Bahasa Jawa yang Kaya, “Minum” Bisa Diterjemahkan Jadi 8 Kata Berbeda

Bahasa Jawa yang Kaya, "Minum" Bisa Diterjemahkan Jadi 8 Kata Berbeda Mojok.co

Bahasa Jawa yang Kaya, "Minum" Bisa Diterjemahkan Jadi 8 Kata Berbeda (unsplash.com)

Bahasa Jawa begitu kaya. Satu kata dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi banyak kata dalam bahasa Jawa, tergantung konteksnya. Kekayaan ini kerap kali membuat para perantau yang sedang belajar bahasa Jawa bingung dan salah kaprah. 

Salah satu kosakata yang bisa mencerminkan kekayaan bahasa Jawa adalah kata kerja atau verba minum. Dalam bahasa Indonesia, kalau ditelusuri lewat KBBI daring, minum adalah memasukkan air (atau benda cair) ke dalam mulut dan meneguknya. Dalam bahasa Jawa Magelangan (kata Magelangan di sini untuk menyebut bahasa Jawa yang digunakan oleh warga daerah Magelang, Jawa Tengah), kata kerja “minum” punya variasi lebih dari satu karena beda teknik minumnya, penyebutannya akan turut beda.

Teman kuliah saya yang notabene warga Jakarta dan sudah tinggal kurang lebih tiga tahun di Magelang masih saja bingung memaknai kosakata “minum” yang tepat. Variasinya memang lumayan banyak. Nah, di bawah ini 8 kata kerja “minum” yang sering dipakai oleh warga Magelangan beserta maknanya.

#1 Ngombe

Kata ngombe merupakan bentuk kata kerja minum yang prosesnya dianggap biasa. Minum adalah memasukkan air ke dalam mulut dan meneguknya yang mana setara dengan minum dalam bahasa Indonesia. Kosakata ini digunakan ketika minum dengan cara yang lumrah dari tempat minum seperti gelas. Misalnya, “Aku ngombe wedang putih saklebare mlayu kalau dalam bahasa Indonesia artinya,  “Aku minum air putih selepas lari.’

Kata ngombe menunjukkan konsep aktivitas seseorang yang minum atau meneguk air dengan cara biasa. Istilah ngombe biasanya karena orang memang butuh air minum dalam kondisi tidak tergesa-gesa.

#2 Mimik

Kosakata mimik merupakan kata kerja minum yang biasanya digunakan untuk membahasakan anak kecil. Kata ini sama dengan kegiatan minum biasa hanya saja menurut masyarakat Magelang dikhususkan untuk anak-anak. Contohnya seperti, “Adek pengen mimik putih” atau “Adik ingin minum air putih.” Kata mimik menunjukkan konsep aktivitas minum yang ditujukan untuk seorang anak, bukan lagi usia remaja atau dewasa. Istilah ini juga terdengar halus untuk masyarakat Magelang.

#3 Nyruput

Kosakata nyeruput mempunyai makna aktivitas minum dengan tahapan sedikit demi sedikit. Cara minum ini biasanya dilakukan seseorang ketika meminum benda cair bersuhu panas. Contohnya, “Bapakku nyuruput kopine sambi maca delok montor liwat”. Kalimat itu dalam bahasa Indonesia artinya,Bapakku menyeruput kopinya sambil melihat mobil lewat”.  

Warga Magelang menggunakan kata nyeruput untuk menggambarkan aktivitas minum dengan cara perlahan. Hal ini karena objeknya berupa benda cair panas seperti kopi, teh, atau coklat panas yang berada dalam cangkir atau tatakan gelas. Secara dasar, konsep nyeruput sama dengan minum hanya saja dilakukan sedikit demi sedikit sembari ditiup sesekali. Biasanya dilakukan dalam keadaan santai.

#4 Nyucup

Kata nyucup merupakan bentuk verba minum yang pelaksanaannya secara langsung dari mulut botol. Contoh kalimatnya, “Ngombene aja dicucup”, artinya Minumnya jangan langsung ditempelkan di mulut.  Kata nyucup ini mewakili kegiatan minum dengan cara menempelkan bibir ke bagian atas (mulut) botol.  Penyebutan istilah ini berlaku pada wadah air seperti botol dan teko. Apabila kegiatan minum menggunakan gelas dengan cara seperti lumrahnya, kegiatan tersebut biasanya tidak dapat disebut nyucup oleh masyarakat Magelang.

#5 Ngokop

Kata ngokop merupakan konsep aktivitas yang digunakan untuk membahasakan minum atau cara mereguk air dalam jumlah banyak. Misalnya, “Kae anakmu ngokop duduh sop yang artinya, “Itu anakmu minum kuah sup”. 

Kata ngokop menunjukkan kegiatan minum dengan menempelkan bibir yang terbuka lebar ke wadah. Wadah yang digunakan pada kegiatan ini berupa mangkuk atau piring sedangkan air yang diminum biasanya dari makanan berkuah. Jadi yang dimaksud ngokop adalah minum kuah langsung dari wadahnya. Ngokop menunjukan kegiatan yang dilatarbelakangi seseorang merasakan kenikmatan dan kelezatan sehingga minum dengan jumlah banyak tidak beraturan.

#6 Nyecep

Kata nyecep merupakan bentuk kegiatan minum dengan cara menyesap sedikit demi sedikit. Contohnya, “Badrul luwih seneng nyecep madu langsung seko plastike ketimbang nganggo cendok”. Artinya dalam bahasa Indonesia, “Badrul lebih suka minum madu langsung dari plastiknya daripada memakai sendok” 

Kata nyecep merupakan bentuk kosakata dengan kata dasar ‘sesap’.  Nyecep berarti kegiatan menghisap sesuatu yang kental contohnya seperti nyecep madu dalam kemasan sachet. Masyarakat Magelang menggunakan kosakata nyecep untuk menggambarkan kegiatan meminum dengan cara sedikit demi sedikit dari kemasannya.

#7 Nyedot

Kata nyedot merupakan konsep aktivitas minum apa saja dengan menggunakan sarana sedotan. Contohnya,  “Ririn nyedot cendol nganggo sedotan” artinya “Ririn minum cendol memakai sedotan”. Nyedot menjadi salah satu bentuk kata “minum” yang sering digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Contoh kegiatan nyedot lainnya, ketika meminum jus menggunakan sedotan. Intinya, kata tersebut digunakan ketika seseorang minum menggunakan sedotan.

#8 Nyusu

Kata nyusu merupakan konsep aktivitas minum yang biasanya dilakukan anak-anak menggunakan sarana botol dot atau langsung dari sumbernya. Contoh penggunaannya, “Adikku nyusu nggowo dot senengane” artinya,  “Adikku minum susu menggunakan botol dot kesayangannya.” Kata nyusu biasanya digunakan masyarakat Magelang untuk menunjukkan aktivitas minum susu oleh anak kecil. Pada umumnya, menggunakan sarana wadah berupa botol dot.

Wahai warga perantau di Magelang, itulah delapan kosakata minum dalam bahasa Jawa Magelangan yang bisa kalian jadikan acuan supaya tidak salah kaprah lagi dalam menggunakan juga memahaminya, yaaa.

Penulis: Anita Sari
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 10 Kosakata Bahasa Sunda yang Sebenarnya Kasar, tapi Nggak Disadari Banyak Orang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version