Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Anime Menyelamatkan Saya dari Hasutan “Bakal Drakor Pada Waktunya”

Gilang Oktaviana Putra oleh Gilang Oktaviana Putra
23 Mei 2020
A A
drakor anime MOJOK.CO

drakor anime MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia dikuasai drama Korea alias drakor. Banyak orang maraton nonton drakor saat swakarantina buat mengusir kebosanan. Fenomena ini melahirkan yang namanya “SPG drakor”.

Mereka sering mendatangi saya dengan hasutan pamungkasnya: “Nonton saja dulu. Satu episode. Nanti pasti drakor pada waktunya, kok.”

Pacar saya salah satunya, yang baru kemarin nyuruh saya nonton The World of The Married. “Coba nonton satu episode aja dulu, yang,” hasutnya.

“Nggak ah yang, nggak ngerti,” jawab saya. 

“Makanya nonton biar ngerti yaaaaaang,” Dia masih berusaha.

“Aku gamau kalau harus nonton mah, nanti kamu ceritain aja ya.”

“Nggak mau, mending kamu nonton sendiri. Jadi nanti kita bahas bareng-bareng, yang. Nih aku punya list drakor yang paling seru, kalau kamu nggak mau nonton The World of The Married gapapa, tapi harus nonton satu judul yang ada dii list ini,” jawabnya lagi sambil maksa.

“Nggak ah, neng. Aku mah nonton anime we, masih cukup kok buat ngilangin bosen mah.” Jawab saya, sengaja dibikin lebih jelas biar doi nggak marah-marah.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Belum lama ini, seorang teman juga menghasut saya buat nonton drakor. Hasutan pamungkasnya masih sama:  “Semua orang akan drakor pada waktunya, Lang. Aslina urang mah.” Katanya yakin sambil menjelaskan bagaimana awal mula perkenalan dia dengan drakor. 

“Moal urang mah, cèng.” Saya menjawabnya dengan yakin. 

Buat apa, sih, maksa orang lain ikut nonton drakor? Kita ini hidup di Indonesia, negara yang terbentuk karena keberagamannya, kenapa urusan tontonan harus sama?

Saya nggak anti sama drakor atau KPOP, cuma…gimana ya bilangnya biar enak… mmm… cuma nggak ada dorongan dari dalam diri buat nyoba. Saya pernah ngikutin Boys Before Flower, Full House, sama Jewel in The Palace. Train to Busan sama Parasite pun saya tonton. Emang udah dari sananya nggak tertarik, susah.

Ibaratnya kamu punya temen yang sering jalan sama cowok/cewek, tapi mereka cuma sahabat doang. Terus karena menurutmu mereka cocok, kamu nyuruh mereka buat jadian, tapi temenmu nggak mau karena udah tau ujungnya bakal gimana. Dipaksa pun dia gamau. Nah kira-kira seperti ini  yang saya rasakan. 

Alasan lainnya, saya juga lebih dulu kenal sama budaya Jepang daripada Korea Selatan. Dulu tahun 2000an, saya sering nonton anime di tivi sama pinjem komik di perpustakaannya Pak RT. Jadi nggak heran kalau saya lebih akrab sama aniki, sensei, senpai, onii-san, dan onee-chan daripada oppa, hyung, atau noona. 

Dari segi kualitas, anime nggak kalah bagus sama drakor. Soal cerita, misalnya, ada Steins Gate; anime tentang mesin waktu yang bikin saya pusing sama teori ilmiah, tapi ceritanya bikin penasaran parah. Atau Akame Ga Kill, kisah pemberontakan satu organisasi terhadap raja dan negaranya yang dibalut dengan pertarungan seru para pengguna senjata kuno berkekuatan ajaib.

Ada juga Assassination Classroom, cerita lucu soal seorang guru yang konyolnya bukan main tapi punya kekuatan super bernama Koro-sense. Ada juga judul-judul lain seperti Promised Neverland, Black Clover, Haikyu, dan Kuroko No Basket. Jadi kalau saya harus nonton drakor karena ceritanya seru, anime udah cukup. 

Lagipula di anime saya bisa nonton adegan gelut yang spektakuler mendebarkan seperti Goku va Jiren; Luffy vs Doflamingo; Akame vs Jenderal Esdeath; Saitama vs Boros; atau aksinya Mikasa dan kawan-kawan vs Raksasa di Attack on Titan. Di drakor, ada yang kaya gitu?

Alasan saya nggak mau nonton drakor yang paling utama adalah karena anime durasinya lebih pendek dari drakor. Otomatis lebih hemat kuota sama memori internal hape. Satu episode anime—berikut lagu opening dan closing—cuma 24 menit doang. Drakor mah satu judul minimal satu jam. 

Karena durasi pendek, size-nya juga lebih kecil. Satu episode anime kualitas 720p size-nya nggak lebih dari 150 MB; versi batch atau 24 episode cuma 1 sampai 3 GB. Sedangkan drakor, satu episode nya saja 400 MB, kalau satu judulnya ada 12 episode berarti butuh kuota dan memori internal sekitar 4 GB lebih. Jelas lebih boros drakor. 

Saya pun nggak harus meluangkan banyak waktu buat nonton satu episode anime. Bisa sambil boker, naik angkot, atau minum kopi. Kalau mau maraton satu judul yang 24 episode juga paling cuma butuh 6 sampai 8 jam doang.

Jadi valid ya, nggak semua orang akan drakor pada waktunya karena selama ada anime drakor masih bisa di-skip. Makasih anime, kamu menyelamatkan saya dari hasutan “SPG drakor”.

BACA JUGA Klarifikasi Saya Soal Dugaan Memberdayakan Tuyul untuk Menulis di Terminal Mojok dan tulisan Gilang Oktaviana Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Mei 2020 oleh

Tags: animedrakorKorea Selatankpop
Gilang Oktaviana Putra

Gilang Oktaviana Putra

Penjaga toko buku daring di ige, suka ngoceh di twitter, dan pengin jadi kucing.

ArtikelTerkait

mnet produce 101 kingdom mojok

5 Alasan Mnet Nggak Kapok Bikin Acara Survival

2 Juli 2021
Love in Contract, Bukan Sekadar Drakor Rom-Com Terminal Mojok

Love in Contract, Bukan Drakor Rom-Com Biasa

23 September 2022
'Aku Cinta Kamu, tapi Aku Bisa Apa_'_ Studi Mencintai Melalui Perspektif Jang Gyeo Wool Hospital Playlist MOJOK.CO

‘Aku Cinta Kamu, tapi Aku Bisa Apa?’: Studi Mencintai Melalui Perspektif Jang Gyeo Wool Hospital Playlist

24 Juli 2020
Susi dan Jeongsi, Dua Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di Korea Selatan Terminal Mojok

Susi dan Jeongsi, Dua Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di Korea Selatan

10 Februari 2022
Ghost at School: Anime Horor Terbaik yang Berumur Pendek

Ghost at School: Anime Horor Terbaik yang Berumur Pendek

10 Februari 2022
Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah terminal mojok

Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah

17 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.