Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Beberapa Hal yang Tak Perlu Dibicarakan Saat Bicara Soal Childfree

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
24 Agustus 2021
A A
Beberapa Hal yang Tak Perlu Dibicarakan Saat Bicara Soal Childfree terminal mojok.co

Beberapa Hal yang Tak Perlu Dibicarakan Saat Bicara Soal Childfree terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini topik childfree kembali jadi perbincangan panas setelah Gitasav mengulang pengakuan di tahun 2017 tentang keputusannya memilih childfree. Tanggapan yang muncul justru lebih banyak dari sesama perempuan. Dan karena ia berjilbab, tanggapan tersebut dengan mencela bahkan menghakimi keputusan Gitasav lewat perspektif agama Islam.

Sebagai sesama perempuan berjilbab, bedanya saya masih lajang, saya biasa-biasa saja. Keputusan akan melahirkan atau tidak tentu saja ada di tangan saya sendiri dengan mempertimbangkan kesiapan pasangan sebagai calon bapaknya anak saya nanti. Namun yang jelas, saya nggak berada di barisan orang-orang yang menikah hanya untuk berkembang-biak, atau memilih childfree karena menganggap berkembang-biak sebagai kegiatan yang nista. Punya anak itu pilihan, bukan kewajiban. Punya anak hendaknya dipersiapkan, bukan sekadar jadi efek samping kegiatan seksual halal pasangan suami-istri.

Sementara itu, ada beberapa kalimat yang sebetulnya tidak perlu dibicarakan saat sedang bicara soal childfree.

#1 “Memilih childfree itu berarti nggak beriman.”

Sejak kapan berkembang-biak menjadi penakar iman seorang hamba pada Tuhannya? Jika benar premis tersebut, berarti tinggal beranak banyak-banyak saja, otomatis jadi orang beriman. Kok, suram banget membayangkan kehidupan seseorang habis hanya untuk berkembang biak demi bisa diakui beriman oleh orang lain. Lagipula sok tahu amat merasa bisa menakar iman seseorang, memangnya iman itu sejenis beras yang bisa dipegang dan dilihat mata telanjang?

#2 “Pada ikut-ikutan childfree movement, udah kayak yang paling kekinian aja deh.”

Sebentar, childfree movement? Bagaimana bisa childfree dikategorikan sebagai movement? Childfree atau tidak adalah tentang pilihan hidup, childfree bukan tentang isme-isme. Kenyataannya, childfree dibicarakan sekarang karena ada orang-orang yang terus saja mempertanyakan bahkan mencela pilihan hidup orang lain, bukan karena ada seseorang (yang kebetulan influencer) sedang kampanye childfree!

#3 “Orang lain bisa punya anak banyak dan sukses semua, tuh!”

Jangan pakai satu sepatu untuk kaki semua orang lain dan segala keperluan, dong. Ada orang yang punya anak banyak dan sukses semua itu bisa jadi punya support system yang tidak dimiliki orang lain. Pada kasus seperti ini punya anak banyak ada hubungannya dengan privilese masing-masing orang. Untuk bisa memilih dari sekian pilihan memang membutuhkan privilese.

Baca Juga:

Childfree & Happy oleh Victoria Tunggono: Seni Memahami Alasan Seseorang Memutuskan Childfree

Pak Ma’ruf Amin, Nggak Usah Ikut-ikutan Ngomongin Childfree, yang Lain Aja!

Ada pula kalimat-kalimat yang seolah mendukung penuh keputusan childfree, tapi rasanya nggak begitu tepat untuk dibicarakan.

#1 “Kalau beranak terus nanti overpopulasi, loh!”

Meski masih bisa diterima logika, alasan semacam ini overrated. Kita takut nggak tercukupi kebutuhan primer seperti makan dan air akibat krisis lingkungan. Kita khawatir nggak cukup tempat di bumi karena sekarang saja harga properti sudah tidak masuk akal, suhu global dan permukaan air laut terus naik setiap tahun mengakibatkan kota-kota di Indonesia yang memiliki pantai (seperti Aceh, Jakarta, dan Surabaya) mengalami banjir bahkan diprediksi tenggelam pada 2050, fafifu wasweswos.

#2 “Daripada punya anak mending adopsi bayi terlantar.”

Kalimat serupa biasa saya ucap untuk kucing, “Lebih baik adopsi kucing dari jalanan ketimbang beli.” Jadi, ya, saya paham kok maksud “lebih baik” dan “daripada” di sini. Hanya saja, dengan berucap demikian, berisiko terjebak cara berpikir yang hitam-putih saja. Padahal, menolong anak terlantar tidak perlu memutuskan childfree terlebih dulu. Sebaliknya, menolak childfree belum tentu nggak peduli anak-anak terlantar. Kalimat semacam itu hanya membawa pesan holier-than-thou atau sebut saja “nyinyir yang semuci-muci” alias sok suci saat berkomentar tentang pilihan hidup orang lain.

#3 “Memang, ya, pada nggak tahu diri udah miskin bukannya KB malah beranak terus.”

Hey, tolong alur berpikirnya dikondisikan! Orang miskin punya anak banyak itu bisa jadi karena ia tak punya pilihan lain. Akses ke fasilitas kesehatan terbatas, tak punya pengetahuan untuk kontrol kelahiran, terjebak dalam kultur patriarki, dan sebagainya. Lagi-lagi, ini juga tentang privilese. Jadi jangan dibandingkan dengan Zaskia Adya Mecca yang punya banyak ART untuk lima anak, misalnya. Memilih childfree bukan berarti bisa salty pada situasi perempuan lain yang beranak banyak, ya.

Lagi-lagi, keputusan seseorang memilih untuk punya anak atau tidak, kita tidak punya hak apa pun untuk “mengomentari” dan ikut campur. Itu tubuhnya dan itu pilihan yang dia inginkan.

BACA JUGA Gitasav Adalah Bukti Sulitnya Perempuan untuk Punya Pilihan dan tulisan Aminah Sri Prabasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: childfreeoverpopulasipunya anak
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Childfree & Happy oleh Victoria Tunggono: Seni Memahami Alasan Orang Memutuskan Childfree

Childfree & Happy oleh Victoria Tunggono: Seni Memahami Alasan Seseorang Memutuskan Childfree

Biaya Membesarkan Anak Katanya 3 Miliar: Itu Matematika Manusia, Matematika Tuhan Bisa Berbeda terminal mojok.co

Biaya Membesarkan Anak Katanya 3 Miliar: Itu Matematika Manusia, Matematika Tuhan Bisa Berbeda

12 April 2021
Belum Punya Rumah Setelah Lama Nikah Lebih Dimaklumi Dibanding Belum Punya Anak Setelah Lama Nikah terminal mojok.co

Belum Punya Rumah Setelah Lama Nikah Lebih Dimaklumi Dibanding Belum Punya Anak Setelah Lama Nikah

18 April 2021

Gitasav Adalah Bukti Sulitnya Perempuan untuk Punya Pilihan

21 Agustus 2021
biaya membesarkan anak berkebutuhan khusus itu mahal mojok.co

Punya Anak Itu Murah, Asalkan Anaknya Tidak Berkebutuhan Khusus

23 Juli 2020
Kucing Liar Adalah Hama Terminal Mojok

Kucing Liar Adalah Hama

12 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.