Bakpao adalah kuliner yang telah melalui perjalanan panjang dan berbagai penyesuaian hingga bisa diterima lidah masyarakat Indonesia. Tak bisa dimungkiri bakpao kini telah bermetamorfosa menjadi salah satu kuliner favorit berbagai usia. Mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, hingga lansia pasti nggak menolak apabila disuguhi bakpao.
Beberapa waktu lalu, saya sempat merasakan kenikmatan ultimate kuliner ini melalui penjual bakpao yang lewat di gang depan rumah. Ketika tengah asyik mengerjakan tugas, sayup-sayup terdengar suara, “Coba-cobalah bakpao yang halal, bakpao Mega Jaya enak rasanya. Halal, lho!” Mendengar jingle tersebut sontak saya berdiri dan memanggil penjual bakpao yang lewat.Â
Yak, dari jingle-nya kalian tentu sudah tahu ya kalau yang lewat di depan rumah saya adalah penjual bakpao Mega Jaya. Bakpao satu ini bukan sembarang bakpao, lho, melainkan the best bakpao in town. Ada kesan tersendiri ketika menggigit bakpao ini. Meski orang lain lebih mengindahkan jingle-nya yang memang ear catching itu, menurut saya bakpao Mega Jaya punya nilai lebih dari sekadar itu.Â
Sebagai warga Sukoharjo yang hampir tiap hari dilewati penjual bakpao Mega Jaya, tentu bukan hal aneh apabila saya menganggap ini bakpao terbaik. Pasalnya, dengan modal uang Rp3.500 saja saya sudah bisa mendapatkan bakpao empuk yang enak. Apalagi saya nggak butuh pergi jauh untuk mendapatkannya, cukup menunggu penjual bakpao lewat di depan teras rumah sambil baca tulisan-tulisan kalian di Terminal Mojok.
Meski varian rasa yang ditawarkan bakpao Mega Jaya nggak terlalu banyak, ini justru merupakan nilai plus. Sebab, saya jadi nggak perlu pusing-pusing memilih varian rasa yang mau dibeli. Tinggal sesuaikan dengan mood di hari itu saja. Kalau suasana hati sedang ingin yang manis-manis, saya biasanya memilih rasa cokelat, stroberi, atau kacang ijo. Kalau pengin makan yang gurih, tinggal beli bakpao rasa ayam. Selain dikukus, kita juga bisa lho memesan bakpao goreng. Penjual biasanya membawa wajan untuk menggoreng bakpao. Harganya memang jadi lebih mahal, yakni Rp5.000, tapi rasanya tetap uenak. Favorit saya adalah bakpao goreng cokelat. Perpaduan roti bakpao yang hangat dengan lelehan cokelat di dalamanya pecah di mulut!
Dari beberapa penjual bakpao Mega Jaya yang pernah saya jumpai, sejauh ini saya selalu mendapatkan keramahan dan pelayanan yang memuaskan. Meski kedengarannya klise, tapi hal kecil semacam ini memang salah satu metode marketing yang ampuh. Bahkan dalam satu kesempatan, saya sempat berkenalan dengan salah satu penjualnya.Â
Pak Winarno, atau yang biasa dipanggil juga Pak Win, adalah salah satu penjual bakpao Mega Jaya yang saya temui. Pak Win sudah bertahun-tahun menekuni bisnis bakpao ini. Beliau biasa menjajakan dagangannya di depan Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo dari pukul 16.30 hingga dagangannya habis. Meski nggak pernah belajar soal public speaking, saya rasa pengalaman Pak Win terjun dalam dunia per-bakpao-an ini secara nggak langsung melatih teknik komunikasinya dalam menarik pelanggan.
Di sisi lain, ada satu hal yang menarik dari bakpao Mega Jaya, yakni jingle khas yang berkumandang tiap penjualnya lewat. Penjual bakpao ini biasa menjajakan dagangannya menggunakan gerobak yang dimodifikasi dengan sepeda. Biasanya ada speaker berukuran sedang yang ditempelkan di atas gerobak. Speaker tersebutlah yang mengeluarkan suara jingle yang kerap menempel di kepala kita.Â
“Coba-cobalah, bakpao yang halal, bakpao Mega Jaya enak rasanya. Halal, lho!”
Yang unik dari jingle itu adalah bagaimana bakpao Mega Jaya memilih kosakata dan iringan musik yang mampu melekat di pikiran calon pembeli. Selain itu, penekanan pada kata “halal” digunakan sebanyak dua kali. Mungkin karena bakpao yang dulunya merupakan makanan tradisional orang Tionghoa identik dengan isian daging babi. Karena disesuaikan dengan orang Indonesia yang mayoritas muslim, bakpao Mega Jaya berusaha menekankan bahwa produk mereka memang halal.
Awalnya saya pikir bakpao Mega Jaya cuma ada di sekitar karesidenan Surakarta. Namun setelah saya melakukan riset kecil-kecilan, kehadiran bakpao ini lebih banyak dari itu. Bahkan bakpao ini tersebar di beberapa kota besar di Pulau Jawa juga. Hal ini membuktikan bahwa eksistensi bakpao Mega Jaya nggak kalah dari kuliner lainnya.Â
Sebagai penggemar berat bakpao satu ini, tentu saya tugas saya adalah menyadarkan masyarakat dengan menanamkan mindset bahwa untuk mendapatkan kuliner enak nggak harus mengeluarkan banyak uang dan juga effort. Ada bakpao Mega Jaya yang enak, murah, dan berkeliling di sekitar kita. Apalagi dengan membeli bakpao ini kita turut memajukan UMKM. Hidup bakpao!
Penulis: Dhiazwara Yusuf Dirga A
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Lucunya Pak Fredrich “Bakpao” Yunadi Membawa Bakpao ke Persidangan.