Banyak orang yang masih salah dalam membedakan infeksi yang disebabkan virus dan bakteri. Ciri-ciri orang yang terkena infeksi virus dan bakteri memang hampir sama, seperti batuk-batuk, demam, hidung berair, diare, radang, muntah, sampai lemas.
Bakteri dan virus adalah dua mikroba yang berbeda dan cara pengobatan untuk kedua jenis infeksi tersebut pun berbeda. Bakteri adalah mikroba yang termasuk keluarga prokaryotes. Bakteri dapat berkembang biak sendiri dengan cara pembelahan, bahkan ia bisa tumbuh di lingkungan ekstrem seperti lingkungan yang sangat panas atau sangat dingin, termasuk dapat bertahan hidup di Chernobyl yang udah terkontaminasi radioaktif.
Keberadaan bakteri sangat dekat dengan kita, Bakteri bisa tertinggal di handuk, meja hingga gagang pintu. Selain itu orang lain yang udah terinfeksi bisa menularkannya lewat bersin, ciuman dan berhubungan seksual.
Tetapi yang perlu kamu tahu, bakteri nggak semuanya jahat, hanya kurang dari 1% aja dari jenis bakteri yang menyebabkan penyakit. Selebihnya adalah bakteri baik yang sangat berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ada beberapa penyakit masyhur yang disebabkan oleh bakteri, sebut aja ada diare dan tipes. Biasanya ketika kita sakit karena disebabkan bakteri, kita akan direkomendasikan untuk meminum antibiotik.
Menurut US National Library of Medicine, antibiotik adalah obat-obatan yang kuat yang dapat melawan pertumbuhan bakteri dan bisa menunjang kehidupan bakteri lainnya. Antibiotik diketahui juga sebagai antibakteri yaitu jenis obat yang berfungsi untuk melawan, menghancurkan, serta memperlambat pertumbuhan bakteri.
Sebenarnya di dalam tubuh kita udah ada sel darah putih, ia seperti tentara yang ada di dalam tubuh kita, tugasnya adalah menyerang bakteri-bakteri yang dianggap membahayakan. Tetapi ketika tubuh dirasa nggak lagi kuat melawan bakteri tersebut, bakteri itu akan menginfeksi tubuh dan di saat seperti itulah antibiotik diperlukan.
Sayangnya, antibiotik nggak hanya bertugas membasmi bakteri jahat, ia membersihkan semuanya, termasuk bakteri baik yang ada di tubuh kita. Belum lagi berbagai efek yang nggak enak yang harus dirasakan ketika meminum antibiotik.
Dilansir dari hellosehat.com antibiotik memang bisa menimbulkan efek yang kurang mengenakan, seperti diare, perasaan tidak enak diseluruh tubuh, bahkan beresiko mengalami batu ginjal (jika mengonsumsi sulphonamides).
Pemakaianya yang nggak sesuai dengan resep dokter efeknya tentu menjadi berbahaya, apalagi yang nggak ngehabisin antibotik karena dirasa tubuh udah sehat. Antibiotik akan resisten dan menjadikan bakteri berkembang semakin kuat.
Antibiotik memang bisa membantu kita melawan penyakit, tetapi di sisi yang lain ia malah bisa menjadi musuh yang makin memperparah penyakit. Oleh karena itu, sebelum kita terpaksa mengonsumsi antibiotik ada baiknya kamu perlu mengenal probiotik.
Hah? Apa tuh probiotik? Adiknya antibiotik ya? Tenang, tetap kalem, my lov. Probiotik adalah mikroorganisme yang bisa membantu mencegah dan menanggulangi penyakit. Probiotik emang secara natural ada di dalam tubuh kita.
Jika cara kerja dari antibiotik adalah membunuh semua bakteri yang ada, cara kerja probiotik adalah menyeimbangkan bakteri baik dan buruk yang ada di dalam tubuh sehingga nggak ada yang saling mengalahkan.
Probiotik mulai dikenal sejak awal-awal abad ke-20, Elie Metchnikoff dikenal sebagai Bapak Probiotik pertama, ia menemukan alasan bahwa penghuni perdesaan Bulgaria dapat hidup dalam jangka waktu yang sangat lama meskipun mereka hidup dengan kelaparan yang ekstrem dan cuaca yang buruk. Sejak saat itu, berbagai penelitian bermunculan untuk mengembangkan probiotik ini.
Selain diproduksi oleh tubuh, probiotik juga terdapat di beberapa makanan dan minuman fermentasi. Kamu bisa merasakan manfaatnya dari beberapa makanan di bawah ini,
Yoghurt
Yoghurt adalah susu yang ditambah dengan probiotik seperti lactobacillus atau acidophilus. Minuman ini adalah jenis probiotik yang paling banyak diketahui karena mudah didapat dan harga yang ekonomis.
Kefir
Kefir adalah fermentasi susu kambing yang dicampur dengan kefir grain. Minuman ini kaya akan antioksidan dan bakteri lactobacilli juga bifidus
Tempe
Siapa sangka menu makanan Indonesia ini juga mengandung probiotik. Tempe berasal dari fermentasi kedelai dan banyak mengandung vitamin B12.
Kimchi
Kimchi adalah makanan khas Korea, terbuat dari fermentasi sawi dan sayuran lain. Selain mengandung bakteri yang bermanfaat, Kimchi juga mengandung beta-carotene, kalsium, zat besi, dan vitamin A, C, B1, dan B2. (*)
BACA JUGA Mitos Seputar Obat Mata Bintitan atau tulisan Chelsea Venda lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya