Apa yang terjadi andai gaji guru beneran jadi 30 juta sesuai dengan janji Ganjar Pranowo?
Sesuatu yang enak, membahagiakan dan gratis itu adalah berandai-andai. Itulah yang saya lakukan beberapa waktu lalu. Gara-garanya, pas lagi selonjor, saya membaca berita tentang Pak Ganjar Pranowo. Bukan, bukan soal performa beliau di Mata Najwa baru-baru ini. Tapi, soal pernyataan Pak Ganjar di akun YouTube Rhenald Kasali.
Jadi, saat diwawancarai oleh Rhenald Kasali, Ganjar menyebut bahwa dia berjanji akan menaikkan gaji guru hingga Rp30 juta. Konon katanya, hal tersebut dilakukan sebagai apresiasi atas profesi guru. Wow. Aku terhura. Terima kasih, Pak!
Lebih lanjut, Ganjar menyebutkan bahwa kenaikan tersebut akan dilakukan secara berkala. Perkara butuh waktu berapa tahun (bahkan puluh tahun) untuk mencapai angka 30 juta ini, tidak disebutkan, sih. Yang jelas, Ganjar menyebut bahwa 30 juta adalah gaji yang layak bagi seorang guru. Sementara guru yang baru mengajar, gajinya dijanjikan berkisar di angka Rp10 juta. Aw aw aw.
Pascasarjana sesek
Satu-satunya terlintas di benak saya andai gaji guru beneran 30 juta sebulan adalah kampus pascasarjana bakalan sesek. Maaf-maaf aja, guru mah gitu. Kalau ada duit lebih, larinya bukan ke moge, apalagi beli pulau. Duit itu bakal dipake untuk upgrade pengetahuan. Entah itu ikut diklat ataupun lanjut kuliah.
Maka, bukan tidak mungkin dengan pemberian gaji yang sangat layak ini, bakalan ramai guru-guru melanjutkan kuliah hingga ke jenjang S2 bahkan S3. Kelak, guru-guru yang mengajar di kelas, bahkan di tingkat rendah sekalipun, bukan lagi lulusan sarjana tapi doctoral. Keren banget nggak, tuh?
Trus, kalau gurunya kuliah, yang ngajar anak-anak siapa, dong?
Begitu mungkin kalian bertanya-tanya.
Oh, jangan kuatir. Jangankan ngajar sambil kuliah. Ngajar sambil ngurusin tugas administrasi, jadi konseling, penanganan siswa bermasalah hingga jadi debt collector dalam satu waktu aja bisa, kok. Cingcay, lah~
No more pinjol, terima kasih, Pak Ganjar Pranowo
Kemungkinan selanjutnya yang terjadi andai guru digaji 30 juta sebulan yaitu sepinya pengajuan kredit di bank. Ini logis. Dengan gaji sebesar itu, guru bisa menghidupi keluarganya dengan layak. Mereka, tak perlu lagi ngarep-ngarep dapet beras sama Pop Mie kalau donor darah. Benda-benda itu dapat dengan mudah mereka beli kapan pun. Begitupun saat waktunya bayar uang kuliah anak. Tinggal transfer, beres. Nggak perlu harus pengajuan ke bank ataupun koperasi sekolah.
Kelak, jika gaji 30 juta ini benar-benar terealisasi, nggak ada lagi cerita guru terjebak pinjol demi memenuhi kebutuhan. Hasil survey akan berubah. Guru, tak lagi masuk dalam daftar profesi yang paling banyak terjerat pinjaman online.
Tapi…
Meskipun terdengar menggiurkan, soal gaji 30 juta bagi guru ini juga bisa membawa dampak buruk. Yaitu, negara bangkrut.
YAKALI APBN-NYA KUAT~
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini Indonesia memiliki 3,37 juta guru untuk tahun ajaran 2022/2023. Jika guru-guru tersebut digaji 30 juta, hitung sendiri berapa besar duit yang harus negara keluarkan.
Saya sih sangat mengapresiasi ide Pak Ganjar Pranowo ini. Setidaknya, ini adalah bukti kepedulian beliau. Meskipun, kalau kata saya, sih, daripada menjanjikan gaji 30 juta yang terdengar lebih dari sekadar mimpi di siang bolong, mending fokus ke kesenjangan gaji guru saja. Tuh, Pak, masih banyak guru yang bayarannya pahala. Padahal, pahala doang nggak bisa buat beli beras.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Dear, Pemerintah, Gaji Guru Idealnya Segini, Harusnya Lebih Malah