Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bandung Dulu Dikenal Indah, tapi Kini Justru Jadi Bahan Olokan di Media Sosial

Septalia Anugrah WIbyaninggar oleh Septalia Anugrah WIbyaninggar
26 November 2025
A A
Jangan Tanya Rekomendasi Tempat Wisata ke Orang Bandung karena Orang Bandung Asli Biasanya Nggak Tahu

Jangan Tanya Rekomendasi Tempat Wisata ke Orang Bandung karena Orang Bandung Asli Biasanya Nggak Tahu (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Wah, enak ya kamu sekarang tinggal di Bandung. Dingin-dingin romantis, gitu,”

Itu adalah kata-kata kawan semasa kuliah setelah tahu saya merantau ke Bandung tujuh tahun silam. Mungkin, Bandung yang ada dalam bayangannya adalah pemandangan kawah putih dan hamparan kebun teh Ciwidey, tempat-tempat wisata di Lembang, atau Jalan Braga yang ramai dengan kafe-kafe estetik itu.

Julukan Paris van Java dan Kota Kembang begitu melekat pada Bandung, menimbulkan kesan kota vintage yang romantis. Ditambah keberadaan sebuah quote dari M.A.W. Brouwer yang diabadikan di sebuah dinding di Jalan Asia Afrika, tercetak tebal, besar-besar, dan tentu saja kemudian dijadikan latar berfoto:

“Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum.”

Saya ingin tertawa mengingat komentar kawan tadi, sebab tampak sudah tak relevan lagi dengan Bandung di masa sekarang. Pun sebenarnya, Bandung tidak seromantis dan seestetik cuplikan di film-film. Bagi saya yang pernah tinggal di Jogja, Bandung terlihat lebih kumuh. Banyak sekali sampah yang menumpuk di pinggir-pinggir jalan dan belum diangkut. Banyak pula jalan-jalan di kabupaten yang penuh gronjalan, rusak, dan berlubang.

Belum wilayah-wilayah rawan banjir ketika sedang musim hujan. Perkampungan padat penduduk seperti di Jakarta, yang mana tidak saya jumpai di Jogja, ternyata di Bandung lumrah saja. Jika di beranda kita pernah lewat video Deddy Mulyadi yang menyambangi satu rumah yang dihuni belasan orang, mungkin itu hanya sekelumit gambaran bahwa Bandung punya masalah kesenjangan ekonomi yang amat nyata.

Belum lagi angka kriminalitas yang tinggi, gudangnya preman, tukang palak liar beredar di mana-mana, membuat Bandung punya julukan baru, yakni Gotham City. Setidaknya, ada beberapa alasan mengapa Kota Kembang ini sekarang justru jadi bahan olokan di media sosial.

Bandung penuh sampah, kumuh, pabalatak, dan semrawut

Akhir-akhir ini di media sosial seperti Threads, banyak sekali yang membuat utas keluhan mereka tentang Bandung yang tak lagi nyaman dihuni. Banyak di antara mereka yang mengetik utas tentang sampah yang menumpuk dan tak kunjung diambil oleh petugas kebersihan. Akibatnya, pemkotnya pun ikut kena hujat warganet. Akun Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung @bdg.dlh memposting kondisi TPA Sarimukti yang semakin overload, deretan truk sampah mengantre, bahkan supir truk rela menginap di TPA karena proses pembuangan sampah tak kunjung selesai.

Masalah sampah di Bandung memang sedang menjadi perhatian masyarakat, terlebih setelah foto-foto kondisi di Pasar Induk Caringin yang dipenuhi sampah viral di laman media sosial. Bayangkan, pasar, tempat segala rupa bahan makanan diperjualbelikan, malah bercampur baur dengan tumpukan sampah. Bahkan banyak warga yang mengeluhkan, dari jarak agak jauh saja Pasar Caringin sudah bikin mual baunya.

Tentu bukan Cuma Pasar Caringin, tapi juga Pasar Gegerkalong, Pasar Kembar Mas di Jalan Moh. Toha, Pasar Ciroyom, dan pasar-pasar lainnya yang pengelolaan sampahnya sangat buruk.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Kuliner Bandung yang dinilai biasa saja

Rupanya, hujatan warganet bukan hanya tentang sampah, tapi ada juga yang membuat utas tentang makanan Bandung yang menurutnya standar enaknya rendah sekali. Untuk persoalan ini, mungkin hanya perkara selera personal belaka. Kenyataannya, kuliner Bandung sangat populer dan digemari di mana-mana seperti batagor dan siomay. Mungkin orang luar Bandung akan sedikit kaget ketika menjumpai mie kocok yang ada topping kikil sapinya. Atau soto Bandung yang lebih cocok disebut sop daging berkuah bening ketimbang soto yang biasanya berwarna kuning.

Baca halaman selanjutnya

Bandung gudang preman (?)

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 November 2025 oleh

Tags: Bandungmasalah sampah di bandungpremanisme di bandungtps di bandung
Septalia Anugrah WIbyaninggar

Septalia Anugrah WIbyaninggar

Lulusan Sastra Inggris UGM. Kini tinggal di Bandung sebagai ibu rumah tangga yang membersamai dua buah hatinya. Sedang antusias belajar hidup minim sampah dan ramah lingkungan. Penyuka teh dan kopi.

ArtikelTerkait

Cadas Pangeran Sumedang Jalur Cantik, sekaligus Mengerikan (Unsplash)

Cadas Pangeran Sumedang, Jalur Penghubung Bandung-Cirebon yang Menjadi Saksi Bisu Kengerian Kerja Rodi Masa lalu

9 Februari 2024
4 Dosa Pedagang Es Kelapa Muda di Jalanan Kota Bandung (Unsplash)

4 Dosa Pedagang Es Kelapa Muda di Jalanan Kota Bandung yang Membuat Pembeli Jadi Kecewa

16 September 2024
Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran braga

Bandung Kota Kuliner, tapi Orang Asli Bandung Jarang Kulineran

21 Mei 2022
Bandung (Katanya) Kota Wisata, tapi Wisatawan Mau Parkir Saja Susah

Bandung (Katanya) Kota Wisata, tapi Wisatawan Mau Parkir Saja Susah

6 Juni 2025
Bandung Selatan, Tempat Tinggal Orang-orang Paling Kuat Se-Bandung

Bandung Selatan, Tempat Tinggal Orang-orang Paling Kuat Se-Bandung

10 Maret 2025
Mendapatkan 2 Lampu Hijau Sekaligus di Stopan Kiaracondong dan Buah Batu Adalah Sebuah Keajaiban terminal mojok

Mendapatkan 2 Lampu Hijau Sekaligus di Stopan Kiaracondong dan Buah Batu Adalah Sebuah Keajaiban

3 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.