Kalau mau bepergian dari Stasiun Tanah Abang, coba cek dulu aturan tak tertuis ini. Dijamin perjalananmu bakal nyaman.
KRL atau Commuter Line merupakan moda transportasi publik yang nyaris tak pernah sepi di Jabodetabek. Kalau lengang, berarti ada yang salah. Di hari libur pun, KRL padat penumpang. Sebagai pengguna KRL (meski lebih sering naik bus juga), jujur saja saya nggak kuat berhadapan dengan lautan manusia di stasiun dan dalam gerbong. Menurut saya, menjadi penumpang KRL harus punya kekuatan ekstra kalau nggak mau tantrum bahkan pingsan.
Salah satu stasiun yang menjadi pusat naik-turun penumpang KRL di Jakarta adalah Stasiun Tanah Abang. Duh, udahlah nggak usah ditanya berapa banyak manusia yang lalu-lalang di stasiun ini setiap hari. Stasiun Tanah Abang juga menjadi transit kalau kita mau bepergian ke Bogor, Depok, BSD, bahkan hingga Rangkasbitung. Penumpang dari berbagai kalangan kumpul di sini. Ada pekerja kantoran, ibu-ibu yang habis belanja di Pasar Tanah Abang, anak-anak kecil yang abis wisata dari Monas, hingga kaum muda gabut yang cari kesibukan.
Jika kamu memiliki kepentingan di Stasiun Tanah Abang, entah naik KRL atau turun dari KRL, saya kasih tahu 4 aturan tak tertulis yang wajib kamu ketahui. Mungkin kelihatannya sederhana, tapi cukup berpengaruh terhadap kenyamanan perjalananmu. Terus, biar kamu nggak kebingungan aja di stasiun ini. Takutnya kamu salah kereta dan nyasar ke mana-mana.
#1 Nggak ada KRL yang langsung ke Bogor dan sekitarnya
Dulu, jika ingin bepergian ke Bogor atau Depok, kamu bisa langsung naik KRL dari Stasiun Tanah Abang. Tetapi sejak tahun 2022, rute tersebut berubah. Kamu harus transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai lalu berpindah peron untuk naik kereta rute Bogor. Agak ribet karena harus transit segala, tapi begitulah peraturannya. Begitu pula arah sebaliknya, kamu wajib ganti kereta di Manggarai untuk bisa sampai Stasiun Tanah Abang.
Jadi, jangan bertanya lagi kepada petugas mengenai KRL jurusan Bogor. Saya sudah infokan nih biar kamu nggak kebingungan. Tapi kalau kamu masih ragu, boleh saja memastikan.
Soalnya kalau sampai kamu salah naik KRL atau salah peron, energimu bisa terkuras habis di stasiun sebesar Tanah Abang ini. Sudah begitu, di stasiun ini orangnya banyak banget berpotensi bikin kamu kelimpungan dan hilang arah.
#2 Jangan sampai salah peron di Stasiun Tanah Abang, nanti kamu capek duluan sebelum sampai tujuan
Hal krusial dalam perjalanan menggunakan KRL adalah letak peron. Kamu kudu paham di peron nomor berapa keretamu bakal berhenti. Di Stasiun Tanah Abang ini ada tujuh jalur, lho. Kalau kamu sudah terbiasa keluar masuk stasiun ini, pasti sudah hafal denahnya. Tapi kalau kamu pendatang baru, jangn coba-coba sok tahu.
Fyi, peron 1 di stasiun ini untuk KRL ke Duri-Angke-Kampung Bandan-Pasar Senen-Bekasi-Cikarang. Lalu peron 3 untuk KRL yang menuju Sudirman-Manggarai-Jatinegara-Bekasi-Cikarang. Peron 5 dan 5 untuk KRL ke arah Kebayoran-Serpong-Parung Panjang-Tigaraksa-Rangkasbitung.
Nah, kamu tinggal sesuaikan saja mau pergi ke mana. Simpan baik-baik petunjuk ini. Jangan sampai salah peron karena nanti kamu kelelahan karena harus pindah peron. Lumayan effort juga lho naik turun eskalator untuk pindah peron..
#3 Kereta bandara hanya lewat di Stasiun Tanah Abang, jangan harap berhenti di sini
Saya pernah berasumsi kalau mau ke Bandara Soekarno Hatta bisa naik kereta dari Stasiun Tanah Abang. Soalnya kereta bandara lewat sana dan stasiun tersebut termasuk stasiun besar di Jakarta. Tetapi saya salah. Kereta bandara cuma numpang lewat. Jadi, kalau mau ke Bandara Soetta, kita bisa naik kereta bandara dari Stasiun Manggarai, Stasiun BNI City, dan Stasiun Duri.
Kita tahu kan kalau jadwal keberangkatan pesawat itu umumnya tepat waktu. Makanya sebaiknya hindari salah stasiun kalau mau naik kereta bandara. Pokoknya jangan tunggu di sini, sia-sia aja..
#4 Siapkan mental dan fisik, harus tahan banting
Sebagai salah satu stasiun sibuk di Jakarta, Stasiun Tanah Abang kerap dipenuhi manusia dari pagi hingga malam. Stasiun ini tak mengenal hari libur.
Kalau sudah begini, kamu harus menyiapkan fisik untuk berebut gerbong dengan penumpang lain. Kakimu harus kuat berlari agar nggak ketinggalan KRL. Sementara mentalmu harus stabil karena kesabaranmu akan diuji menghadapi berbagai karakter manusia di Stasiun Tanah Abang. Ada yang nggak sabaran, main nyerobot antrean masuk kereta, hingga jalan santai padahal semua buru-buru ingin sampai tujuan.
Beberapa aturan tak tertulis di atas mungkin kelihatan sepele. Tetapi hal-hal ini penting banget buat kamu yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Stasiun Tanah Abang.
Penulis: Rachelia Methasary
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
