakhir benar-benar terasa efek tidak adanya Marc Marquez. Semua pembalap punya peluang yang sama untuk berada di podium satu, dua, dan tiga. Pemenangnya pun tidak itu-itu saja. Selalu silih berganti.

Jika ditilik secara sederhana, absennya Marquez sangat menyenangkan bagi pembalap lainnya. Tidak ada monopoli podium terus-terusan. Tidak ada singa yang harus ditakuti ketika membalap. Ditambah lagi, absennya Marquez diiringi dengan hilangnya pembalap langganan podium seperti Jorge Lorenzo sampai Dani Pedrosa. Kumpulan orang-orang hebat bernama Fantastic Four sepertinya resmi bubar setelah Lorenzo dan Pedrosa memilih berhenti membalap serta Marc Marquez yang cedera.

Baca Juga:

Sisi Lain Gelaran MotoGP Mandalika yang Tidak Terekam Kamera Televisi

MotoGP Butuh Keributan agar Tak Lagi Membosankan

Valentino Rossi? Musim ini Rossi seperti tidak punya taring, hanya terlihat seperti seorang guru yang menonton para anak didiknya main kejar-kejaran.

Dari sisi kompetitif, MotoGP tanpa Marc menghadirkan angin segar. Dulu podium lebih sering diisi tim dan pembalap pabrikan itu-itu saja macam Yamaha, Honda, atau Ducati. Hilangnya Marquez juga seperti sebuah kesempatan bagi pabrikan macam Suzuki dan KTM unjuk gigi. Tiga seri MotoGP terakhir menunjukkan bahwa pabrikan yang dulunya sering melempem macam Suzuki dan KTM ternyata bisa bersaing juga.

Monopoli Marc Marquez memang sebuah fenomena yang luar biasa di MotoGP belakangan. Namun ketika monopoli itu absen bersama si pembalap. Hal tersebut juga membuat siklus yang sangat baru di MotoGP. Siklus bernama semua punya peluang yang sama. Sebuah siklus yang beberapa tahun belakangan jarang terjadi di MotoGP. Efeknya adalah gelar juara dunia masih sangat kabur saat ini.

Jika disimpulkan, absennya si juara bertahan membuat MotoGP lebih hidup dalam urusan peluang menjadi juara dunia, kompetisi, dan kepercayaan diri pembalap lain. Mimpi banyak tim untuk unjuk gigi di baris terdepan juga lebih mulus. Gelar juara dunia pun sepertinya layak diperebutkan semua pembalap karena kini mereka punya peluang yang sama.

MotoGP 2020 tentu lebih menyenangkan tanpa si Baby Alien adalah sebuah kalimat yang pasti diteriakkan semua pembalap yang bersyukur merasakan manfaat absennya si alien Marc Marquez. Namun lebih dari itu juga membuktikan bahwa Marc Marquez memang bukan pembalap sembarangan. Dominasinya jelas sulit disaingi siapapun saat ini.

Dan saya rasa, pandangan saya sama seperti Alberto Puig, pembalap yang naik podium bahkan sampai merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2020 tentunya masih akan dihadapkan dengan satu permasalahan, yaitu gelar tersebut masih terasa sangat hambar tanpa adanya kehadiran Marc Marquez.

Sumber gambar: Wikimedia Commons.

BACA JUGA Valentino Rossi Sebaiknya Pensiun, karena Era Ini Milik Marc Marquez atau artikel M. Farid Hermawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Agustus 2020 oleh

Tags: marc marquezmotogp
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia

ArtikelTerkait

Memahami Eksisteni Pawang Hujan Melalui Teori Johari Window

Memahami Eksistensi Pawang Hujan Melalui Teori Johari Window

21 Maret 2022
Melihat Peluang 4 Kandidat Juara Motogp 2020 Setelah Marquez Cedera terminal mojok.co

MotoGP Andalusia: Kembalinya Rossi ke Podium dan Quartararo yang Tak Tersentuh

27 Juli 2020
Valentino Rossi Naik Podium Lagi dan Idealisme Lightning McQueen di Lintasan Balap MOJOK.CO

Valentino Rossi Naik Podium Lagi dan Idealisme Lightning McQueen di Lintasan Balap

27 Juli 2020
Ducati, Calon Paling Kuat Juara MotoGP Musim Ini

Ducati, Kandidat Terkuat Juara MotoGP Musim Ini

18 Maret 2022
35 Istilah dalam MotoGP yang Sering Digunakan Terminal Mojok

35 Istilah dalam MotoGP yang Sering Digunakan

9 Februari 2022
Dear Trans7, kalau Menayangkan MotoGP Mbok Ya Sampai Selesai! terminal mojok.co

Tuan Rumah MotoGP dan Kekhawatiran Rossi Sakit Perut

23 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.