Kalau ada penghargaan Bank Terbaik di Indonesia, kayaknya Bank Mandiri dan BNI jadi pemenangnya, nih.
Beberapa hari yang lalu, di FYP TikTok saya muncul video ATM Bank Mandiri yang bisa tarik tunai pecahan Rp10 ribu dan Rp20 ribu. Video tersebut mendapat banyak respons positif dari netizen. Barangkali respons ini muncul karena banyak orang yang merasa akhirnya ada bank yang peduli dengan kondisi keuangan mereka.
Akan tetapi perlu kalian ketahui kalau BNI sudah lebih dulu membuat kebijakan serupa. Sejak beberapa tahun lalu, saya sudah bisa menemukan ATM BNI pecahan Rp20 ribu di beberapa titik di Surabaya. Yah, meskipun memang nggak semua mesin ATM BNI sudah menyediakan pecahan Rp20 ribu, setidaknya BNI sudah punya niat baik memahami kondisi keuangan saya yang pas-pasan ini.
Saya sendiri sangat mendukung langkah yang diambil oleh Bank Mandiri dan BNI, bahkan saya pengin menyarankan kepada bank lainnya agar berkiblat pada kedua bank plat merah tersebut mengenai hal ini. Setidaknya ada dua alasan penting mengapa kebijakan ATM Rp20 ribu harus diadaptasi semua bank di Indonesia.
ATM pecahan 20 Ribu adalah solusi mengatasi saldo nanggung nasabah
Merujuk pada pengalaman pribadi, kondisi keuangan saya bisa dipastikan kritis menjelang akhir bulan. Namun, saat saya berusaha mengambil semua uang yang tersisa di tabungan, selalu ada saldo nanggung yang nggak bisa diambil. Pastinya saldo tersebut di bawah Rp50.000.
Di awal bulan, mungkin nominal saldo nanggung tersebut bukan masalah yang berarti. Tapi bakal beda ceritanya kalau akhir bulan, Lur. Rasanya kok nggak ikhlas kalau ada saldo yang mengendap.
Memang sih masalah ini bisa diatasi dengan meminta bantuan teman lain untuk mentransfer sejumlah uang agar saldo kita genap dan bisa melakukan tarik tunai. Tapi sebagai sesama kaum ekonomi lemah, teman-teman saya juga nggak mau kalau saldo di rekening mereka nggak genap. Kalau sudah begini, saya harus minta tolong siapa?
Dalam kasus lainnya, sering kali saldo nanggung ini disebabkan berbelanja di e-commerce atau pembayaran QRIS dengan nominal yang nggak genap. Misalnya, ketika ingin membeli barang seharga Rp35 ribu, yang ada di pikiran saya saat itu adalah kembalian Rp15 ribu yang nggak bisa ditarik tunai. Itu rasanya nyesek banget, Gaes.
Makanya kehadiran mesin ATM dengan pecahan Rp10 ribu dan Rp20 ribu yang dimiliki Bank Mandiri dan BNI sangat membantu kaum ekonomi lemah seperti saya. Sebab, saya yakin kalau masalah soal saldo nanggung ini pastinya dialami semua orang. Bahkan bisa kita kategorikan sebagai masalah berskala nasional.
Cerdasnya Bank Mandiri dan BNI yang menyadari kalau nggak semua orang butuh uang dalam nominal besar
Umumnya, kita menemukan mesin ATM dengan pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu. Sungguh bukan nominal yang mewakili kondisi keuangan seluruh umat manusia. Buktinya, saya harus berhitung cukup njelimet agar uang di rekening saya bisa ditarik tanpa tersisa sepeser pun.
Padahal saya yakin, ATM dengan pecahan kecil sebenarnya juga bisa membantu masyarakat, lho. Contohnya, ketika saya baru selesai tarik tunai di ATM dan ingin berbelanja di warung. Saya sering kali mendapat omelan ringan dari penjaga warung karena nominal uang yang saya berikan terlalu besar. Hal ini membuat saya jadi merasa sungkan sendiri karena terkesan merepotkan orang lain.
Di lain sisi, saya menyadari bahwa sebagai pedagang, kita perlu menyiapkan banyak uang dengan pecahan kecil untuk stok kembalian. Masalahnya adalah para pedagang sering kali juga kesulitan untuk mencari uang pecahan kecil, sehingga mereka harus penuh perhitungan agar stok uang kembalian nggak cepat habis.
Kehadiran mesin ATM dengan pecahan Rp10 ribu atau Rp20 ribu seperti yang dikeluarkan Bank Mandiri dan BNI sebenarnya mampu mengatasi masalah ini. Sebagai pembeli, saya nggak bakal diomeli dan merasa sungkan lagi karena nominal uang yang saya tarik dari ATM dan berikan ke pedagang warung nggak terlalu besar. Sementara itu, para pedagang yang menerima uang dari pembeli juga bisa menjaga stok uang kembalian mereka dengan mudah. Win-win solution, kan?
Menimbang dua alasan tersebut, saya menyarankan pada bank lainnya untuk menjadikan Bank Mandiri dan BNI sebagai contoh. Kedua bank ini mampu menjangkau dan ramah terhadap seluruh lapisan masyarakat. Kan enak kalau semua orang bisa nyaman bertransaksi tanpa harus memikirkan ada saldo yang nggak bisa ditarik.
Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Membandingkan Livin’ by Mandiri dengan Jenius: Mana yang Lebih Baik?