Menjelang tahun baru seperti sekarang, Kota Palembang kedatangan banyak wisatawan. Kebanyakan dari mereka mengunjungi berbagai tempat wisata ikonik. Sebut saja Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Masjid Agung, Pulau Kemaro, sampai Jakabaring Sport City.
Saya sebenarnya senang-senang saja Kota Pempek ini didatangi wisatawan. Artinya, kota ini masih disukai oleh banyak orang. Hanya saja, saya khawatir para wisatawan kapok berkunjung kalau tidak beberapa aturan tidak tertulis ini. Sebagai warga asli Palembang, saya akan mencoba menuliskannya supaya kunjungan ke Palembang semakin nyaman.Â
Daftar Isi
Usahakan tidak pergi sendirian selama berwisata ke Palembang
Saya sarankan kalian tidak pergi sendirian ketika berwisata ke Palembang. Mau sehebat apapun kemampuan beladiri kalian, pokoknya usahakan jangan pergi sendirian. Asal tahu saja, lingkungan wisata di Palembang masih rawan kejahatan, daripada kalian kena musibah selama berwisata, lebih baik bepergian bersama teman.Â
Saya akan sedikit cerita pengalaman beberapa teman saya dari luar Palembang yang pernah berwisata sendiri. Mereka sengaja jalan kaki dari Jalan Radial menuju Benteng Kuto Besak dan Jembatan Ampera. Naas, belum sampai mereka di dua objek wisata tersebut, di sekitar Monpera mereka dirampok oleh beberapa orang menggunakan sajam.
Teman lain mengalami pengalaman serupa. Dia yang berasal dari luar Provinsi Sumatera Selatan sengaja menyempatkan diri mampir ke Jembatan Ampera ketika liburan ke Palembang. Dia sudah saya wanti-wanti untuk jangan pergi sendirian ke sana, tapi karena ingin solo trip makanya dia tetap pergi sendiri. Kejadian naas pun menimpanya. Di atas Jembatan Ampera ponselnya dirampok orang. Dia hanya bisa menangis setelah ponselnya hilang digondol maling
Bukannya mau menakut-takuti, tapi itulah yang terjadi. Itu mengapa saya bersikeras menyarankan kalian untuk tidak pergi sendirian dan ekstra waspada.Â
Hati-hati ketika mengabadikan momen
Masih soal keamanan ketika berwisata. Saya sarankan untuk tidak menunjukkan barang-barang berharga di tempat umum. Apalagi menggunakan perhiasan berlebihan. Di destinasi wisata daerah lain mungkin hal tersebut biasa saja, tapi tidak dengan di Palembang.Â
Beberapa tahun yang lalu, teman saya mengalami kejadian kurang menyenangkan ketika melintasi Jembatan Ampera. Ponselnya dijambret ketika sedang mengabadikan momen saat melintasi Jembatan Ampera. Padahal, pada saat itu dia tidak pergi sendirian lho. Dia mengunjungi tempat ikonik itu bersama kawannya yang orang asli Palembang. Hanya saja, pada waktu itu mereka kurang berhati-hati.Â
Berdamai dengan kemacetan
Mengunjungi Palembang artinya kalian harus siap dengan berdamai dengan kemacetan di sana, apalagi di tengah momentum liburan seperti sekarang ini. Palembang bak Ibu Kota Jakarta, macet di mana-mana.Â
Beberapa kawasan yang menguji kesabaran adalah jalan dari arah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju tengah kota. Lima menit setelah meninggalkan bandara, tepatnya di ujung Jalan Tanjung Api-Api, kalian sudah akan menemukan kemacetan. Selepas dari jalan ini, kalian akan menemukan kemacetan lagi di daerah KM menuju pusat kota. Ketika sampai di pusat kota, kalian juga bakal terjebak kemacetan lagi menuju pusat wisata yang ada di Palembang.
Di tengah musim liburan seperti sekarang ini, simpul-simpul kemacetan kemungkinan besar akan semakin ruwet dan bertambah. Siap-siap saja badan kalian akan pegal-pegal ketika berkendara. Sebab, saya jamin jalan utama maupun jalan alternatif akan padat.Â
Di atas beberapa aturan tidak tertulis supaya kunjungan kalian ke Palembang tetap aman. Saya tekankan, tulisan ini bukannya menghalangi kalian untuk berkunjung ya. Saya hanya ingin kalian tidak kena musibah dan tidak kapok mampir ke Kota Sungai ini.Â
Penulis: Muhammad Ridho
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Oleh-Oleh Palembang yang Sebaiknya Jangan Dibeli
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.