Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Banyumas yang Semakin Maju Bikin Warga Cilacap Iri

Fadilah Cahya Kartika oleh Fadilah Cahya Kartika
30 Juni 2024
A A
Banyumas yang Semakin Maju Bikin Warga Cilacap Iri

Banyumas yang Semakin Maju Bikin Warga Cilacap Iri (Pemkab Banyumas via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Cilacap adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal dengan Nusakambangannya. Nama Nusakambangan bahkan lebih dikenal orang daripada nama Cilacap itu sendiri. Hati saya baru terketuk untuk mengeluarkan unek-unek soal Cilacap yang nggak terkenal ini setelah Sabtu minggu lalu kabupaten tetangga, Banyumas, mengadakan acara besar memecahkan rekor MURI “10 ribu Lengger Bicara”.

Sebagai warga asli Cilacap, saya merasa kebakaran jenggot. Bukan bermaksud iri dengki pada kabupaten sebelah, tapi kok kabupaten tercinta saya ini anteng-anteng saja. Banyak hal “wah” yang ada di Banyumas, tapi nggak bisa saya temukan di Cilacap, dan itu bikin saya gigit jari.

Sedikit cerita mengenai pengalaman saya ketika merantau ke Jakarta dan Jogja setahun lalu. Saat itu saya bertemu penjual sayur yang bertanya, “Orang mana, Mbak?” Dengan bangga saya menjawab, “Orang Cilacap, Bu.”

Tapi perasaan bangga tersebut sirna dan berubah jadi sedih begitu si ibu bertanya lagi, “Cilacap itu mana, ya, Mbak?” Saya sedikit berpikir saat itu mau menjawab apa. Akhirnya saya katakan, “Deket Purwokerto, Bu.”

Setelah menjawab demikian, barulah si ibu paham. “Oh, deket Purwokerto.” Sejak saat itu kalau ditanya asal daerah, saya selalu menjawab Purwokerto demi menghindari kejadian seperti itu.

Transportasi umum dan fasilitas pendidikannya bikin warga Cilacap iri sekaligus gigit jari

Selain soal nama Cilacap yang ternyata nggak terkenal, hal lain yang bikin saya gigit jari adalah transportasi umum sekelas di Jakarta ada di Purwokerto tapi nggak ada di Cilacap. Hadeh. Di Banyumas ada Trans Banyumas yang mendukung kebutuhan warga akan transportasi umum.

Walaupun armada bus rapid trans ini belum sebanyak TransJakarta, kehadirannya cukup menunjukkan kalau Pemkab Banyumas memperhatikan warganya dalam hal transportasi. Manfaatnya jelas sekali, salah satunya mempermudah mobilitas warga Banyumas Raya. 

Sementara itu di Cilacap, setahu saya sampai tulisan ini dimuat di Terminal Mojok, belum ada transportasi umum semacam itu. Ini baru satu hal yang membedakan Cilacap dan Banyumas. 

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Soal fasilitas pendidikan, perbedaan antara Banyumas dan Cilacap juga terlihat mencolok. Di Banyumas ada banyak perguruan tinggi negeri dan swasta, sebut saja UMP (Universitas Muhamadiyah Purwokerto), UNSOED, Telkom University, Universitas Terbuka, BSI (Bina Sarana Informatika), UIN SAIZU, dll. Sampai-sampai julukan Kota Pelajar kayak Jogja juga melekat di sini. Kalau kata Bang Panji Pragiwaksono, kenapa Purwokerto, karena kalau Jogja istimewa, Purwokerto itu nyaman.

Meskipun Cilacap juga nyaman dan punya perguruan tinggi negeri serta swasta, namanya nggak sementereng Banyumas. Inilah poin selanjutnya yang bikin saya iri dengan kabupaten tetangga.

Banyumas dinobatkan sebagai daerah dengan pengelolaan sampah terbaik se-ASEAN

Kebetulan saya orang yang cukup peduli lingkungan walau jarang banget gabung komunitas pencinta lingkungan. Hehehe. Meski begitu, saya selalu update berita soal lingkungan, khususnya bagian pengelolaan sampah. Saya cukup terkejut ketika membaca sebuah artikel soal Banyumas yang dinobatkan menjadi daerah dengan pengelolaan sampah terbaik se-Asia Tenggara. Wah, nambah lagi prestasi kabupaten tetangga.

Jadi, Banyumas berhasil menerapkan zero waste to landfill dan memiliki 29 TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu). Sampah-sampah nggak dibuang begitu saja, melainkan diolah kembali oleh kelompok swadaya masyarakat. 

Sebenarnya di Cilacap juga ada tempat pengelolaan sampah terpadu dengan teknologi refused derived fuel (RDF) yang mengubah sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara pertama di Indonesia. Tapi, memang nggak dapat predikat terbaik se-Asia Tenggara seperti yang didapatkan Banyumas.

Sebenarnya masih banyak lagi hal yang bikin iri warga Cilacap terhadap Banyumas. Tapi, kopi saya sudah mau habis dan gorengannya tinggal remah-remahnya saja. Harus diakui semua ada plus minusnya. Apa pun keadaannya, saya cuma bisa berharap kelak Cilacap bisa maju dan berkembang seperti kota maju lainnya. Saya juga berharap ini bisa menjadi pengingat untuk pemimpin Cilacap selanjutnya. Bentar lagi Pilkada ye, kaaan.

Penulis: Fadilah Cahya Kartika
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tanpa Kecamatan Sokaraja, Banyumas Hanyalah Remah-remah Kue Lebaran. Nggak Menarik Sama Sekali!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Juni 2024 oleh

Tags: banyumascilacapjawa tengahkabupaten banyumasKabupaten Cilacap
Fadilah Cahya Kartika

Fadilah Cahya Kartika

ArtikelTerkait

Kabupaten Purbalingga, Bencana Pariwisata di Depan Mata (Unsplash) purwokerto

Kabupaten Purbalingga Bakal Menuai Bencana jika Pertumbuhan Destinasi Wisata Baru Tidak Direncanakan Secara Matang

30 Oktober 2023
Candimulyo, Surganya Durian dari Magelang Terminal Mojok

Candimulyo, Surga Durian dari Magelang

28 Januari 2023
Kebijakan Pemkot Pekalongan yang Sebaiknya Nggak Usah Terlalu Dipercaya

Kebijakan Pemkot Pekalongan yang Sebaiknya Nggak Usah Terlalu Dipercaya

1 Juli 2023
Nase’ Sodu: Sajian Nasi dengan Kuah Lodeh Khas Situbondo

3 Hal yang Bikin Situbondo Panasnya Minta Ampun

9 April 2023
Pucang Gading, Perbatasan Semarang dan Demak yang Nggak Nyaman Ditinggali

Pucang Gading, Perbatasan Semarang dan Demak yang Nggak Nyaman Ditinggali

7 Februari 2024
Dialek Magelang yang Sulit Dipahami Orang dari Luar Magelang

Dialek Magelang yang Sulit Dipahami Orang dari Luar Magelang

21 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.