Saya memahami betul kekhawatiran Bahrain atas keselamatan saat mereka berlaga melawan Timnas Indonesia nanti, tapi memahami, tak lantas setuju. Justru bagi saya, kalau sampai AFC dan FIFA memindahkan venue laga di luar Indonesia, ini adalah kekonyolan. Sekalian bubarkan saja kalau menuruti apa yang Bahrain minta.
Kalau kalian nyari full statement dari Bahrain, kalian bisa lihat di sini.
Indonesia adalah bangsa gila bola. Kekalahan Timnas Indonesia, kekalahan rakyat. Kemenangan Timnas, kebahagiaan rakyat. Orang awam bisa saja membenci sepak bola dan mengira Messi adalah warga Amerika, tapi perkara Timnas, semua orang tiba-tiba jadi analis dan fans garis keras.
Menurut saya ya itu wajar. Rakyat Indonesia betul-betul mendewakan tokoh yang mereka anggap bisa memberi ketenteraman batin. Hebatnya Timnas belakangan memang bisa menenteramkan batin mayoritas rakyat Indonesia. Bayangkan, kini Timnas bisa bermain begitu indah melawan Arab Saudi. Padahal beberapa waktu lalu, lawan Vietnam saja kepayahan. Mendengar nama Thailand saja bergetar.
Kegilaan terhadap sesuatu, memang bisa mendorong manusia bertindak di luar batas. Maka saya amat memahami ketakutan Bahrain. Apalagi tindakan fans-fans di dunia maya mulai kelewat batas. Tapi saya tetap tidak menerima pemindahan venue.
Tenang Bahrain, ada Prabowo
Saya tidak akan bilang fans sepak bola Indonesia itu tidak beringas. Sejarah berkata sebaliknya. Saya sendiri sempat diintimidasi orang gara-gara plat nomor motor saya berkode AD. Saya tidak akan memoles Indonesia secantik itu hanya demi mendukung argumen saya.
Tapi, bukan berarti Bahrain akan mendapat nasib yang sama. Sejarah konflik sepak bola memang buruk, bahkan beberapa kali berulang, tapi yang berkonflik adalah fans klub, bukan timnas. Dan saya yakin, pengamanan pasti akan berlapis. Mengingat ya, ini semua dimulai dari laga sebelumnya kan?
Saya tidak menuduh Bahrain kongkalikong dengan wasit atau bagaimana. Tapi tetap tidak bisa dimungkiri, kepemimpinan wasit saat itu kelewat buruk. Jelek saja belum. Timnas dan rakyat, jelas merasa dirugikan. Jadi jika nanti sambutan rakyat atas Bahrain kurang menyenangkan, itu wajar.
Saya beneran nggak kaget kalau tiba-tiba hotel tempat Bahrain menginap akan ditongkrongi 15 truk sound horeg.
Namun, karena fakta itulah saya yakin pihak panitia dan keamanan diam saja. Pasti saya yakin mereka akan memperketat keamanan dan memastikan timnas Bahrain aman. Yang perlu mereka takutkan paling sepanjang pertandingan dipisuhi penonton.
Perlu diingat juga, pertandingan Timnas Indonesia ini amat rawan jadi panggung pencitraan politik. Saya yakin Pak Prabowo, presiden terpilih akan hadir, dan beliau pasti memastikan pengamanan berjalan dengan hebat. Sebab jika tidak, yang tercoreng bukan hanya PSSI, tapi juga Indonesia secara umum. Ingat, citra harga mati, jadi saya yakin betul Bahrain nggak perlu khawatir.
Paling ya, khawatir tiba-tiba ada 15 truk sound horeg di depan hotel sih. Pecah kupingmu, tenan.
Pindahkan GBK ke Burkina Faso sekalian
Justru jika FIFA dan AFC menuruti permintaan pindah venue, kredibilitas mereka yang akan dipertanyakan. Nama FIFA memburuk gara-gara Piala Dunia Qatar kemarin yang jelas-jelas amat dipaksakan. Tak sedikit yang curiga FIFA begitu lunak pada negara minyak, dan menuruti Bahrain, jelas bukan hal yang bijak. AFC juga sama, jika mereka melunak, malah bikin kredibilitas mereka terjun bebas.
Saya pikir baiknya memperketat keamanan dan memastikan Indonesia bisa menjamin keamanan para punggawa Bahrain, alih-alih pindah. Ini solusi terbaik menurut saya. Lawan Arab tak ricuh, lawan Australia tak ada masalah, lawan Cina pun kita tidak berbuat onar. Hanya lawan negara satu ini kita ngamuk, tapi bagaimana lagi, kesalahannya kelewat jelas.
Tapi kalau mau dipindah sih, ya mau bagaimana lagi. Menurut saya kalau mau pindah, total wae sisan, pindahkan GBK ke Burkina Faso. Ra masok akal? Pancen, emang kamu pikir permintaan pindah ki masuk akal?
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Timnas Indonesia U-23 Bersama Shin Tae-yong Membuat Saya Merasakan Cinta Sekali Lagi