Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Banyu Pintu: Mata Air di Madiun yang Selalu Ramai Pengunjung

Ahmad Natsir oleh Ahmad Natsir
18 Oktober 2021
A A
Banyu Pintu_ Mata Air di Madiun yang Selalu Ramai Pengunjung terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Selama tinggal di Madiun, ada satu kebiasaan masyarakat Sukosari, desa tempat saya tinggal, untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari warga kampung saya: mengambil air dari sebuah mata air di Desa Pintu.

Mata air itu terletak di perempatan Pagotan menuju ke timur sekitar dua kilometer. Sekilas tidak ada yang istimewa karena tempatnya yang bersebelahan dengan pasar kambing yang ramai di hari pasaran tertentu.

Mata air terpancar dari dalam tanah mengalir deras dari pipa-pipa yang telah ditanam oleh pemerintah desa setempat. Penduduk sekitar menyebutnya sebagai Banyu Pintu yang mempunyai arti air yang berasal dari pintu.

Banyak para penduduk yang menggantungkan air minumnya di sini. Seandainya jadi lurah, mungkin saya akan menyebarkan rumor air ini menyembuhkan segala penyakit terutama haus. Hehehe.

Bukan hanya warga sekitar, teman saya yang berasal dari Dolopo mengambil air dari sini. Padahal jarak yang ditempuh cukup jauh, makanya dia mengambil air seminggu sekali dengan membawa beberapa galon untuk keperluan satu minggu.

Setelah saya bertanya-tanya, ternyata banyak masyarakat dari kecamatan sebelah berdatangan ke sini. Di antara mereka, ada yang mengambil dengan tujuan konsumsi sendiri, hingga ada yang datang dengan puluhan galon untuk dijual kembali.

Awal saya tinggal di sana sekitar tahun 2013, mengambil air minum di Banyu Pintu gratis. Namun, demi pembangunan lokasi dan pelayanan yang baik akhirnya pemerintah desa setempat mematok harga Rp1.000 setiap galon atau jeriken yang mereka bawa. Bila pengunjung membawa enam jeriken atau lebih maka ongkosnya naik menjadi Rp1.500 dan seterusnya.

Omong kapi omong (menurut cerita lisan), mata air ini pernah ingin dibeli oleh perusahaan air minum terkemuka di negeri ini. Namun, beruntung, masyarakat setempat enggan menjualnya sehingga sumber itu dapat dinikmati masyarakat luas sepenuhnya.

Baca Juga:

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

Culture Shock yang Saya Rasakan sebagai Orang Madiun Ketika Menikah dengan Orang Jogja: Saya Nggak Suka Brongkos, Doi Nggak Suka Rujak Petis, Sad

Seiring dengan seringnya saya mengambil air minum di Banyu Pintu, saya jadi hafal dengan ritme kapan ramai dan senggangnya. Berikut adalah tips dari saya bila ingin mengambil air di Banyu Pintu ini:

Pertama, jangan mengambil air di waktu setelah magrib. Waktu ini adalah waktu yang paling banyak dipilih warga untuk mengambil air. Maka, saya sarankan untuk mengambil air selain waktu itu. Bila Anda datang bukan pada waktu tersebut namun tetap antre panjang, berarti Anda sedang apes saja. Nikmati saja sambil ngobrol dengan teman antrean siapa tahu jodoh. 

Kedua, ambil antrean di keran yang dekat dengan sumber, tepatnya keran besar yang terletak di paling timur. Setelah saya amati dengan saksama, volume air yang mengalir di keran tersebut lebih deras dari keran sebelah barat. Ini saya ketahui manakala saya telanjur mengambil antrean di sebelah timur, ternyata yang mengantre di keran sebelah barat lebih cepat selesai ketimbang saya.

Jadi, sepanjang apa pun antreannya, saya akan selalu memilih kran yang sebelah barat. Itu kuncinya.

Ketiga, hindari jalur antrean yang terdapat pengunjung yang membawa banyak botol air mineral bekas. Sumpah, memakan banyak waktu untuk mengisi air di botol itu, cari antrean jalur lain saja. Kecuali bila di depan Anda ada “masa depan” yang cerah.

Keempat, suruh saja orang terdekat untuk mengantre. Adik, kakak, istri, maupun ipar yang jelas dia dengan ikhlas tanpa pamrih mengambil air demi hajat hidup keluarga. Iming-imingi saja dengan pahala, semoga mereka mau membantumu. Lha bagaimana lagi, lawong mengambil air di situ fungsinya demi berhemat, kok.

Ehm. Kalau saya dulu, ayah mertua saya yang lebih sering mengambil air. Hehehe (sambil garuk-garuk kepala).

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2021 oleh

Tags: air minummadiunmata air
Ahmad Natsir

Ahmad Natsir

Bapak rumah tangga yang nyambi nulis esai.

ArtikelTerkait

AirKu, Air Minum Kemasan Kebanggaan Kulon Progo yang Nggak Kalah dari Air Minum Kemasan Ternama

AirKu, Air Minum Kemasan Kebanggaan Kulon Progo yang Nggak Kalah dari Air Minum Kemasan Ternama

8 Oktober 2025
Le Minerale dan Aqua Nggak Laku di Madura! Orang Madura Lebih Suka Air Minum Kemasan Lokal yang Ada Barokah-barokahnya

Le Minerale dan Aqua Nggak Laku di Madura! Orang Madura Lebih Suka Air Minum Kemasan Lokal yang Ada Barokah-barokahnya

22 Juli 2024
Kepribadian Orang Dilihat dari Cara Bawa Galon Pakai Motor Matic Terminal Mojok

Kepribadian Orang Dilihat dari Cara Bawa Galon Pakai Motor Matic

14 November 2022
Mempertanyakan Alasan Produsen Air Minum Membuat Kemasan Mini, Lebih Banyak Mudaratnya Ketimbang Manfaatnya Mojok.co

Mempertanyakan Alasan Produsen Air Minum Membuat Kemasan Mini, Lebih Banyak Mudaratnya Ketimbang Manfaatnya

29 Juli 2024
Stop Nyinyirin Orang yang Bawa Air Minum Sendiri ke Tempat Makan, Ini Bukan Sekadar Perkara Irit Terminal Mojok

Stop Nyinyirin Orang yang Bawa Air Minum Sendiri ke Tempat Makan, Ini Bukan Sekadar Perkara Irit!

1 Oktober 2022
Meluruskan Salah Kaprah Soal Julukan Madiun Kota Gadis terminal mojok

Sisi Gelap Julukan ‘Madiun Kota Pendekar’

6 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.