Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bantul akan Baik-baik Saja Tidak Punya Mal Selama Ada Tempat-tempat Ini

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
1 Desember 2024
A A
Bantul akan Baik-baik Saja Tidak Punya Mal Selama Ada Tempat-tempat Ini Mojok.co

Bantul akan Baik-baik Saja Tidak Punya Mal Selama Ada Tempat-tempat Ini (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelumnya, saya sudah pernah menulis mengenai alasan paling memungkinkan mengapa Kabupaten Bantul tidak memiliki mal. Ya, tulisan itu merupakan opini dan hasil observasi saya saja. Toh meskipun tulisan saya tadi opini, sebetulnya memang ada alasan resmi yang dibuat dan mengakibatkan tidak adanya bangunan mal di Bantul.

Melansir dari Harian Jogja, alasan mengenai Bantul yang tidak memiliki mal ini sempat dilontarkan oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY, menurut mereka, warga Bantul itu mobilitasnya cenderung menuju luar Bantul. Pada kenyataannya, memang banyak warga Bantul yang memilih bersekolah dan bekerja di Kota Yogyakarta atau Kabupaten Sleman, termasuk saya. Hal ini menyebabkan kurang potensialnya mal apabila dibangun di Bantul, begitu kira-kira.

Oleh karena itu, saya terbiasa hidup tanpa kemewahan mal dan tempat-tempat elit di Bantul. Namun, sisi buruknya dengan hidup bertahun-tahun tanpa mal, ketika harus bepergian dengan teman ke mal, saya justru jadi bingung harus ngapain. Iya, saya nggak tahu kegiatan dan tujuan masuk mal itu mau ke mana selain ke dua tempat: bioskop dan gramedia.

Namun, tetap saja, pergi ke mal bukanlah kegiatan yang memiliki skala prioritas tinggi bagi warga Bantul. Hal ini seharusnya membuktikan, sih meskipun tidak ada mal di Bantul, warga lokalnya bakal tetap baik-baik saja. Iya, kami sebagai warga Bantul tetap bersikap santai-santai saja, kok karena tempat-tempat ini masih berdiri tegak.

Maga Swalayan andalan warga Bantul perbatasan

Jika membicarakan soal mal, pasti konotasi yang paling erat adalah berbelanja. Nah, warga Bantul sebenarnya belum memiliki urgensi untuk mendesak pemerintah daerah membangun mal, karena Maga Swalayan sudah lebih dari cukup memenuhi kebutuhan hidup. Sebetulnya Maga Swalayan letaknya di Kota Yogyakarta, tetapi warga Bantul yang tinggalnya sudah di daerah perbatasan, seperti saya, tentu saja menggantungkan hidup di swalayan ini.

Hal ini dikarenakan makanan dan kebutuhan pokok yang dijual oleh Maga Swalayan terbilang lebih murah dibandingkan toko-toko lain. Bahkan, orang tua saya bela-belain membelikan saya camilan ringan ke sini alih-alih di minimarket dekat rumah. Alasannya, ya karena selisih harga yang cukup tinggi tadi. Jadi, ya meskipun kami harus berkendara sedikit lebih jauh, tetap saja worth it, kok. Saya bahkan bisa mendapatkan satu kantong plastik besar penuh belanjaan dengan nominal lima puluh ribu saja, murah pol!

Mulia Toserba bak pusat fesyen 

Selain Maga Swalayan, Mulia Toserba yang notabenenya memang berada di Bantul juga kami harapkan terus berdiri tegak. Jika tadi Maga Swalayan lebih ke pemenuhan kebutuhan harian, seperti makanan dan camilan, ketika mengunjungi Mulia Toserba, saya lebih fokus untuk mencari kebutuhan pakaian atau kerudung. Sementara, orang tua saya biasanya mencari alas kaki untuk menyongsong hari raya lebaran di sini. Selain murah, sebagai toko serba ada, pilihan yang ditawarkan di sini juga cukup oke, kok bagi kawula muda.

Nah, jelas sudah, ya mengapa Bantul tidak kunjung memiliki mal karena kegiatan warganya itu yang cenderung ke luar wilayah Bantul. Dan, menurut saya, lumrah-lumrah saja kok hidup tanpa mal, daerahnya tetap ramai dan penuh hiburan.

Baca Juga:

Sate Klatak Pak Jupaini Jogja: Rasanya Nggak Kalah dengan Pak Bari dan Pak Pong, dan Amat Cocok untuk Pekerja Kantoran

Orang Bantul Kalau ke Sleman Rasanya Dekat, tapi Orang Sleman ke Bantul Rasanya Jauh Banget: Penderitaan Mahasiswa Nglaju PP

Iya, sebut saja acara cembengan, pasar malam singkat yang digelar di Pabrik Gula Madukismo itu. Belum lagi jathilan yang sewaktu-waktu bisa digelar dengan pengeras musiknya yang menggema sampai dini hari. Masa iya sudah semeriah ini masih disebut kurang hiburan karena nggak memiliki mal? Duh, memang kurang Mbantul awakmu!

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Piyungan, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Bantul

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2024 oleh

Tags: BantulMaga Swalayanmal bantulMulia Toserba
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja. (Unsplash)

Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja

5 Maret 2024
Jalan Bibis Raya Bantul, Jalan Vital yang Kondisinya Nggak Masuk Akal: Penuh Lubang, padahal Akses ke Banyak Tempat Wisata

Jalan Bibis Raya Bantul, Jalan Vital yang Kondisinya Nggak Masuk Akal: Penuh Lubang, padahal Akses ke Banyak Tempat Wisata

3 September 2024
Derita Jadi Orang Batak di Bantul, Sulit Mencari Rumah Makan Batak yang Cocok di Lidah Mojok.co

Derita Jadi Orang Batak di Bantul, Sulit Mencari Rumah Makan Batak yang Cocok di Lidah

11 November 2023
Sungai Oya, "Jalur Penghubung" Wonogiri, Gunungkidul, dan Bantul yang Jadi Surga para Pemburu Harta Karun

Sungai Oya, “Jalur Penghubung” Wonogiri, Gunungkidul, dan Bantul yang Jadi Surga para Pemburu Harta Karun

15 Mei 2025
Bantul Nggak Aneh! Sebagai Orang Kota Jogja, Saya Justru Iri pada Bantul

Bantul Nggak Aneh! Sebagai Orang Kota Jogja, Saya Justru Iri pada Bantul

27 Juni 2024
Derita Warga Kota Jogja Kena Gusur dan Terpaksa Pindah Bantul (Unsplash)

Penderitaan Warga Jeron Beteng Jogja yang Rumahnya Digusur dan Terpaksa Pindah ke Bantul. Ongkos Semakin Mahal dan Fasilitas Kesehatan Terasa Kurang

12 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.