Bakpia Juwara Satoe ini pintar memikat wisatawan Gen Z bujet pas-pasan yang sedang liburan ke Jogja. Harganya murah, rasanya kekinian.
Sejujurnya tiap kali ke Jogja, saya nggak pernah pulang membawa oleh-oleh berupa bakpia. Selain sudah terlalu mainstream, harganya kurang bersahabat bagi saya, wisatawan yang mendamba healing ke Jogja tapi bujet pas-pasan. Saya bahkan menganggap bahwa bakpia khas Jogja yang selama ini saya kenal hanya cocok untuk wisatawan borjuis, wisatawan dengan vibes old money, wisatawan yang udah financially freedom, atau wisatawan yang lagi dinas tapi dapat uang sangu dari kantor. Hehehe.
Secara pribadi, saya nggak terlalu suka bakpia. Namun ada satu merek bakpia yang menurut saya enak, tapi harganya bikin meringis untuk satu kotak bakpia isi 15 biji. Sebenarnya ada sih bakpia yang sesuai bujet, bahkan mereknya mirip dan ada juga yang bilang kalau itu KW-nya merek bakpia terkenal. Tapi mari kita kembali pada pepatah Jawa, ono rupo ono rego, ya, Gaes.
Daftar Isi
Bertemu Bakpia Juwara Satoe dari rekomendasi di media sosial
Hingga akhirnya saat terakhir kali ke Jogja beberapa waktu lalu, saya akhirnya kembali membawa oleh-oleh berupa bakpia. Saya merasa perlu untuk membelinya karena selama ini saya justru beli oleh-oleh yang bukan Jogja banget. Ya misalnya cake atau bolu-boluan itu, lho. Apalagi saya kangen makan bakpia. Kebayang kulit dan isian kacang ijonya yang lembut manis gurih gitu, lho, ya~
Keputusan itu saya ambil karena saya sengaja riset di media sosial dan menemukan merek bakpia yang baru bagi saya, yakni Bakpia Juwara Satoe. Dengan mengetik keyword “oleh-oleh Jogja” saya akhirnya bertemu dengan banyaknya postingan tentang betapa enak dan murahnya Bakpia Juwara Satoe. Salah satunya yang saya temukan di X akun @tokenmuberapa yang mengungkap hal tersebut.
Awalnya saya ragu karena mereknya baru saya dengar. Tapi setelah bertanya pada beberapa teman di Jogja, akhirnya saya yakin kalau target pasar bakpia ini adalah saya. Ada beberapa hal yang membuat Bakpia Juwara Satoe ini menarik untuk akhirnya dibeli walaupun secara popularitas jelas masih ada yang lebih enak, terkenal, hingga legendaris.
Target market Bakpia Juwara Satoe spesifik
Pernah nggak kalian mikir, bagaimana nasib pekerja perantauan dengan penghasilan UMR Jogja saat akan balik ke daerah asalnya. Pasti ada perasaan hingga desakan dari teman, saudara, atau keluarga di rumah yang minta dibawakan oleh-oleh khas Jogja. Sebagai tanda atau legitimasi banting tulang di Kota Istimewa Yogyakarta gitu lah.
Atau anak kuliahan yang ingin membawakan oleh-oleh khas daerah perantauannya agar keluarga yang senantiasa dirindukan itu merasakan ciri khas daerah perantauannya? Saya menemukan dua target market ini ketika bertanya ke beberapa teman yang tinggal di Jogja tentang Bakpia Juwara Satoe. Bagi mereka, bakpia ini jadi salah satu solusi oleh-oleh Jogja yang sesuai dengan bujet.
Bisa menjangkau kalangan yang lebih luas
Saat menaruhnya di meja, ponakan saya yang berusia 5 tahun bertanya, “Ini apa kok lucu?”. Saya pun menjawab kalau itu bakpia.
Desain dan packaging kekinian Bakpia Juwara Satoe dengan menampilkan warna ungu, karakter, dan font yang lucu membuat bocah yang baru masuk TK yang sebelumnya nggak mengenal bakpia jadi penasaran dengan bakpia. Ponakan saya pun akhirnya mencoba, walaupun dia lebih cocok yang rasa KitKat daripada yang otentik seperti kacang hijau dan kumbu hitam.
Varian rasanya juga sesuai dengan kesukaan atau tren Gen Z. Dua rasa yang menarik bagi saya yang juga Gen Z tapi mrepet ke generasi Milenial ini adalah KitKat dan sambal. Saya yang suka seblak ini jelas puas dengan adanya varian rasa bakpia sambal. Dan ponakan saya yang suka makan permen cokelat, puas dengan varian rasa cokelat yang berasal dari camilan merek cokelat terkenal. Secara harga pun dua varian tersebut tak lebih dari Rp30.000. Walaupun untuk bakpia cokelat KitKat sendiri hanya berisi 5 biji.
Sebenarnya secara rasa saya tetap suka merek bakpia yang telah sejak lama saya nobatkan sebagai bakpia Jogja paling enak yang pernah saya makan. Namun, saya harus mengakui bahwa Bakpia Juwara Satoe ini berhasil memenuhi kebutuhan pasar yang lebih spesifik dengan jangkauan yang lebih luas dan harga yang affordable. Setidaknya dibanding bakpia kukus yang identik juga dengan bakpia kekinian, kalau saya sih mending Bakpia Juwara Satoe, ya. Hehehe.
Penulis: Anisah Meidayanti
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sisi Gelap Bakpia Jogja yang Bikin Orang Mikir Dua Kali Sebelum Beli.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.