Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Ancaman Revolusi Industri 4.0 dalam Pertunjukan Bukik Tui

Dila Ayuarioksa oleh Dila Ayuarioksa
29 Juni 2019
A A
Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0

Share on FacebookShare on Twitter

Berangkat dari revolusi dunia abad 20-an yang sudah memasuki era revolusi industri keempat dan sangat terhubung dengan revolusi industri ketiga. Di mana semua teknologi dan sains menyatu secara kompleks. Di awali revolusi industri pertama sejak tahun 1784 memperkayakan suatu kekuatan uap untuk mekanisasi sistem produksi.

Revolusi industri kedua yang dimulai pada tahap menggunakan daya listrik untuk melangsungkan produksi massal sedangkan, revolusi industri ketiga dimulai pada tahun 1969 menggunakan kekuatan elektronik dan teknologi informatik otomatisasi proses produksi. Semua dalam jaringan internet dengan interkoneksi yang begitu cepat. Tidak dipungkiri dengan kemajuan zaman sekarang kita bisa mengetahui semua pengetahuan, ekonomi, kesenian, budaya dan bahasa luar dengan begitu mudah dan serba praktis.

Malam 18 Juni 2019, di Gedung Hoerijah Adam. Kampus ISI Padang Panjangmenghadirkan pertunjukan teater dengan konsep penciptaan Sutradara “Menciptakan Teater dengan Spirit Randai dalam Bentuk Pantomime dan Menggunakan Pendekatan Alinasi Brecht”. Dilatarbelakangi dari revolusi industri 4.0, salah satu mahasiswa Pascasarjana ISI Padang Panjang Frisdo Ekardo mengangkat fenomena sosial yang terjadi di Bukik Tui Padang Panjang, tentang kehidupan penambang batu kapur.

Kertertarikan sutradara dengan mengkolaborasikan randai dan pantomime dalam pertunjukan Bukik Tui, berawal dari jati diri sutradara seorang penggiat aktif pantomime di Sumatera Barat. Membutuhkan waktu satu tahun untuk terjun kelapangan demi mendapatkan data dan informasi kehidupan para penambang batu kapur di Bukik Tui Padang Panjang. Informasi tersebut akan menjadi pondasi dalam pertunjukan Bukik Tui. Supaya kegiatan penambang batu kapur di Bukik Tui, bisa merefleksikan penonton pada saat pertunjukan berlangsung.

Menurut Frisdo Ekardo karya ini menawarkan sistem dramatik dalam bentuk pantomime, selama ini masyarakat hanya mengetahui pantomime hanya sebatas karya spontan, dan saya berharap karya ini menjadi tawaran baru dalam bentuk penciptaan pertunjukan teater.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pertunjukan dari kolaborasi antara randai dan pantomime ini baru pertama kali dilakukan oleh seorang seniman. Bahwa karya seni tidak hanya tunggal namun majemuk. Semua itu tergantung sudut pandang sutradara dalam membuahkan sebuah karya seni.

Pantomime dalam bahasa latin pantomimes, artinya meniru segala sesuatu, maksudnya adalah suatu pertunjukan teater akan isyarat, dalam bentuk mimic wajah atau gerak tubuh yang digunakan sebagai dialog/ interaksi dengan para penonton. Pantomime juga termasuk kesenian paling tua yang masih aktif sampai sekarang.

Sedangkan Randai ialah suatu bentuk teater rakyat tradisional Minangkabau, sebagai teater rakyat, hidup dalam kehidupan rakyat, dimainkan oleh rakyat, dan untuk rakyat itu sendiri. Sebagai kesenian tradisional Randai berkembang di setiap daerah Minangkabau, dan sebuah Randai harus memiliki unsur esensialnya yang dikemukakan oleh Mursal Esten yaitu, adanya cerita yang dimainkan, adanya dendang (gurindam), adanya gerak tari yang bersumber dari gaya silat Minangkabau (galombang) dan adanya dialog dan acting (lakuan).

Baca Juga:

Radio yang Tidak Akan Pernah Terdisrupsi Oleh Podcast

Kiat Menjadi Pakar dengan Modal Kuota Internet

Kemudian pada saat pertunjukan pemain sekaligus menjadi aktor, menggunakan celana galembong, yang bewarna hitam dan berukuran besar. Supaya ketika melakukan tapuak menghasilkan bunyi yang khas. Sekaligus bunyi tapuak menjadi bagian dari musik pertunjukan.

 

Bukik Tui dan Profesi Masyarakat

Alasan ketertarikan sutradara dengan Bukik Tui berawal dari Bukik Tui yang menghasilkan batu kapur. Berada di posisi bagian selatan Padang Panjang, di kelurahan Rao-Rao hingga Tanah Hitam dan dekat dengan pemukiman warga. Sehingga batu kapur tersebut bagaikan bongkahan emas bagi penduduk di sekitaran Bukik Tui.

Setiap harinya para pekerja bekerja pemecah batu kapur, lalu di dimasukkan dalam tungku bara api, tidak hanya itu sebagian laki-laki menjadi kuli angkut batu dan dibayar per harinya. Jika kegiatan tersebut dilaksanakan secara berulang dengan kondisi pertambangan batu kapur yang penuh dengan asap, dan debu. Akibatnya beberapa penambang menderita penyakit batuk dan sesak napas.

Dulu penambang bekerja masih secara tradisional dengan menggunakan alat-alat tradisional. Sekarang beberapa pabrik-pabrik batu kapur sudah didirikan di Bukik Tui. Para penambang yang bekerja terdiri dari laki-laki dan perempuan. Profesi tersebut sudah menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para pekerja yang sudah bekerja bertahun-tahun bisa terancam jika revolusi industri 4.0 berevolusi dengan cepat.

 

Alinasi dalam Pertunjukan Bukik Tui karya Frisdo Ekardo

Dalam rangka ujian penciptaan pascasarjana, Frisdo Ekardo selaku sutradara, menggunakan pendekatan alinasi Brecht. Ciri khas dari konspep Brecht ialah tidak adanya pembatas antara pemain dengan penonton. Karena penonton menjadi bagian terpenting dalam pertunjukan.

Pada pertunjukan Bukik Tui terdapat adegan para pemain memutuskan emosi pertunjukan dengan cara para pemain menyadarkan kembali penonton, bahwa yang ditonton hanyalah sebuah tontonan.
Peristiwa tersebut disebut dengan Alinasi.

Alinasi adalah usaha untuk menggambarkan sebuah peristiwa ke dalam bentuk baru yang bertujuan untuk mencegah penoton menjadi katarsis. Alinasi pada pertunjukan Bukik Tui, berguna untuk menyadarkan aktor bahwa mereka bukan robot, yang tidak harus larut dengan peran yang dimainkan dalam pertunjukan Bukik Tui.

Ketika adegan alinasi dilakukan, para aktor Bukik Tui dan tim produksi pergi ke atas panggung dan menghadirkan suasana latihan pertunjukan teater. Para pemain bersikap sehari-hari dan menjadi dirinya sendiri. Mereka pun menyapa para penonton yang datang dan mengajak para penonton untuk bergabung. Tidak lama kemudian pertunjukan dilanjutkan. Meskipun demikian pengontrolan diri seorang aktor harus kokoh, disebabkan kehadiran mereka dipanggung untuk menghibur penonton, dan kebutuhan akademis di ISI Padang Panjang.

 

Relasi Pertunjukan Bukik Tui dengan Revolusi Industri 4.0

Dalam pertunjukan Bukik Tui di adegan terakhir sutradara menghadirkan adegan para penambang yang bekerja di tambang batu kapur bukanlah manusia, melainkan robot yang dikontrol oleh otak mesin. Artinya jika manusia tidak bisa lebih kreatif, integritas, etos kerja dalam bertindak, bersiaplah profesi yang diperankan akan digantikan oleh robot.

Jika pemerintah tidak bekerja sama dengan masyarakat dalam mengendalikan perkembangan Revolusi Industri 4.0. Maka berkembang biak para manusia yang tidak produktif di negri ini. Jadi Revolusi Industri 4.0 menjadi dampak negatif bagi kelangsungan hidup. Tergantung pola pikir dari seseorang yang mau berubah. Meskipun Indonesia telah menyiapkan strategi untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

Jangan sampai Indonesia gagal dalam berdaya saing sehingga menjatuhkan pertumbuhan ekonomi. Di sinilah peran pemerintah dalam menyikapi revolusi industry 4.0 agar rakyat Indonesia tetap sejahtera kedepannya.

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2022 oleh

Tags: bukit tuicerita lokalpadang panjangpenambang kapurRevolusi Industri 4.0
Dila Ayuarioksa

Dila Ayuarioksa

ArtikelTerkait

Thanos

Secuil Pesan Thanos yang Perlu Kita Ingat Sebelum Dunia Endgame

1 Juni 2019
pakar modal kuota internet

Kiat Menjadi Pakar dengan Modal Kuota Internet

12 Juni 2019
podcast

Radio yang Tidak Akan Pernah Terdisrupsi Oleh Podcast

13 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.