Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengenal Ayam Lodho, Kuliner yang Diperebutkan Warga Trenggalek dan Tulungagung

Ahmad Sulton Ghozali oleh Ahmad Sulton Ghozali
28 Desember 2024
A A
Mengenal Ayam Lodho, Kuliner yang Diperebutkan Warga Trenggalek dan Tulungagung Mojok.co

Mengenal Ayam Lodho, Kuliner yang Diperebutkan Warga Trenggalek dan Tulungagung (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan saya di Terminal Mojok yang berjudul  Trenggalek dan Tulungagung: Saudara yang Berbeda Nasib mendapat banyak respon dari pembaca. Di akun Instagram Mojok, tulisan ini mendapat lebih dari 100 komentar. Di antara ratusan komentar itu ada satu topik yang menjadi perdebatan yakni soal ayam lodho. Banyak warga Trenggalek maupun Tulungagung merasa bahwa makanan tersebut merupakan kuliner asli dari kabupaten asalnya.

Sesuai dengan namanya, ayam lodho merupakan kuliner yang terdiri dari daging ayam, kuah santan yang kental, dan bumbu rempah yang kaya. Lodho sendiri berarti lembut merujuk pada daging makanan tersebut begitu lembut hingga hingga mudah lepas dari tulangnya.

Masakan ini sebenarnya mirip dengan opor. Bedanya cita rasanya lebih gurih pedas dan punya aroma wangi bakar. Ciri khas rasa ini sesuai dengan karakter dan selera masyarakat plat AG yang menyukai pedas. 

Adapun daging ayam yang dimasak dengan utuh dari kepala hingga kaki juga berkaitan dengan kegunaannya sebagai santapan di acara-acara sosial, seperti selamatan (syukuran dengan berdoa) hingga sesajen untuk ritual tradisi masyarakat. Kuliner ini juga biasa disajikan sebagai hidangan acara-acara semiformal seperti pernikahan hingga jamuan tamu besar.

Dikutip dari beberapa sumber, ayam lodho diciptakan pada abad ke-19. Beberapa sumber lain mengatakan bahwa kuliner ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Kuliner khas ini sudah lama bertahan dan diwariskan dari generasi ke generasi hingga tidak diketahui pencipta aslinya.

Kuliner yang familiar di lidah warga

Baik masyarakat dari kedua kabupaten sepakat bahwa ayam lodho terbaik menggunakan bahan dari ayam kampung atau ayam pejantan daripada broiler atau ayam petelur. Meskipun dagingnya lebih alot, ayam kampung dinilai lebih sehat dan lebih mampu berpadu dengan bumbu rempah ketika dimasak. Makanan ini juga disajikan dengan sego gurih dan urapan. Sego gurih merupakan sebutan lain untuk nasi uduk yang dimasak dengan santan dan terasa lebih gurih.

Proses memasaknya pun bertahap dan cukup memakan waktu yang lama. Daging ayam terlebih dahulu dipanggang dengan utuh, bukan direbus. Proses pemanggangan ini bertujuan untuk memicu rasa wangi bakar dari daging. Selain itu, daging dipanggang untuk menguras kadar air dalam daging ayam. Daging yang dibakar akan terasa lebih padat, gurih, dan mampu meresap bumbu rempah nantinya ketika dimasak. Sembari menunggu dipanggang, kuah santan disiapkan dengan mencampur berbagai bumbu rempah. Setelah kuah santan selesai dimasak dan matang, daging yang telah dipanggang itu kemudian direbus dengan kuah santan hingga bumbu meresap ke dalam dagingnya. Kendati dimasak dengan cara yang sama, perlu diakui bahwa ayam lodho memiliki cita rasa yang berbeda dari masing-masing kabupaten tersebut.

Perbedaan ayam lodho Trenggalek dan Tulungagung

Ayam lodho dari Trenggalek cenderung dimasak dengan pakem awal, yaitu daging dimasak dengan dibakar secara utuh terlebih dahulu, baru kemudian dipotong atau dipisah sesuai dengan selera ketika dihidangkan. Di Trenggalek, ayam lodho yang terkenal berada di rumah makan Ayam Lodho Pak Yusuf. Rumah makan ini cukup terkenal hingga memiliki cabang di beberapa wilayah lain di dalam dan luar Trenggalek. Tanpa dipungkiri, Ayam Lodho Pak Yusuf yang berawal dari Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan ini menjadi salah satu faktor yang membuat ayam lodho dikenal sebagai kuliner khas Trenggalek.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Trenggalek Rasa Menteng: Derita Sobat UMR Surabaya Mencari Tanah di Durenan Trenggalek

Di sisi lain, ayam lodho di Tulungagung lebih bervariasi. Misalnya saja, ada  jenis ayam lodho yang dagingnya sudah dipotong-potong sejak awal dimasak. Ada juga yang dagingnya tidak dibakar, hingga kuah yang lebih sedikit karena meresap ke daging ayam. Jenis ayam lodho di Tulungagung juga lebih seimbang dari pedas dan gurihnya. Beberapa rumah makan ayam lodho juga cukup banyak ditemukan dan memiliki ciri khasnya tersendiri.

Meskipun perdebatan tentang asal muasal ayam lodho masih sengit di kalangan masyarakat Trenggalek dan Tulungagung, kuliner ini patut dilestarikan sebagai kekayaan kuliner Nusantara. Pemerintah Kabupaten Trenggalek pun telah mendaftarkan kuliner ini sebagai warisan budaya tak benda, seperti yang tercantum dalam situs resminya. Selain dalam bentuk dokumentasi dan pendaftaran warisan budaya, ayam lodho juga patut untuk dipertahankan sebagai kuliner ikonik yang menjadi daya tarik pariwisata di Trenggalek dan Tulungagung.

Penulis: Ahmad Sulton Ghozali
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Hal yang Sering Disalahpahami dari Kabupaten Trenggalek

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Desember 2024 oleh

Tags: ayam lodhokuliner khastrenggalektulungagung
Ahmad Sulton Ghozali

Ahmad Sulton Ghozali

Lahir di Trenggalek, sedang singgah di Depok. Sedang belajar pula perihal bahasa dan sastra Indonesia. Kunjungi hasil tulisannya yang lain di bit.ly/angindanraga.

ArtikelTerkait

Tulungagung

Suwung dan Kosakata Khas Tulungagung Lainnya

27 November 2021
3 Kuliner Khas Solo yang Wajib Dicoba

3 Kuliner Khas Solo yang Wajib Dicoba

8 Februari 2022
4 Keunikan Kabupaten Tulungagung yang Nggak Dimiliki Kabupaten Lain kudus kota kretek

6 Sisi Gelap Kabupaten Tulungagung, Kabupaten yang Diklaim sebagai Tempat yang Cocok untuk Slow Living

15 Mei 2025
4 Kuliner Khas Banjarnegara yang Menggoyang Lidah Terminal Mojok

4 Kuliner Khas Banjarnegara yang Menggoyang Lidah

1 September 2022
trenggalek

Trenggalek Tetap Kota Gaplek Meski Gonta-ganti Slogan

9 April 2020
Jawa Timur Nggak Hanya tentang Surabaya, Malang, dan Madura Saja, Ada 5 Daerah Underrated yang Wajib Dikunjungi Seperti Blitar dan Tulungagung

Jawa Timur Nggak Hanya tentang Surabaya, Malang, dan Madura Saja, Ada 5 Daerah Underrated yang Wajib Dikunjungi

14 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.