Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Belajar dari Kasus Netflix Malaysia, Orang Jawa Harus Bangga Berbahasa Jawa

Hastomo Nur Hidayatulloh oleh Hastomo Nur Hidayatulloh
3 Februari 2021
A A
Belajar dari Kasus Netflix Malaysia, Orang Jawa Harus Bangga Berbahasa Jawa terminal mojok.co

Belajar dari Kasus Netflix Malaysia, Orang Jawa Harus Bangga Berbahasa Jawa terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir bulan lalu, Twitter dihebohkan dengan kemunculan sebuah utas yang memperlihatkan kegaduhan warganet Malaysia yang meributkan penggunaan bahasa Inggris dalam akun Twitter Netflix Malaysia. Mereka beramai-ramai membandingkan akun Netflix negaranya dengan negara tetangga, termasuk Indonesia. Netflix Malaysia dianggap mengecewakan karena memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, alih-alih bahasa Melayu. Padahal, Netflix dari negara lain seperti Jepang, Thailand, serta Indonesia menggunakan bahasa nasional masing-masing sebagai bahasa pengantar akunnya.

Jadi, di Malaysia lagi rame masalah akun netflixMY g pake bahasa melayu.

Kemudian warga negara jiran mengambil Indonesia sbg contoh yg harus ditiru dalam penggunaan bahasa ibu.

Seketika bangga jadi orang indonesia. :') pic.twitter.com/VmcfUpbwNR

— Muhamad (@Shidqi_Musthofa) January 31, 2021

Dalam keributan yang disajikan utas tersebut, mereka kecewa dan menuntut Netflix Malaysia menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Kekecewaan mereka yang diekspresikan dalam twit berujung pada twitwar dan melebar ke isu identitas. Hal ini mengingat saat ini banyak masyarakat Melayu urban lebih memilih bahasa Inggris sebagai bahasa keseharian. Pun banyak orang dari etnis Cina dan India di Malaysia yang tak fasih dengan bahasa kebangsaan, bahasa Melayu.

Netflix Malaysia secara tak langsung menyiratkan bahwa eksistensi bahasa Melayu di Malaysia semakin luntur. Lebih-lebih banyak orang yang mendukung Netflix Malaysia untuk tetap menggunakan bahasa Inggris karena dianggap mewakili kepentingan pengguna dari semua kalangan. Meski begitu, lebih banyak pihak yang menganggap bahwa hal tersebut akan berdampak pada krisis identitas.

Dalam twitwar isu tersebut, warganet Malaysia salut dengan Indonesia yang tetap bangga dengan bahasa nasionalnya sendiri, bahasa Indonesia. Mereka beranggapan bahwa masyarakat Indonesia sukses menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di samping banyaknya bahasa daerah. Warganet Malaysia menyayangkan karena ragam bahasa di Malaysia tidak sebanyak bahasa daerah di Indonesia, tetapi gagal menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Menyadari hal tersebut, saya pun merasa bangga. Apa yang telah disepakati dalam Kongres Pemuda masih eksis hingga saat ini. Ya, meskipun di masa sekarang banyak orang yang gemar mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris agar terkesan intelek.

Meskipun demikian, ada hal lain yang tiba-tiba terbesit di otak saya. Seperti halnya di Malaysia, di mana bahasa Inggris mulai dijadikan bahasa pemersatu antaretnis. Di sini bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu sehingga semua orang mengutamakan penggunaannya. Hal ini perlahan menimbulkan fenomena yang memprihatinkan, yakni kepunahan bahasa daerah.

Menurut Kemendikbud, ada sebelas bahasa yang kini dinyatakan punah akibat kehilangan penutur. Hal ini sangat disayangkan mengingat bahasa daerah merupakan wujud diversitas Indonesia.

Baca Juga:

Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang

Menyesal Masuk Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia? Wajar, tapi Saya Yakin Kamu Akan Berubah Pikiran Setelah Membaca Ini

Kemendikbud juga menyatakan bahwa ada 26 bahasa daerah yang dinyatakan aman dari kepunahan. Bahasa-bahasa tersebut tak lain berasal dari suku dengan populasi besar seperti Jawa, Sunda, Bugis, dan Minang.

Biarpun dinyatakan aman oleh Kemendikbud, sebagai orang Jawa, saya merasa bahasa Jawa kini sedang nggak baik-baik saja. Banyak kawula muda di sini menganggap bahasa Jawa sebagai simbol keterbelakangan, sedangkan bahasa Indonesia dan Inggris identik dengan modernitas.

Bahasa Jawa dianggap sebagai sesuatu yang kasar dan identik dengan pergaulan kaum proletar. Lantaran itulah muncul fenomena di mana bahasa Jawa hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan antarteman saja, sedangkan ketika menjalin hubungan romantis (misalnya pada pasangan) hal ini tidak berlaku.

Fenomena para orang tua muda yang memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu bagi anak-anaknya yang saya sorot di sini merujuk pada pasangan orang tua yang sama-sama berlatar belakang orang Jawa sekaligus tinggal di daerah dengan penutur bahasa Jawa. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena dapat berpotensi untuk menciptakan generasi gagap bahasa Jawa yang lebih besar lagi.

Bukannya sok ngatur-ngatur, tetapi memang untuk keadaan yang saya utarakan di atas, nggak ada alasan untuk mengelak menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu untuk anak. Paling tidak, bahasa Jawa masih relevan untuk dipakai dan dilestarikan hingga kini.

Nggak perlu merasa khawatir anak nggak bisa bahasa Indonesia ketika menjadikan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu. Anak akan dengan sendirinya bisa berbahasa Indonesia karena lingkungan sekitar mendukung untuk mempelajari hal tersebut. Lagu anak, siaran televisi, buku, dan pelbagai fasilitas yang ada di sekeliling akan membantu meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia-nya.

Nggak ada ceritanya orang yang bahasa ibunya adalah bahasa Jawa mengalami kesulitan berbahasa Indonesia. Namun sebaliknya, banyak sekali anak dari pasangan orang Jawa yang tinggal di daerah berbahasa Jawa, tetapi kesulitan berbahasa Jawa.

Buat kamu yang masih malu untuk berbahasa Jawa, saya cuma mau bilang bahwa status sosial dan ekonomi seseorang nggak dinilai dari bahasa apa yang ia gunakan, kok. Jangan sampai orang Jawa mengalami krisis identitas karena stigma buruk tentang bahasa Jawa.

Kalau kamu masih punya pikiran untuk percaya pada stigma, lebih baik perbanyak edukasi diri agar dapat membuka pikiran sempitmu.

BACA JUGA Mereka yang Pura-pura Cari Penjual Netflix di Twitter Itu Mengganggu Banget dan tulisan Hastomo Nur Hidayatulloh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: bahasa indonesiaJawamelayuNetflix Malaysia
Hastomo Nur Hidayatulloh

Hastomo Nur Hidayatulloh

Maba Fakultas Peternakan UGM 2020.

ArtikelTerkait

Jurusan Bahasa Indonesia Sering Bikin Mahasiswanya Menderita (Unsplash)

Jurusan Bahasa Indonesia Adalah Jurusan Paling Menderita oleh Stigma Negatif yang Lahir dari Ketidaktahuan Masyarakat

9 September 2024
Katanya Mahir Berbahasa Inggris, Saat Gunakan Mesin ATM Kok Tetap Pakai Bahasa Indonesia?

Katanya Mahir Berbahasa Inggris, Saat Gunakan Mesin ATM Kok Tetap Pakai Bahasa Indonesia?

4 November 2019
Rasa Sesal yang Dulu Saya Rasakan ketika Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia (Unsplash)

Rasa Sesal yang Dulu Saya Rasakan ketika Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia

26 Oktober 2022
Nggak Semua Warga Kampung Inggris Kediri Bisa Bahasa Inggris, Jangan Berharap Ketinggian Mojok.co

Nggak Semua Warga Kampung Inggris Kediri Bisa Bahasa Inggris, Jangan Berharap Ketinggian

4 November 2023
9 Kata yang Menggambarkan Sulitnya Belajar Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia (Unsplash)

9 Kata yang Menggambarkan Sulitnya Belajar Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia

7 Januari 2023
3 Kosakata Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui! (Unsplash)

3 Kosakata Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui!

19 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

30 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.