Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Apakah Menikah Bikin Lebih Bahagia? Mari Lihat Data BPS

Rezky Yayang Yakhamid oleh Rezky Yayang Yakhamid
6 Oktober 2020
A A
cincin untuk menikah apalah menikah bikin lebih bahagia BPS

cincin untuk menikah apalah menikah bikin lebih bahagia BPS

Share on FacebookShare on Twitter

Duhai senangnya pengantin baru,

Duduk bersanding bersenda gurau.

Syalala syalala.

Penggalan lagu “Pengantin Baru” tersebut sudah jadi lagu wajib di hajatan pernikahan. Selain sebagai media hiburan tamu, juga melalui lagu tersebut kita menjadi memikirkan hal-hal ekstrem seperti: apakah betul menikah itu membuat bahagia?

Ternyata Badan Pusat Statistik sudah lebih pernah menjawab pertanyaan tersebut melalui survei bertingkat nasional, Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) pada 2017. Survei ini dilakukan di 34 provinsi dan 487 kabupaten/kota di Indonesia pada 5-30 April dengan 75.000 sampel rumah tangga. Pada setiap rumah tangga dipilih kepala rumah tangga dan pasangan kepala rumah tangga sebagai responden untuk mewakili rumah tangga tersebut.

Secara umum, kebahagiaan yang diukur oleh BPS menggambarkan kesejahteraan subjektif, yakni penilaian seseorang atas seseorang itu sendiri apakah dirinya sejahtera atau tidak. Tentunya berbeda dengan indikator tingkat kesejahteraan “objektif” yang sering diukur, seperti melihat pada jumlah pendapatan atau ekonomi seseorang.

Dalam tulisan ini akan ditampilkan data-data statistik yang didapatkan dari publikasi Indeks Kebahagiaan Indonesia 2017.  Indeks kebahagiaan berasal dari 3 aspek utama, yakni: dimensi kepuasan hidup, dimensi perasaan, dan dimensi makna hidup.

#1 Orang yang sudah menikah tidak sebahagia orang yang belum menikah, tetapi lebih bahagia dari orang yang cerai hidup dan cerai mati

cincin untuk menikah apalah menikah bikin lebih bahagia BPS

Diagram batang tersebut menunjukkan bahwa penduduk berstatus kawin memiliki kebahagiaan yang lebih rendah daripada penduduk berstatus belum kawin. Data ini sekaligus menjawab pertanyaan “Apakah dengan menikah membuat hidup lebih bahagia?”. Berdasarkan data statistik, jawabannya adalah tidak.

Selain itu, dari diagram batang tersebut diketahui pula penduduk yang berstatus cerai, baik cerai hidup maupun cerai mati, memiliki tingkat kebahagiaan di bawah penduduk berstatus kawin dan belum kawin. Ya, kita semua tahu bahwa ditinggal pergi orang terkasih merupakan sebuah kepedihan alih-alih kebahagiaan.

Lalu lebih ambyar (baca: tidak bahagia) mana antara ditinggal pergi karena tidak cocok (cerai hidup) dan ditinggal mati pasangan (cerai mati)? Ternyata, kebanyakan orang Indonesia lebih ambyar ketika berstatus cerai hidup. Saya pribadi berpendapat, hal itu terjadi karena cerai hidup lebih sulit untuk move on karena orangnya masih ada sehingga menimbulkan ketidakbahagiaan.

Baca Juga:

Menghitung Penghasilan Minimal Setelah Menikah Versi 2025, Punya Gaji 7 Juta Baru Bisa Hidup Nyaman!

Pengalaman Kerja Sampingan Isi Survei Online, Harus Pintar Pilih-pilih Platform supaya Tidak Zonk

#2 Pasangan lebih bahagia dari kepala rumah tangga

cincin untuk menikah apalah menikah bikin lebih bahagia BPS

Kepala rumah tangga yang didefinisikan oleh BPS bukan berarti laki-laki atau selalu laki-laki, meski populasi ini kebanyakan laki-laki. Kepala rumah tangga adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga tersebut (BPS, 2017).

Pada diagram batang tersebut diketahui baik pada 2014 maupun 2017, pasangan kepala keluarga memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dari kepala keluarga. Hal ini dimungkinkan karena peran kepala keluarga (biasanya suami) sebagai penanggung jawab rumah tangga lebih berat dari pasangannya (biasanya istri).

#3 Semakin banyak anggota rumah tangga, semakin bahagia

cincin untuk menikah apalah menikah bikin lebih bahagia BPS

Banyak anak banyak rezeki mungkin menjadi pepatah yang cocok untuk menggambarkan diagram batang tersebut. Manusia sejatinya adalah makhluk sosial. Maka, ketika semakin banyak orang dalam rumah tangganya, tingkat kebahagiaan akan semakin tinggi.

#4 Semakin tinggi pendapatan rumah tangga, semakin bahagia

t004.png

Lagi-lagi, faktor ekonomi memiliki andil yang signifikan dalam tingkat kesejahteraan meski diukur secara subjektif berupa tingkat kebahagiaan. Diagram batang tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah pendapatan rumah tangga per bulan, responden dalam rumah tangga tersebut akan semakin tidak bahagia. Nah, dari sini paham kan kunci kebahagiaan sekaligus motivasi untuk meraih kebahagiaan itu apa? Duit!

#5 Kepala keluarga yang bekerja lebih bahagia dari kepala keluarga nganggur. Tetapi, pasangan nganggur lebih bahagia dari pasangan bekerja

t005.png

Bagian ini sangat unik untuk diinterpretasikan. Diagram batang menunjukkan tingkat kebahagiaan yang tinggi pada kepala keluarga (biasanya suami) yang bekerja, namun pasangan yang bekerja (biasanya istri) memiliki kebahagiaan yang rendah. Pada diagram batang tersebut juga menunjukkan disparitas yang sangat signifikan antara kepala rumah tangga dan pasangan.

Hal yang terjadi pada bagian diagram kedua (tidak bekerja), justru pasangan tampak lebih bahagia ketika tidak bekerja dibandingkan bekerja. Sebaliknya, kepala rumah tangga menganggur tampak tidak lebih bahagia dibandingkan kepala rumah tangga bekerja.

Data-data yang telah ditampilkan di atas merupakan data yang dapat pembaca akses secara gratis di Publikasi BPS: Indeks Kebahagiaan 2017. Pesan terakhir dari penulis: jangan lupa bersyukur dan bahagia biar Indeks Kebahagiaan Indonesia naik!

BACA JUGA Belajar dari Bhutan Kalau Kekayaan Tidak Menjamin Kebahagiaan dan tulisan Rezky Yayang Yakhamid lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2020 oleh

Tags: BahagiaBPSCintaJomblolajangmenikahstatistiksurvei
Rezky Yayang Yakhamid

Rezky Yayang Yakhamid

Tukang ngolah data, juga suka bermatematika.

ArtikelTerkait

daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

Adik Saya Duluan Nikah dan Saya Nggak Ada Masalah dengan Itu

15 Februari 2021
Menghitung Utang Maksimal untuk Biaya Nikah biar Nggak Langsung Kere Selesai Hajatan

Menghitung Utang Maksimal untuk Biaya Nikah biar Nggak Langsung Kere Selesai Hajatan

13 Juni 2024
Kegunaan Statistik dalam Kehidupan Sehari-hari yang Jarang Orang Sadari terminal mojok

Kegunaan Statistik dalam Kehidupan Sehari-hari yang Jarang Orang Sadari

18 September 2021
Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua terminal mojok.co

Lebih Baik Menikah atau Melajang? Pertimbangan Memilih Hidup Sesuai Kondisi Pribadi

2 Mei 2019
Ngapain Nikah Muda kalau Hanya untuk Menghindari Zina terminal mojok.co

Ngapain Nikah Muda kalau Hanya Menghindari Zina

15 Februari 2021
Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura curah hujan

5 Provinsi dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia

29 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.