Siapa sih yang nggak nonton YouTube buat ngisi kegabutan nungguin pandemi selesai biar bisa keluar rumah lagi? Saya termasuk di antaranya dan jujur sekarang ini rasa ingin membebaskan diri buat keluar rumah semakin meluap. Kalau diamati secara seksama, iklan-iklan di YouTube sekarang ini kental banget sama tema #DiRumahAja dengan nuansa Ramadan.
Saya mulai hafal iklan Grab yang nganterin makanan pas waktu sahur sama berbuka, mulai dari lagunya sampai muka driver Grab itu sendiri. Iklan Gojek yang isinya drama animated cartoon dengan voice over yang absurd. Serta colab antara Baskara, Kunto Aji, Yura Yunita, dan Sal Priadi di iklan IM3 Ooredoo.
Wabil khusus buat iklannya IM3 Ooredoo, saya jadi penasaran provider lain bikin iklan kayak apa. Skip dulu urusan provider apa yang internetnya paling kenceng atau kuotanya paling gede plus paling murah, di tulisan ini saya pengin bahas cara-cara promosi dengan tema #DiRumahAja dari provider seluler tersebut. Bisa jadi habis baca tulisan ini langsung pindah provider dengan alasan iklannya sangat filosofis. Eh.
Satu: Iklan Telkomsel
Telkomsel pakai hashtag #DiRumahTerusMaju. Isinya berupa background merah dengan ornamen khas Ramadan dan ada lagu ciptaan sendiri (mungkin?). Nggak tahu siapa yang nyanyi, tapi intinya konsep yang dipakai adalah lyric video mirip kebanyakan re-uploader lagu-lagu trending sekarang ini.
Mari kita bedah tiap segmen di videonya. Warna merah adalah warna kebesaran Uni Soviet Telkomsel itu sendiri, yang setelah saya cari artinya ternyata sama dengan warna merah di bendera negara tercinta kita. Adanya ornamen Ramadan berarti video itu dibikin dan di-upload pas bulan Ramadan, tepatnya tanggal 6 Mei 2020. Liriknya pakai font Calibri dengan animasi fade in – fade out yang standar. Di akhir video ada logo Telkomsel dan tulisan “The Real 4G LTE”. Kayaknya bagian akhirnya doang yang paling artistik. No offense.
Saya bisa simpulkan bahwa Telkomsel memilih tema yang sederhana dan mainstream ini karena sudah sangat percaya dengan nama besarnya. Jadi, buat apa bikin iklan dengan budget gede dan tampilannya wah kalau kualitas dan pelayanannya sudah teruji dan dipercaya banyak orang? Yah meskipun nggak ramah kantong, sih. Makanya turunin dong harga paketannyaaa. Uhuk.
Dua: Iklan IM3 Ooredoo
Bisa saya bilang, iklan ini adalah versi niat dari punya Telkomsel. Kolaborasi empat penyanyi milenial Indonesia ditambah random scene orang-orang bukber online pakai video call dan quotes tentang silaturahmi sesuai dengan hashtagnya, #SilaturahmiSetiapHari.
Mari kita bedah tiap segmen videonya. Di awal video ada semacam disclaimer bahwa iklannya dibikin dari rumah masing-masing sama orang-orang yang jujur saya ngga tau asal-usulnya, kita sebut saja anak muda. Pola videonya teratur: satu scene anak muda disusul satu scene penyanyi dan begitu seterusnya. Di akhir video ada kompilasi scene anak muda yang tersenyum karena menikmati kuota gede dan murah momen silaturahmi tersebut. Special mention buat IM3 Ooredoo karena satu-satunya yang ngasih promosi jumlah kuotanya. Mantul.
Kesimpulannya adalah IM3 Ooredoo secara tersirat lewat Baskara, Kunto Aji, Yura Yunita, dan Sal Priadi menargetkan milenial buat pakai provider mereka mengingat penyanyi-penyanyi tersebut, terutama Baskara, ia punya diehard fans yang nggak sedikit dan semuanya anak-anak muda. Yang mana, kalau udah tua ntar mereka bakal ganti pakai Telkomsel. Eh.
Tiga: Iklan Tri
Iklan dari #KalahkanJarak punya Tri kurang lebih isinya sama kayak IM3 Ooredoo, cuma ditambah adegan cinematic dan pakai nuansa Ramadan yang kental. Saya sarankan dengerin iklan ini pakai headset atau headphone karena voice over-nya adem banget.
Mari kita bedah tiap segmen videonya. Di awal video ada adegan cinematic dari jalanan kosong kota metropolitan yang bisa saya tebak itu adalah Jakarta kalau lagi musim lebaran. Setelah itu sebagian besar isinya kegiatan-kegiatan mainstream zaman sekarang macam vidcall, streaming, dan live IG. Tambahan minor yang naikin moral positif video ini adalah donasi dan suara bangunin sahur yang bikin kangen. Di akhir video ada promosi berbagi cerita berhadiah jutaan rupiah. Coba deh ikutan, Mylov. Kalau menang bagi-bagi sama saya, kan udah bantu ngasih tahu. Ehe.
Meskipun paketannya terbilang murah, cakupan sinyalnya yang masih belum merata bikin sinyalnya ilang-ilangan dan karena itu provider ini jadi underrated. Meskipun begitu strategi brandingnya bisa dibilang paling bagus dari ketiga provider lainnya. Jadi buat kamu yang pakai provider ini sabar dulu aja ya, Mylov. Siapa tau beberapa bulan ke depan ada peningkatan kualitas jaringan dan nantinya provider ini bakal jadi bagus dengan biaya paling irit.
Empat: Iklan XL Axiata
Jujur, iklan #DiRumahLebihBaik lebih cocok jadi Instastory dibanding video YouTube, cuma 11 detik loh mylov. Tapi demi keabsahan tulisan ini saya akan tetap bahas videonya.
Mari kita bedah videonya. Di awal video ada pemberitahuan bahwa sinyal XL Axiata berubah jadi #DiRumahLebihBaik. Kemudian di bagian selanjutnya ada panduan jika belum muncul nama baru sinyal tersebut, maka diharuskan me-restart HP kita. Tamat. Sangat to the point tanpa tedeng aling-aling.
Yah, nothing to say, bisa disimpulkan XL Axiata melakukan pendekatan ultra-realistis bahwa sebenarnya yang berubah dari layanannya ya cuma namanya aja. Kualitas jaringan? Kalian bisa nilai sendiri mylov, saya nggak pakai soalnya.
BACA JUGA Indosat Cocok Untuk Mahasiswa, Telkomsel Untuk Pekerja: Apakah Benar Anggapan Para Pengguna Provider Ini? dan tulisan Reyhan Kedar lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.