Saya pernah menjadi korban penipuan lowongan kerja di grup Facebook. Iya, saya. Pengangguran tulus yang lagi cari kerja halal, malah menjadi mainan sama orang-orang tak berakhlak. Sungguh, tega hati kalian. Tempat kalian di neraka jahanam. Dan saya nggak bercanda.
Waktu itu, saya lagi rajin-rajinnya scroll grup Facebook bernama “Lowongan Kerja Jogja dan Sekitarnya”. Buka HP pagi-siang-malam, bukan buat cari barang bekas, tapi cari penghidupan. Pokoknya setiap notifikasi masuk, saya doakan semoga itu panggilan kerja. Tapi alih-alih dapet rezeki, saya malah dapat azab.
Ada satu postingan yang tampilannya meyakinkan. Judulnya: Lowongan Kerja Content Writer, Gaji 2,5 Juta, Bisa Langsung Kerja!
Lokasinya: Jogja Kota.
Syaratnya: Nggak ribet. Minimal SMA, niat kerja, siap lembur.
Langsung saya DM, karena ya siapa sih yang nggak mau?
Terjebak penipuan lowongan kerja di grup Facebook
Admin-nya ramah, pakai bahasa formal. Katanya saya masuk kualifikasi dan dia meminta saya datang ke kantor mereka di Jalan Magelang.
“Langsung bawa fotokopi KTP dan uang training 150 ribu, ya,” katanya. Katanya lagi, “Ini bukan pungutan, tapi bentuk komitmen kerja.”
Saya, yang waktu itu sedang labil, pengangguran, dan penuh harapan, manut aja. Karena saya mikir, yaudahlah ya, Rp150 ribu buat masa depan, worth it, lah.
Saya datang, ikut “briefing”, dan isi formulir. Setelah itu, saya mendapat janji palsu setinggi langit:
“Besok kamu mulai kerja, ya. Tunggu WhatsApp dari HRD sore ini.” Tapi sampai hari ini, yang datang cuma notifikasi Shopee dan SMS undian berhadiah palsu.
Saya tunggu 2 hari, 3 hari, 1 minggu. Nggak ada kabar. Saya mulai sadar kalau saya menjadi korban penipuan lowongan kerja di Facebook.
Saya coba cari tahu. Kantor itu ternyata cuma ngontrak ruko kosong. Semua peserta “rekrutmen” yang datang hari itu, dan saya yakin jumlahnya puluhan, nggak ada satu pun yang beneran kerja. Kami semua pengangguran yang dibodohi bersama-sama.
Luar biasa kejamnya kalian. Kami ini sudah susah cari kerja, mental rapuh, duit tipis, eh masih juga dipalak dengan modus seragam, uang administrasi, dan janji palsu.
Sumpah, tega banget kalian. Kelak Neraka Jahanam menunggu kalian!
Modusnya banyak, korbannya lebih banyak lagi
Dan ternyata, saya bukan satu-satunya. Banyak banget teman saya, dan orang-orang di kolom komentar grup Facebook, yang ngalamin hal serupa: menjadi korban penipuan lowongan kerja di Facebook.
Modusnya beda-beda, tapi benang merahnya sama. Mulai dari janji manis, minta uang dulu, terus hilang bak mantan yang insaf lalu nikah sama orang lain.
Ada yang diminta bayar buat “biaya training”, “kartu anggota”, malah ada yang suruh beli starter pack MLM biar bisa “langsung kerja”. Padahal setelah itu? Ya lenyap. Kabar lowongan pun ikut menguap.
Ciri-ciri yang harus kamu ketahui
Pertama, biasanya penipuan di Facebook itu meminta uang di awal. Entah itu buat seragam, administrasi, atau deposit. Kalau mereka minta duit sebelum kamu kerja, itu sudah red flag paling jelas. Dunia kerja yang bener itu bayar kamu, bukan kamu yang bayar mereka.
Kedua, alamat kantor pasti tidak jelas. Kadang mereka bilang kantornya di tempat strategis, tapi begitu dicari di Google Maps, nihil. Atau bahkan ada, tapi ternyata rumah kosong atau kos-kosan.
Ketiga, tidak ada website resmi atau akun sosial media yang aktif. Perusahaan beneran biasanya punya identitas digital di mana kamu bisa melacaknya. Kalau cuma mengandalkan satu nomor WhatsApp dan profil Facebook yang pakai foto kucing, itu patut dicurigai.
Keempat, memakai bahasa yang terlalu formal tapi ngadi-ngadi.
“Kami membutuhkan individu berkompeten dengan semangat tinggi dan loyalitas terhadap perusahaan.” Lah, padahal ujung-ujungnya cuma suruh kamu kirim duit dan janjiin kerja di gudang.
Kelima, menggunakan testimoni palsu. Kadang ada akun-akun di Facebook lain yang komen, “Saya sudah kerja di sini, enak kok.” Setelah dicek, akunnya baru dibuat bulan lalu, foto profil nggak ada, isinya cuma share recehan.
Cara menghindari penipuan lowongan kerja di Facebook
Pertama, selalu cek ulang informasi. Cari nama perusahaan di Google. Tanyakan di forum kerja yang kredibel atau komunitas pencari kerja yang kamu kenal. Biasanya penipuan lowongan kerja di Facebook gini sudah mereka tandai.
Kedua, jangan tergoda gaji gede instan. Apalagi kalau kerjaannya nggak jelas tapi gaji sudah menyebut Rp5 juta ke atas, padahal syaratnya cuma “niat kerja”.
Ketiga, laporkan aja kalau ada penipuan lowongan kerja di Facebook. Kalau kamu tahu itu penipuan, laporkan ke admin grup, komentar di postingannya, atau bahkan bikin thread biar orang lain nggak kena juga.
Keempat, simpan uangmu, jaga mentalmu. Jangan buang waktu dan duit untuk janji palsu, apalagi terindikasi penipuan lowongan kerja di Facebook. Lebih baik cari kerja lewat situs resmi atau info dari orang yang bisa dipercaya.
Akhir kata dari pengangguran yang jadi korban penipuan lowongan kerja di Facebook
Saya menulis ini bukan cuma karena kesel, tapi juga karena ingin kamu nggak jadi korban penipuan lowongan kerja di Facebook. Tertipu lowongan kerja itu bukan cuma soal kehilangan uang, tapi juga rasa percaya diri. Rasanya kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, tapi versi dunia kerja.
Kepada kalian para penipu, semoga rezeki kalian mampet. Kepada sesama pencari kerja, mari saling jaga. Grup Facebook memang penuh jebakan, tapi kita bisa selamat kalau saling berbagi informasi dan nggak gegabah.
Karena kita ini bukan malas, cuma lagi nyari pintu yang tepat untuk diketuk. Jangan sampai, pintu yang kita ketuk malah rumah dukun penipu.
Penulis: Janu Wisnanto
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Curahan Hati Korban Sindikat Penipuan Kerja Online, Stres Uang Tabungan Puluhan Juta Lenyap
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
