Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Banjir dan Kenangan-Kenangan yang Hanyut Bersamanya

Intan Kirana oleh Intan Kirana
20 Juni 2019
A A
banjir

banjir

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap tahun, rumah nenek saya, yang terletak di bagian selatan Jawa Tengah, selalu kedatangan banjir. Musibah yang satu ini memang sangat merugikan secara materi. Sepuluh lima belas barang hanyut. Perabotan rusak. Tembok berlumut. Apalagi bila air begitu tinggi. Korban jiwa atau luka-luka sulit untuk dihindari.

Hal yang pernah saya alami dulu jelas belum masuk dalam kategori banjir bandang. Bahkan, belum bisa dikategorikan sebagai musibah besar yang membutuhkan bantuan. Saya membayangkan, bagaimana besarnya penderitaan orang yang terkena banjir bandang, seperti mereka yang berada di Konawe, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.

Rumah hancur, semua barang hilang, nyawa-nyawa melayang. Penyakit menjalar dari air yang kotor dan menyebabkan masalah baru. Apalagi, korban anak-anak yang juga turut merasakan kepedihan dan memiliki sistem imun yang masih lebih lemah daripada orang dewasa.

Tentu, yang bisa kita lakukan adalah menyalurkan bantuan kepada para korban banjir. Mencoba untuk memulihkan kehidupan mereka. Namun, saat pulih nanti, dan ketika mereka sudah bisa hidup layak, kehidupan tak akan sama seperti dulu lagi. Karena banjir, tidak hanya sekadar menghanyutkan benda-benda. Ia kejam, karena mampu menyapu habis banyak kenangan dalam waktu yang singkat.

Inilah salah satu alasan mengapa banjir bisa jadi begitu menakutkan. Masalahnya, tidak semua hal bisa digantikan dengan mudah. Kamu bisa punya tempat tidur baru, kamu mungkin bisa punya buku harian baru. Namun, beberapa hal yang dulu kamu miliki –meminjam istilah Marie Kondo sang penata rumah ternama- spark joy, alias mengeluarkan aroma kebahagiaan.

Bagaimana bisa sebuah benda dikategorikan punya seruak aroma kebahagiaan? Tentu, ini subjektif bagi masing-masing orang. Tidak bisa disamakan dan bergantung pada sistem ingatan di dalam otak. Bagi ibu saya, misalnya, ada satu perhiasan yang tidak akan dia jual sampai kapan pun. Alasannya, karena perhiasan itu adalah perhiasan yang dulu selalu dikenakan almarhumah ibunya –bahkan saat berada dalam kesulitan, perhiasan itu tidak pernah dijual.

Ada pula orang yang menganggap bahwa baju-bajunya, mengeluarkan aroma ini, karena itu adalah baju-baju yang pernah dia kenakan bersama mantan kekasihnya. Bahkan, kita temui banyak kasus, di mana penduduk enggan menerima keputusan gusuran rumah—dengan ganti rugi sebesar apapun—karena rumahnya sparks joy. Memiliki aroma kebahagiaan dan menyimpan kenangan.

Banyak manusia modern yang menertawakan konsep ini, bahkan saat keluar pertama kalinya dari mulut Marie Kondo sendiri. Lebay banget sih, sok sentimental! Kira-kira begitu yang mereka katakan.

Baca Juga:

Derita Punya Rumah Pinggir Sungai, Angan-angan Hidup Damai Rusak karena Banjir dan Reptil

Saya Sudah Muak dengan Kota Solo yang Berhenti Nyaman dan Berhenti Menyenangkan

Dalam beberapa kasus, mungkin kita memang harus menyisihkan sisi sentimental dan berusaha untuk realistis. Misalnya, saat akan merantau untuk kehidupan yang lebih baik, saat akan menikah, saat tumbuh dewasa, atau yang sering kejadian, saat harus move-on. Ya move-on dari pacar, ya move-on dari nasib buruk seperti banjir.

Namun, kita tidak bisa meniadakan perasaan yang satu ini. Tentu saja, kita manusia. Yang membuat kita menjadi manusia adalah, karena kita mampu untuk berimajinasi. Imajinasi itu bukan hanya tentang bagaimana membuat inovasi terbarukan, lho. Namun, imajinasi itu adalah tentang bagaimana kita mampu memaknai banyak hal. Dengan pemaknaan yang mendalam itulah, maka lahir kebaikan, nilai-nilai, dan norma sosial di tengah komunitas manusia.

Bayangkan bila kita hanya mampu untuk berbuat dan berpikir sesuai konsekuensi yang logis. Tentu saja mungkin tidak ada pernikahan. Tidak ada kasih sayang. Tidak ada lagu-lagu manis. Tidak ada film menarik. Ah, hidup macam apa itu? Mungkin hidup yang mapan, tetapi kosong dan membosankan.

Lalu, apa hubungannya dengan banjir dan musibah-musibah lain? Bantuan fisik tentu adalah hal pertama yang berguna bagi mereka. Sandang, pangan, papan, uang. Namun, jangan lupa bahwa mereka juga membutuhkan bantuan konsultasi psikologi. Kehilangan hal-hal berharga adalah sesuatu yang amat memberikan rasa pedih. Sampai kapan pun, ini mungkin tak bisa digantikan.

Yang mampu dilakukan hanyalah bagaimana untuk menambal rasa kehilangan atas berbagai kenangan itu, dengan cerita-cerita baru yang penuh dengan optimisme, dan tentu saja, punya seruak kebahagiaan yang sama besar atau lebih besar daripada yang lama.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: banjirhubungankenanganMasa Lalu
Intan Kirana

Intan Kirana

Seorang manusia yang ingin berpikir secara biasa-biasa saja agar lebih bahagia.

ArtikelTerkait

revolusi

Revolusi Asmara dan Stagnansi Perkembangan Manusia Dalam Beberapa Era Terakhir

9 Mei 2019
Daerah Langganan Banjir di Semarang dan Tips Hidup di Sana Terminal Mojok

Daerah Langganan Banjir di Semarang dan Tips Hidup di Sana

10 Januari 2023
Perjuangan Mahasiswa Tuban yang Harus Naik Kapal demi Kuliah: Berangkat Subuh dan Menerjang Banjir? Sudah Biasa stasiun sumberrejo bojonegoro

Perjuangan Mahasiswa Tuban yang Harus Naik Kapal demi Kuliah: Berangkat Subuh dan Menerjang Banjir? Sudah Biasa

22 Februari 2024
Heran Saya, Kenapa Harus Pacaran Online kalau Bisa Offline? terminal mojok.co dating online situs cari jodoh online

Heran Saya, Kenapa Harus Pacaran Online kalau Bisa Offline?

18 Desember 2020
lelaki turki

Sebelum Pesona Lelaki Turki Merebak, Segera Ajak Doi ke KUA

27 Juli 2019
pria yang baik

Susahnya Jadi Pria yang Baik

9 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.