Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Standar Ganda Masyarakat di Desa Terhadap Pelajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris

Rino Andreanto oleh Rino Andreanto
13 Oktober 2023
A A
Bahasa Inggris Menjadi Anak Tiri, Bahasa Arab Tabungan Akhirat (Unsplash)

Bahasa Inggris Menjadi Anak Tiri, Bahasa Arab Tabungan Akhirat (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Seiring perkembangan zaman, kebutuhan menguasai Bahasa Inggris semakin penting. Bukan hanya untuk kepentingan pekerjaan, banyak anak muda sudah jamak memakai bahasa asing dalam pergaulan. Sayangnya, di desa saya, mayoritas warga masih menganggap bahwa belajar Bahasa Inggris itu buang waktu, mending belajar Bahasa Arab.

“Jangankan Bahasa Inggris, yang lancar Bahasa Indonesia saja cuma Pak RT.” Mungkin itu yang ada di benak mereka.

Warga menunjukkan respons yang berbeda ketika memandang Bahasa Arab. Sebagai salah satu warga yang mempelajari Bahasa Inggris, jujur saya sangat iri kepada teman-teman yang belajar Bahasa Arab lalu mendapatkan respons positif dari warga. 

Padahal, saya belajar bahasa asing untuk portofolio, bukan untuk gaya-gayaan. Respons yang tidak mengenakan itu muncul lantaran masih banyak warga yang sering mengaitkan bahasa dengan identitas agama tertentu. Belajar Bahasa Arab berarti dekat dengan Islam. Kalau belajar Inggris, pasti nggak dekat dengan Islam. Begitulah perspektif warga yang mencampur adukan agama dengan bahasa yang nggak ada hubungannya sama sekali.

Jika kita merenungkan semuanya, nggak ada yang salah dari mempelajari kedua bahasa tersebut. Bagi saya, itu semua hanya soal pilihan. Lagipula, nanti ujung-ujungnya juga ke relasi, pendidikan, dan pekerjaan juga.

Menanggapi hal ini, ingin banget rasanya, saya memutarkan video dakwah Ustaz Zakir Naik dan saya hadapkan ke wajah mereka. Agar mereka tahu bahwa Bahasa Inggris juga bisa berkontribusi dalam hal keagamaan. Namun apalah daya, jika saya nekat, bisa-bisa malah semakin keras mendapatkan cibiran.

Pelajar Bahasa Arab itu alim, pelajar Bahasa Inggris sok Inggris

Bagi warga desa, memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Arab itu mempunyai privilege tersendiri. Warga yang lain akan menyanjung, mendapat respons positif, dan mendapat panggilan “ustaz”. Padahal, nggak semua orang yang bisa Arab itu ustaz.

Semua berbanding terbalik dengan pelajar Bahasa Inggris seperti saya. Jangankan mendapatkan apresiasi, nekat menyebutkan satu kata dalam Bahasa Inggris di tongkrongan, langsung mendapatkan predikat “sok Inggris”. Warga menganggap saya melestarikan budaya penjajah atau bahkan yang bikin saya sakit hati adalah dianggap nggak pantas.

Baca Juga:

Apa Urgensi Belajar Bahasa Portugis? Ketemu Bahasa Inggris Aja Masih Nangis!

Tanpa Les, Tanpa Bimbel: Cerita Mahasiswa yang Selalu Dapet Skor TOEFL 500-an Berbekal Nonton Film dan Main Video Game

Bahasa yang terlalu “duniawi”

“Hidup cuma sekali, uang nggak dibawa mati.” Entah sudah berapa ratus kali saya mendengar kalimat ini. Dan sudah pasti, kalimat ini selalu saya dengar ketika saya bersinggungan dengan hal-hal berbau Bahasa Inggris. Bagi saya, mereka hanya melihat sesuatu dari 1 sudut pandang saja. Bukannya kelihatan bijak, mereka malah kelihatan egois dan semaunya sendiri.

Padahal nggak semuanya orang begitu, kan? Buktinya, coba sekarang kamu search di YouTube dengan nama Ustaz Zakir Naik. Dengan keterampilannya menggunakan Bahasa Inggris, ustaz asal India tersebut mampu me-mualafkan ribuan bahkan mungkin hingga jutaan orang sampai saat ini. Kalau saya, belajar bahasa asing itu supaya bisa memperbanyak teman dan mempelajari banyak budaya yang tersebar di seluruh penjuru dunia.

Sayang, hingga saat ini, warga masih menghujani saya dengan pertanyaan nggak penting. Misalnya, “Ngapain belajar Bahasa Inggris? Malaikat itu pertanyaannya man nabiyyuka bukan what’s your prophet.” Kalau sudah begitu, mending saya diam. 

Les Inggris pemborosan, Les Arab tabungan akhirat

Les Bahasa Inggris adalah salah satu contoh investasi jangka panjang. Misalnya, bahasa ini akan bermanfaat ketika kita menjalin relasi dengan orang asing. Siapa tahu, kita akan bekerja di sebuah perusahaan internasional. Hidup nggak ada yang tahu gimana arahnya.

Namun sekali lagi, itu tidak berlaku di desa saya tercinta ini. Bagi mereka, belajar Inggris itu cuma membakar uang. Sementara itu, belajar Arab adalah tabungan menuju akhirat. Ya nggak salah juga. Bahasa Arab juga memiliki fungsi komunikasi. Tapi ya nggak perlu memandang rendah bahasa lain. Cuma karena beda pilihan hidup saja, lama-lama kok saya merasa jadi public enemy gini, sih.

Penulis: Rino Andreanto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Alasan Saya Pilih Nonton Bola dengan Komentator Bahasa Arab

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2023 oleh

Tags: arabbahasa Arabbahasa asingBahasa Inggrisinggris
Rino Andreanto

Rino Andreanto

Alumni pondok pesantren yang lahir di Banyuwangi. Hobi membaca, menulis, dan hal-hal berbau komedi.

ArtikelTerkait

5 Hal yang Wajib Diketahui untuk Bertahan Hidup di Kampung Inggris Pare (Unsplash)

5 Hal yang Wajib Diketahui untuk Bertahan Hidup di Kampung Inggris Pare

21 Mei 2023
Duolingo, Aplikasi Belajar Bahasa Asing yang Cocok untuk Kaum Mageran dan Ogah Ribet

Duolingo, Aplikasi Belajar Bahasa Asing yang Cocok untuk Kaum Mageran dan Ogah Ribet

29 Agustus 2023
LOA mati listrik negara bekas jajahan inggris brexit kerajaan inggris london jerman mojok

Kata Siapa Negara Bekas Jajahan Inggris Itu Lebih Maju?

28 Januari 2021
Beginilah Rasanya Punya Wajah Kearab-araban

Beginilah Rasanya Punya Wajah Kearab-araban

29 Maret 2020
4 Tipe Mahasiswa yang Sebaiknya Nggak Kuliah di UIN (uin-suka.ac.id)

4 Tipe Mahasiswa yang Sebaiknya Nggak Kuliah di UIN

15 Mei 2024
Kali Ini Beneran “It’s Coming Home”, kan, Inggris_ (Unsplash)

Kali Ini Beneran “It’s Coming Home”, kan, Inggris?

22 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.