Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Menyuruh Bayar Parkir Duluan, tapi Kendaraan Ditinggalin Begitu Aja Bikin Saya Membenci Tukang Parkir untuk Pertama Kalinya

Abd. Muhaimin oleh Abd. Muhaimin
6 September 2023
A A
Menyuruh Bayar Parkir Duluan, tapi Kendaraan Ditinggalin Begitu Aja Bikin Saya Membenci Tukang Parkir untuk Pertama Kalinya

Menyuruh Bayar Parkir Duluan, tapi Kendaraan Ditinggalin Begitu Aja Bikin Saya Membenci Tukang Parkir untuk Pertama Kalinya (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya kalau disuruh bayar parkir duluan nggak papa, asalkan kendaraan dijaga tukang parkir dengan baik. Betul gitu?

Saat singgah di tempat umum seperti minimarket, warkop, bank, pasar, tempat wisata, dll., saya akan merasa lebih aman jika menitipkan kendaraan pada tukang parkir yang mematok tarif di luar nalar daripada yang nggak bertanggung jawab. Hati saya akan lebih tentram meninggalkan kendaraan tanpa perlu repot-repot kunci stang. Atau, saya tak usah susah payah celingak-celinguk ke tempat parkir memastikan kendaraan masih ada dan nggak hilang diembat orang.

Akhir-akhir ini, banyak orang yang mengeluhkan perihal “kenakalan” tukang parkir. Mulai dari tarif yang mahal (untuk skala jasa parkir) hingga oknum tukang parkir yang tiba-tiba abrakadabra muncul saat pemilik kendaraan mau pergi. Sebenernya saya nggak cukup peduli dengan perkara itu. Sebab husnuzan saya membisikkan bahwa mereka yang tiba-tiba muncul bak pahlawan itu memang sudah mengawasi motor dari kejauhan. Mungkin beliau menghindari sifat riya aja, hehehe.

Tukang parkir serius dan nggak serius

Meskipun oknum semacam itu bikin kesal, tapi sepengalaman saya, juru parkir yang serius itu lebih bertanggung jawab daripada mereka yang nggak serius. Yang serius biasanya punya ciri-ciri memakai rompi hijau atau oranye, peluit, topi, dan pakai karcis. Sementara yang nggak serius biasanya nggak pakai seragam, nggak bawa peluit, kerjaannya cuma duduk dan berdiri kalau ada pemilik kendaraan yang hendak pergi.

Sebenarnya saya nggak mikirin perihal berapa uang yang saya keluarkan untuk membayar jasa tukang parkir yang penuh tanggung jawab. Dan meskipun saya sendiri termasuk kalangan yang pantas mendapat beasiswa bidik misi, saya selalu memegang teguh nasihat bapak saya. Kata beliau, sebegitu pelitnya kita hanya untuk kehilangan uang Rp5.000 sebagai jaminan keamanan motor yang beratus-ratus kali lipat akan rugi jadinya jika dicuri.

Pengalaman disuruh bayar parkir duluan di Bukit Bintang

Tapi apalah daya, saya justru bertemu dengan oknum tukang parkir yang nggak serius tadi. Rasa nggak ikhlas itu otomatis muncul dan mengganggu saya.

Jadi ceritanya begini, sepekan lalu, saya bersama dua orang teman pergi ke Bukit Bintang. Warga Jogja pasti sudah tau tempat nongkrong yang memiliki spot indah untuk melihat romantisnya Kota Jogja malam hari dari ketinggian ini, kan? Waktu itu kami pergi sekitar tengah malam.

Lantaran sudah lewat tengah malam, tempat nongkrong yang berada di pinggiran tebing itu mulai sepi. Hanya tinggal beberapa pasangan yang masih anteng berduaan entah ngobrolin apa. Salah seorang teman yang sudah pernah berkunjung berkata, “Biasanya aku parkir di situ. Lebih murah.” Saya melihat arah yang ditunjuknya, dan ternyata memang sepi nggak ada tukang parkir ataupun deretan motor.

Baca Juga:

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

4 Kelebihan Bayar Parkir Menggunakan e-Money yang Jarang Dibicarakan Orang

Lantas saya mengusulkan hal lain. “Di situ aja,” sembari menunjuk tiga kendaraan yang berbaris dengan seorang ibu-ibu yang tengah duduk santai di kursi. Usia ibu yang menjaga parkiran saya perkirakan tak sampai 50-an.

Selesai memarkirkan motor, ibu itu sigap berkata, “Bayar parkir dulu, Mas.”

Mendengar kalimat si ibu, otak saya langsung berpikir, benarkah ada yang meminta uang parkir di muka? Sambil meletakkan helm, otak saya mencoba mengingat-ingat. Ternyata, saya belum pernah bertemu tukang parkir jenis ini.

Dua teman saya nggak berkomentar. Mereka langsung bayar parkir motor masing-masing. Saya pikir mereka memaklumi tukang parkir jenis ini. Namun dugaan saya meleset. Setelah kami masuk warkop dan memesan kopi, mereka malah mengeluarkan sumpah serapah dan mengumpat sana-sini, “Mana ada uang parkir bayar di muka, Cuk!”

Umpatan kami menjadi-jadi 15 menit kemudian. Saat saya kembali dari toilet dan kebetulan lewat di tempat kami memarkir motor, ibu-ibu tadi sudah nggak ada. Mungkin pulang, begitu pikir saya. Entah di mana tanggung jawabnya setelah kami membayarnya Rp10.000 untuk dua motor. Asu!

Jadi benci

Dari pengalaman itu, saya akui untuk pertama kalinya saya membenci tukang parkir. Hubungan kami yang selama ini baik-baik saja jadi rusak karena oknum yang tak bertanggung jawab. Perbuatan si ibu bukan saja bikin saya kesal, tapi juga sakit hati. Nihilnya rasa tanggung jawab dan semena-mena menghilang adalah bentuk penipuan.

Gimana nggak menipu, wong kami sudah bayar parkir di muka demi keamanan motor, kok motornya malah nggak dijaga dan dia pergi tanpa peduli. Gimana kalau misalnya motor kami hilang dicuri? Harus ke mana kami meminta pertanggungjawaban?

Penulis: Abd. Muhaimin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Saya Lebih Ikhlas Kasih Dua Ribu untuk Pak Ogah daripada Tukang Parkir.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 September 2023 oleh

Tags: ParkirTukang Parkir
Abd. Muhaimin

Abd. Muhaimin

Mahasiswa asli Sumenep, pemerhati isu sosial dan mahasiswa.

ArtikelTerkait

kota malang tipe tukang parkir

3 Tipe Tukang Parkir yang Kita Temui dalam Kehidupan Sehari-hari

16 Mei 2020
4 Kebiasaan Buruk Saat Parkir Motor yang Dibenci Orang-orang Mojok.co

4 Kebiasaan Buruk Saat Parkir Motor yang Dibenci Orang-orang

1 November 2024
Parkir Sembarangan di Kampus Bisa Masuk Akun Medsos Khusus, Menghibur dan Bikin Kapok Mojok.co

Parkir Sembarangan di Kampus Saya Bisa Masuk Akun Medsos Khusus, Menghibur dan Bikin Kapok

23 November 2023
Kampus Elit, Parkir Sulit tukang parkir liar

Tutorial Menghadapi Tukang Parkir agar Keuangan Tidak Boncos

22 Januari 2023
5 Pekerjaan yang Menghasilkan Banyak Cuan dalam Hitungan Jam selain Tukang Parkir dan Pak Ogah

Yang Fana Itu Waktu, yang Abadi Adalah Tukang Parkir ATM yang Tetap Minta 2 Ribu sekalipun Mereka Tak Berguna

1 Oktober 2024
Biaya Admin Makin Mencekik, Mending Jadi Tukang Parkir Indomaret daripada Jualan di Marketplace

Biaya Admin Makin Mencekik, Mending Jadi Tukang Parkir Indomaret daripada Jualan di Marketplace

20 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.