5 Aturan Tidak Tertulis di Solo, Saya Tulis supaya Kalian Tidak Kaget Saat Berkunjung 

5 Aturan Tidak Tertulis di Solo, Saya Tulis supaya Kalian Tidak Kaget Saat Berkunjung ke Sini  Mojok.co

5 Aturan Tidak Tertulis di Solo, Saya Tulis supaya Kalian Tidak Kaget Saat Berkunjung ke Sini  (unsplash.com)

Menjelang pergantian tahun seperti sekarang ini, kendaraan-kendaraan dari pelat luar mulai menghiasi Kota Solo.  Entah orang-orang datang untuk menghabiskan akhir tahun atau kepentingan lain di kota mungil. Mengingat, saat ini Kota Solo ditunjuk sebagai  venue homebase tim nasional di fase grup Piala Asean 2024 (Piala AFF).

Nah, bagi kalian yang hendak ke Solo untuk berlibur atau menyaksikan agenda akbar lain di Solo, saya tuliskan beberapa aturan tidak tertulis ketika mengunjungi Kota Batik. Akan lebih baik kalau kalian mengetahui dan mematuhi aturan-aturan tidak tertulis ini  supaya kunjungan kalian di Kota Solo menjadi lebih tentram:

#1 Membuka Google Maps karena banyak jalan satu arah di Kota Solo

Bagi teman-teman yang akan berkunjung ke Solo menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kalian sudah benar-benar mengetahui jalan yang akan dilalui. Minimal, kalian harus membekali diri dengan Google Maps. Itu penting sebab ada banyak jalan satu arah di Solo. Jalan mana sajakah itu? Kalian membaca tulisan Mas Fajar Novianto Alfitroh di Terminal Mojok berjudul Daftar Jalan Satu Arah di Solo, Penting Diketahui agar Tidak Ditilang Polisi.

Total ada 9 jalan satu arah. Kalau kalian tidak sadar dan kalian melewati salah satu jalan itu dan melawan arah, siap-siap di klakson orang atau pahitnya ditilang polisi.

#2 Ekstra hati-hati ketika melewati Jalan Slamet Riyadi 

Sebagian besar warga Solo pasti sudah tidak asing dengan rel kereta api sepanjang Jalan Slamet Riyadi, tapi tidak dengan pendatang atau wisatawan. Mereka kebanyakan tidak tahu kalau ada rel Kereta Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri di sana. 

Itu mengapa, ketika melewati Jalan Slamet Riyadi, khususnya ketika melintasi rel kereta, pengendara sebaiknya ekstra berhati-hati. Pertama, rel kereta ini mungkin tampak samar bagi mereka yang jarang melewatinya. Kedua, apabila tidak hati-hati, bukan tidak mungkin pengendara akan terpeleset mengingat rel kereta api biasnaya lebih licin daripada jalanan biasa. 

Baca halaman selanjutnya: #3 Jangan parkir di rel …

#3 Jangan parkir di rel kereta api Trade Center

Selain perlu berhati-hati, pengendara yang bukan asli sini jangan parkir sembarangan di perlintasan rel, terutama di depan BTC (Beteng Trade Center). Rata-rata orang-orang menganggap rel itu sudah tidak aktif. Padahal rel itu masih aktif dan kerap dilewati Kereta Batara Kresna jurusan Solo–Wonogiri di jam tertentu. Kalau kalian belum tau dan tidak sengaja parkir di sana, siap-siap didatangi atau diperingatkan Dishub melalui microphone jarak jauh.

#4 Hati-hati menekan klakson di Kota Solo 

Kalian akan jarang mendengarkan suara bising klakson di Solo. Entah mengapa, orang-orang Solo seakan berpikir berkali-kali sebelum menekan tombol klakson. Berbeda dengn jalanan kota besar yang bisa dengan entengnya mengklakson saat macet atau saat di lampu merah. 

Ketika orang Solo dihadapkan pada kondisi itu, mereka mengalir mengikuti pergerakan secara perlahan di tengah kerumunan macet pengendara lainnya. Entah mengapa orang-orang di sini jarang sekali membunyikan klakson saat bertemu situasi itu (macet).

Mungkin sudah budaya di sini kalau orang Solo itu sabar dan tertib. Seperti tagline-nya “Tertib Budaya Wong Solo”. Itu mengapa, saya sarankan kalian untuk lebih banyak bersabar dan menahan membunyikan klakson ketika di Kota Batik ini. 

#5 Jaga etika saat berada di Solo

Aturan tidak tertulis lain, saya sarankan untuk menyapa ketika bertemu dengan warga lokal atau melewati pemukiman di sini. Kebiasaan orang sini, orang akan menyapa dengan kalimat “monggo” atau “pareng” yang berarti permisi atau pamit. Tujuannya supaya teman-teman bisa membaur dan diterima oleh warga lokal sini.

Pendatang hendaknya juga menjaga etika dalam berbahasa dan berucap. Terutama ketika ngobrol dengan orang lokal. Salah satu contohnya, mengingat orang sini dikenal dengan pribadi yang lemah lembut, jadi akan lebih baik kalau kalian menahan untuk tidak berbicara dengan dengan nada tinggi. 

Itulah 5 aturan yang tidak tertulis di Kota Solo. Mungkin terlihat sederhana, tapi kalau kalian tidak mematuhinya, ya siap siap ditegur oleh warga sini. Jadi, pastikan sebelum berkunjung ke Solo teman-teman sudah paham dengan aturan dan budaya di sini.

Penulis : Akbar Maulana
Editor : Kenia Intan

BACA JUGA Oleh-oleh Khas Solo selain Serabi Notosuman yang Tidak Boleh Dilewatkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Exit mobile version