Sebagai bagian dari warga Bantul, saya sering mendapatkan pertanyaan dari teman-teman yang meminta kejelasan: memangnya kelakuan warga Bantul itu benar random dan aneh, ya?
Duh, aslinya saya bingung ini pertanyaan yang harus dijawab atau tidak. Sebab, memanglah Bantul ini dipenuhi dengan keanehan. Misalnya saja, minimarket berwarna biru yang terkenal itu justru diberi nama Al-Fatihah. Kemudian, cuacanya yang sering kontras dengan kabupaten lain di Jogja: di Sleman hujan badai, di Bantul panas banget nggak ngotak! Saya sebagai pengendara lintas kabupaten sering jadi korban prank dengan pakai jas hujan sendirian di lampu merah sesaat setelah memasuki perbatasan, malu banget!
Akan tetapi, kalau kamu kepo dengan kelakukan orang-orangnya biar pertanyaanmu itu bisa terjawab, baiklah, saya merangkum beberapa kejadian aneh yang saya ingat di Bantul berikut ini.
Ini kejadian sudah lama, sewaktu hujan yang lagi turun dengan deras-derasnya, saya tengah duduk-duduk saja di depan warung rumah. Bukan sok indie menunggu senja, tapi karena di dalam rumah cukup sepi, jadi saya memutuskan keluar. Tak lama kemudian, lewat satu motor yang dinaiki oleh tiga orang laki-laki dan semuanya bertelanjang dada.
Bonceng tiga, telanjang dada, di waktu hujan. Oke.
Baca halaman selanjutnya