Banyak Skincare Lokal Memang Patut Diapresiasi, tapi Please Upgrade Ukuran Kemasan

Banyak Skincare Lokal Memang Patut Diapresiasi, tapi Please Upgrade Ukuran Terminal Mojok

Banyak Skincare Lokal Memang Patut Diapresiasi, tapi Please Upgrade Ukuran (Unsplash.com)

Dinamika skincare memang sangat menarik untuk diikuti. Sekitar 7 tahun lalu, skincare mungkin masih terdengar asing di telinga kita, hanya segelintir orang yang sudah kenal dengan produk perawatan wajah ini. Namun kini hampir semua orang sudah menyadari pentingnya merawat wajah.

Ketika berbagai produk perawatan wajah Korea mulai membanjiri Indonesia beberapa tahun lalu, beberapa merek seperti Innisfree, Nature Republic, hingga Natural Pacific merajai pasaran. Produk perawatan wajah ini pun sangat menggiurkan bukan saja karena kelangkaan skincare lokal pada waktu itu, tapi juga dari klaim dan ukuran kemasannya.

Harus kita akui, industri kecantikan Korea Selatan memang sangat inovatif. Mereka memproduksi basic skincare yang mencukupi kebutuhan banyak orang dengan berbagai pilihan harga dan ukuran. Misalnya saja toner dari Natural Pacific (sekarang sudah berganti nama jadi Nacific) yang sangat terkenal. Untuk toner ukuran 180ml, kita bisa membelinya seharga Rp130 ribuan dan awet hingga 2-3 bulan. Dibandingkan dengan toner lokal yang ukurannya 100ml dengan harga sama, tentu habis dalam 1,5 bulan saja.

Belum lagi jika kita bicarakan soal pelembap aloe vera gel yang pernah viral itu. Meskipun sebenarnya nggak bisa menggantikan pelembap biasa, produsen skincare asal Negeri Ginseng memproduksi aloe vera gel dengan kemasan berukuran 300ml. Saya pernah membeli aloe vera gel ukuran jumbo itu, dan percaya atau nggak, dalam waktu 6 bulan saja masih belum habis saya pakai, lho. Sementara itu skincare lokal hanya menyediakan ukuran 100ml, jelas jauh sekali perbedaannya.

Baca halaman selanjutnya

Ukuran kemasan skincare lokal rata-rata kecil

Kini, skincare lokal sudah menjamur, namun sayangnya, nggak ada inovasi soal ukuran kemasannya. Ukuran kemasan yang digunakan masih saja sama seperti beberapa tahun lalu. Facial wash rata-rata berukuran 100ml, toner rata-rata berukuran 75-100ml, serum rata-rata berukuran 15-30ml, pelembap rata-rata berukuran 30-50gr, dan sunscreen rata-rata berukuran 30-50ml. Ukuran kemasan skincare lokal ini cukup jauh jika dibandingkan dengan skincare asal Korea yang bisa punya dua sampai tiga kali lipat ukuran dengan harga yang hampir sama, terutama untuk toner dan pelembap.

Sebenarnya untuk basic skincare seperti sabun cuci muka, toner, pelembap, dan sunscreen kita nggak perlu beli yang harganya mahal. Justru kita lebih membutuhkan skincare yang kemasannya lebih besar dengan isi lebih banyak karena setiap hari pasti akan dipakai. Lebih baik pakai produk yang lebih besar dan awet, lalu sisanya kita bisa menggunakan serum agar perawatannya lebih intens.

Sekarang ini banyak orang yang mulai melirik skincare keluaran Korea karena lebih hemat, awet, dan harganya pas di kantong. Misalnya skincare merek SNP yang masuk secara resmi ke Indonesia menjual toner berukuran 320ml hanya dengan harga Rp130 ribu. Bandingkan dengan skincare lokal yang menjual toner seharga sama namun dengan ukuran yang lebih sedikit. Banyak toner lokal yang harganya di atas seratus ribu tapi ukurannya cuma 100ml.

Belum lagi soal pelembap lokal yang ukurannya sangat kecil. Sekarang ini, rata-rata skincare lokal menjual produk berukuran 30gr yang cuma cukup dipakai 1 bulan saja. Kalaupun ada yang ukuran kemasannya lebih besar, harganya jauh lebih mahal dan sudah nggak ramah di kantong. Jelas bakal kalah saing dengan pelembap Korea yang ukurannya minimal 50gr dengan harga hampir sama dengan pelembap lokal berukuran 30gr.

Sejujurnya kualitas skincare lokal nggak mengecewakan, kok. Banyak skincare lokal yang formulanya sudah canggih dan nggak kalah bersaing dengan skincare dari luar negeri. Sayangnya untuk ukuran kemasan, skincare lokal perlu berbenah agar bisa meng-upgrade kemasan jadi lebih besar. Sudah saatnya produsen skincare lokal mempertimbangkan soal ini.

Penulis: Laksmi Pradipta Amaranggana
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Skincare Lokal yang Sering Disangka Merek Luar.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version