Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Begini Rasanya Hidup dalam Keluarga yang Dikenal Religius

Erfransdo oleh Erfransdo
4 Maret 2023
A A
Begini Rasanya Hidup dalam Keluarga yang Dikenal Religius

Begini Rasanya Hidup dalam Keluarga yang Dikenal Religius (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum mulai menulis artikel ini, sebenarnya saya agak geli juga kalau harus memakai kata religius. Tapi, demi memudahkan pemahaman kita bersama, saya pakai kata itu saja. Sebab, di lingkungan rumah, keluarga saya memang dikenal cukup paham dengan agama karena keturunan.

Sejak dulu, rata-rata anggota keluarga saya memiliki latar belakang kehidupan yang cukup dekat dengan agama, ibadah, dan dipercaya oleh perangkat desa untuk memimpin acara keagamaan. Misalnya, kakek saya selalu jadi imam salat di masjid (baik salat lima waktu maupun salat Jumat), atau saudara saya yang jadi muazin. Bahkan beberapa saudara saya juga bersekolah di sekolah Islam dan pesantren, hingga ada yang dapat beasiswa ke Kairo, lho.

Sayangnya, sepertinya cuma saya yang bisa dibilang nggak begitu meneruskan bakat dakwah yang diwarisi keluarga. Sebagai seorang anak yang hidup dan tinggal bersama keluarga yang dikenal religius, berikut beberapa hal yang saya rasakan selama ini.

#1 Lingkungan rumah nyaman

Selama dua puluh tahun lebih hidup dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai agama membuat saya bersyukur karena bisa merasakan lingkungan rumah yang nyaman. Nyaman di sini maksudnya ketika saya mendapat banyak ilmu agama dari orang tua dari kecil sebelum masuk ke dunia pendidikan. Hal ini membuat saya yang sudah dewasa ini jadi lebih terkendali. Yah, meskipun tetap ada nakalnya, sih.

#2 Dianggap anak baik dan saleh

Saya nggak tahu poin kedua ini kelebihan atau kekurangan lahir dan besar di keluarga religius. Sebab, anggapan anak baik dan saleh justru bikin saya terbebani.

Ketika pengin melakukan sesuatu, saya harus berpikir dua kali. Apakah kelakuan saya nantinya bakal berdampak positif atau negatif. Dan kalau sudah berbuat satu kesalahan saja, eh, langsung jadi bahan omongan. Untuk mengatasi itu saya lebih memilih jadi diri sendiri dan kabar baiknya nggak ada yang mengomentari.

#3 Sering dianggap mengerti agama

Terlahir di keluarga yang religius membuat saya disalahpahami oleh banyak orang. Kebanyakan menilai kalau saya ini mengerti soal agama. Padahal nyatanya kalau boleh jujur, boro-boro mengerti agama, kadang salat subuh saja saya masih suka telat. Hehehe.

Nyatanya nggak semua orang yang lahir dan besar dalam keluarga religius memahami seluk-beluk agama. Kadang saya pengin ngakak kalau ada orang yang menganggap saya ini mengerti agama. Padahal ya tahu mana yang wajib, sunah, halal, dan haram saja saya sudah bagus.

Baca Juga:

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Saatnya Berhenti Menyuruh Orang Lain untuk Tambah Anak, Donatur Juga Bukan, tapi Ngaturnya Kelewatan!

#4 Selalu diminta untuk jadi imam atau pembaca doa

Lantaran rumah saya bersebelahan dengan masjid, kakek saya sering menjadi imam salat. Kalau bukan beliau, biasanya bapak saya yang turun tangan. Kalau nggak ada kakek dan bapak saya, biasanya kakak saya yang tertua yang didapuk jadi imam salat. Lalu gimana kalau ketiganya sedang nggak berada di rumah? Ya tentu saja orang lain yang jadi imam salatnya, saya kan sekarang sedang merantau. Hehehe. Tapi, kalau kebetulan sedang pulang dan nggak ada kakek, bapak, dan kakak, saya menyempatkan jadi imam salat karena dimintai tolong.

#5 Kalau ada tahlilan, selalu didahulukan dapat berkat

Dari empat poin yang sudah saya jabarkan di atas, poin terakhir ini bikin saya senang terlahir dan besar dalam keluarga religius. Tiap kali ada tahlilan atau acara keagamaan di lingkungan rumah, saya dan saudara-saudara saya yang lain selalu didahulukan untuk mendapatkan berkat. Bahkan empunya hajat tak jarang memberikan berkat lebihan pada kami. Lantaran dulu masih kecil, saya sih senang-senang saja.

Hidup dalam keluarga religius memberikan saya banyak pelajaran berharga, baik ketika di dalam rumah maupun di lingkungan masyarakat. Meski bertahun-tahun berdampingan dengan keluarga yang paham soal agama, itu semua nggak menjamin seseorang memiliki akhlak yang pasti baik.

Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Seorang Ateis dari Keluarga Religius, Ingin Bersenang-senang Lalu Mati Muda.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2023 oleh

Tags: Keluargareligius
Erfransdo

Erfransdo

Lulusan pertanian yang terjun ke dunia media. Peduli isu-isu budaya dan lingkungan. Gemar baca buku dan nonton bola.

ArtikelTerkait

ngatur-ngatur tuhan ritual agam islam mojok.co

Jangan Kira Aktivitas Agama Hanya Seputar Ritual Syariat

11 September 2020
hari tua bapak

Menikmati Hari Tua Seperti Bapak

18 Juni 2019
Figur Publik Juga Manusia, Apa Salahnya Melindungi Privasi Keluarga?

Figur Publik Juga Manusia, Apa Salahnya Melindungi Privasi Keluarga?

15 Januari 2023
tips menjadi menantu idaman mertua idaman mojok.co

Menjadi Mertua dan Menantu Idaman Tidak Semudah Tips Suksesnya, Sist

10 Agustus 2020
rafathar hidup anak dalam reality show protes diprank the truman show richie rich mojok.co

Rafathar Sudah Mulai Protes Terlalu Sering Di-prank, Raffi-Gigi Kapan Mau Tobat?

5 September 2020
dpr

Ibu Saya Anggota DPR yang Sedang Didemo dan Anak-anaknya Ribut di Grup WhatsApp

30 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.