Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Andai Gaji Guru Naik, Berapa Persentase Kenaikan yang Ideal? Apakah Bisa Sebanyak Tukin Kementerian?

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
25 September 2024
A A
Kata Siapa Gaji Guru Swasta itu Bercanda? Gaji Kami Gede kok (Syarat dan Ketentuan Berlaku)!

Kata Siapa Gaji Guru Swasta itu Bercanda? Gaji Kami Gede kok (Syarat dan Ketentuan Berlaku)! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, kawan saya berkelakar. Dia meminta saya untuk bersiap-siap karena konon katanya, mulai bulan Oktober 2024 guru akan mendapatkan gaji tambahan 2 juta setiap bulan. Saya sih cuma mesam-mesem saja saat itu. Gimana, ya? Kayaknya kok wacana penambahan gaji ini too good to be true. Apalagi, kalau realisasinya di bulan Oktober tahun ini. Lha wong September aja sudah mau tutup bulan, kok. Mbuh kalau tahun-tahun mendatang. Bisa saja lain cerita.

Tidak bisa dimungkiri, kabar kenaikan gaji memang selalu menggairahkan. Bukan materialistis, ya, tapi realistis. Maklum, seiring waktu, kebutuhan semakin banyak. Kalau gaji guru hanya segitu-gitu aja, ya… wassalam. Nggak bakal fokus guru mengajar karena urusan perut belum tuntas. Maka, sudah sewajarnya kenaikan gaji bagi guru itu terjadi.

Lantas, berapakah prosentase kenaikan gaji yang ideal?

Gaji guru di bawah rata-rata gaji nasional

Pertama, saya ajak kalian untuk melihat data terlebih dahulu. Jadi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata upah nasional pada bulan Februari 2024 adalah Rp3,04 juta per bulan. Sayangnya, masih dari sumber yang sama, ada banyak bidang pekerjaan yang memberikan upah di bawah rata-rata nasional. Salah satu bidang pekerjaan yang dimaksud adalah bidang pendidikan.

Memangnya, berapa sih gaji guru?

Begini. Ketika kita bicara tentang gaji guru yang berstatus honorer, maka bisa dipastikan gaji mereka bukan lagi di bawah rata-rata upah nasional, tapi sudah di bawah logika, sudah tidak manusiawi. Bayangkan. Ada guru yang hanya dibayar 300 ribu sebulan. Perihnya lagi, sering kali pembayaran gaji ini dirapel tiap 3 bulan sekali.

Gaji guru di sekolah swasta juga 11-12. Perhitungan gaji bulanan mereka sungguh di luar nalar. Gaji sebulan diperoleh dari hitungan jam mengajar selama seminggu. Misal seminggu ngajar 24 jam dan hitungan per jamnya 50 ribu, maka gaji yang diperoleh adalah 24 jam x 50 ribu = 1,2 juta. Itu gaji per bulan, ygy, bukan per minggu, meski hitungannya menggunakan jumlah jam mengajar selama seminggu. Jangan tanya kenapa.

Guru banyak terjerat pinjol

Di sisi lain, guru yang berstatus sebagai ASN juga belum bisa dibilang sejahtera. Sebagai contoh, guru PPPK. Besaran gaji PPPK guru S1 golongan III berada pada rentang gaji Rp2.206.500-Rp3.201.200. Besaran tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2020 tentang Gaji dan Tunjangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Jadi, ya, nggak heran jika kemudian guru menjadi profesi yang paling banyak terjerat pinjol. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), prosentase guru yang terjerat pinjol mencapai 42%.

Memang, ada sertifikasi yang cair tiap 3 bulan sekali. Lumayan lah, bisa membantu dompet guru-guru supaya bernafas lebih panjang. Namun, percayalah. Sertifikasi adalah misteri. Masih banyak guru yang belum terpanggil untuk mengikuti PPG (Pendidikan Profesi Guru), yang menjadi pintu gerbang menuju sertifikasi, meski sudah mengajar selama puluhan tahun. Again, jangan tanya kenapa.

Kenaikan yang ideal

Kembali ke pertanyaan awal. Kira-kira, kalau gaji guru naik, berapa prosentase kenaikan yang ideal? Yang benar-benar ideal, yang mencukupi, yang manusiawi. Mungkinkah 300% seperti kenaikan tukin di salah satu Kementerian?

Salah. Masa iya kenaikannya 300% alias 3 kali lipat? Kalau itu sih…terlalu sedikit! Menurut saya, idealnya, persentase kenaikan gaji guru adalah 500%. Fix. No debat.

Kalau kalian pikir 500% itu terlalu besar, berarti nalar kalian picek. Kenaikan 500% itu nggak ada apa-apanya sumpah. Kita ambil contoh gaji guru PPPK. Seperti yang sudah disebutkan di atas, gaji guru PPPK berada pada rentang Rp2.206.500-Rp3.201.200. Jika kenaikannya sebesar 5 kali lipat, maka angkanya menjadi Rp11.032.000-Rp16.006.000.

See? Nggak sebesar kelihatannya, kan? Cuma 2 digit ngepres, MyLov. Bukan angka yang mengadi-adi saya rasa. Malahan, kalian ingat nggak? Pernah ada loh capres yang menjanjikan gaji guru 30 juta sebulan. Artinya apa? Kenaikan 500% itu masih sangat amat wajar sekali pakai banget.

Andai gaji guru beneran naik 5 kali lipat

Betapa indahnya andai gaji guru bisa naik 5 kali lipat dari yang biasa mereka terima saat ini. Toh, saya haqqul yakin bahwa kenaikan gaji tersebut tidak akan guru-guru gunakan untuk beli tas Hermes seharga rumah. Yang ada, gaji tersebut akan diputer lagi untuk mengembangkan diri. Ikut pelatihan ini, diklat itu, hingga melanjutkan kuliah. Bisa-bisa, kampus pascasarjana bahkan doctoral bakal sesek burek gara-gara banyak guru yang punya duit untuk melanjutkan kuliah.

Nggak usah khawatir anak-anak di sekolah nggak ada yang ngurus karena gurunya sibuk kuliah. Guru itu multitalented, kok. Jangankan sekadar ngajar disambi kuliah. Ngajar sambil ngurusin tugas administrasi, ikut Zoom, jadi konseling, penanganan siswa bermasalah hingga jadi debt collector dalam satu waktu aja bisa, kok. Cingcay, lah~

Dengan kata lain, nggak ada rugi-ruginya memberi kenaikan gaji pada guru. Jadi, kapan? 500%, ya~

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Selama Gaji Guru Tidak Naik, Universitas Pendidikan macam UNY Hanya Akan Jadi Pencetak Orang Miskin Baru

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 September 2024 oleh

Tags: gaji gurugurupnsPPGPPPKtukin
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

max havelaar multatuli eduard douwes dekker mojok

‘Max Havelaar’, Novel yang Harus Masuk dalam Kurikulum Diklat PNS

19 Februari 2021
Guru Swasta Menderita, Harus Serba Bisa tapi Gaji Bercanda (Unsplash) kabupaten bandung barat

Penderitaan Guru Swasta, yang Selalu Dituntut Serba Bisa, tapi Gajinya Sangat Bercanda

23 Januari 2024
guru honorer

Guru Honorer: Dilema Antara Cinta Mengajar dan Pendapatan

25 September 2019
seleksi cpns

Pintar Aja Nggak Cukup, Lolos Seleksi CPNS tuh yang Paling Penting Hoki!

26 Maret 2020
4 Alasan PNS Enggan Mengambil Tugas Belajar Terminal Mojok

4 Alasan PNS Enggan Mengambil Tugas Belajar

22 November 2022
Dilema Jadi Anak ASN Tata Usaha: Mau Cari Beasiswa kok Statusnya Anak ASN, tapi Nggak Dapet Beasiswa ya Susah Juga Bayar Kuliahnya

Dilema Jadi Anak ASN Tata Usaha: Mau Cari Beasiswa kok Statusnya Anak ASN, tapi Nggak Dapet Beasiswa ya Susah Juga Bayar Kuliahnya

2 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.