Angkringan Pak Gik Semarang, Angkringan Legendaris yang Bikin Nicholas Saputra Makan Gorengan 20 Biji

Angkringan Pak Gik Semarang: Angkringan Legendaris yang Bikin Nicholas Saputra Makan Gorengan 20 Biji Mojok.co

Angkringan Pak Gik Semarang: Angkringan Legendaris yang Bikin Nicholas Saputra Makan Gorengan 20 Biji (surakarta.go.id)

Beberapa waktu lalu, beredar video saat Nicholas Saputra dan Putri Marino mempromosikan film terbaru mereka di Semarang. Menariknya, cuplikan video tersebut mengungkapkan Nicsap bisa makan 2 bungkus nasi kucing plus 20 gorengan di angkringan. Wah, seketika merasa bahwa dunia Bang Nicsap dan kita ternyata nggak jauh-jauh amat. Jadi, masih bisa lah ya digapai, hehehe. Angkringan yang dimaksud dalam video adalah angkringan Pak Gik yang terletak di Jalan Gajah Mada, Semarang.

Memangnya angkringan dan menu yang disajikan sangat spesial ya sampai bisa bikin Nicsap kalap? Jawabannya iya. Sini saya sedikit jelaskan seputar angkringan legendaris yang satu ini.

Angkringan Pak Gik Semarang berdiri sejak 1967

Kalian yang belum pernah ke Semarang dan mampir ke angkringan Pak Gik, mungkin akan bertanya-tanya. Apa sih istimewanya angkringan yang disebut-sebut oleh Bang Nicsap? Bukannya di mana-mana angkringan itu sama saja, ya?

Tidak. Nyatanya, angkringan Pak Gik berbeda dengan yang lain karena ia telah menjadi saksi hidup dunia angkringan yang ada di Semarang. Bayangkan, angkringan ini sudah mulai melayani pelanggan sejak 1967. Kamu pasti belum lahir, kan?

Selain dikenal sebagai sesepuhnya angkringan, angkringan Pak Gik juga istimewa karena menunya yang sangat komplit. Ada nasi kucing dengan berbagai macam pilihan lauk, aneka gorengan, sate-satean, serta minuman. Menu yang biasanya jadi rebutan pelanggan yaitu nasi kucing dan gorengan pia-pia (ote-ote) serta pangsit.

Sedangkan untuk minumannya, teh racikan Pak Gik adalah juaranya. Teh di angkringan ini memang dikenal memiliki cita rasa khas, yang dikenal dengan nama teh mlonyot. Karakteristik dari teh mlonyot yaitu wangi, legit dan kental.

Jam buka berubah

Selain mempertahankan kualitas, rahasia lain angkringan Pak Gik bisa tetap eksis yaitu luwes dalam menyesuaikan diri serta tidak anti terhadap masukan. Ini bukan asumsi saya pribadi lho. Anak kedua Pak Gik yang bernama Mas Dwi Purwanto sendiri yang menceritakannya pada saya, beberapa waktu.

Dahulu sebelum pandemi, angkringan Pak Gik baru buka jam 12 malam. Target pasar mereka memang orang-orang yang dilanda kelaparan saat tengah malam. Sayangnya, jam buka yang terlalu malam membuat para pelanggan dari kalangan mahasiswa dan pelajar merasa dilema. Di satu sisi, mereka ingin menikmati suasana di angkringan. Di sisi lain, ada risiko kantuk yang harus mereka tanggung.

Menyadari hal tersebut, angkringan Pak Gik kemudian mengubah jam operasionalnya menjadi lebih cepat, yaitu buka jam 9 malam. Langkah tersebut juga diambil sebagai bentuk penyesuaian terhadap serangan pandemi. Pada saat pandemi, orang-orang jarang keluar malam.

Pelanggan angkringan Pak Gik dari berbagai kalangan

Diakui Mas Dwi, angkringan milik almarhum bapaknya ini memang sering menjadi tujuan para pejabat maupun artis. Tak terkecuali Bang Nicholas Saputra tadi. Tentu saja hal tersebut jadi kebahagiaan tersendiri bagi Mas Dwi. Belum tentu angkringan lain bisa jadi tempat singgah bagi pelanggan dari semua kalangan. Mulai dari pejabat, artis, mahasiswa sampai orang biasa. Pelanggan yang jujur sampai pelanggan yang ambil gorengan 5 ngakunya 3.

Soal oknum yang ambil gorengan 5 ngakunya 3 ini, Mas Dwi selaku pengelola memaknai hal tersebut sebagai risiko orang berdagang. Dirinya tak terlalu ambil pusing karena meyakini bahwa rezeki sudah diatur oleh Tuhan. Toh, menurutnya, jumlah pelanggan yang jujur jauh lebih banyak.

Gimana? Kamu jadi tertarik kah untuk mampir ke angkringan Pak Gik? Siapa tahu kamu beruntung bisa bertemu dengan si kulkas dua pintu alias Mas Nicholas Saputra yang medsosnya mbosenin itu ~

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Bakso President Malang Overrated, Banyak Bakso Lain yang Lebih Enak dan Murah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version