Judi yang sudah menguasai pikirannya
Pernah suatu kali dia bilang begini: “Kalau main slot online itu membutuhkan kesabaran.” Saya mendengar itu hanya bisa membatin: “Halah, goblok banget, sih, lu.” Masak dia nggak sadar kalau lebih banyak kalah ketimbang menang.
Setiap hari, di waktu senggang, dia hanya membicarakan soal slot online. Sampai malam hari, dia masih melakukan kebodohan yang sama.
Pernah suatu ketika dia tembus Rp200 ribu, hanya dengan depo Rp30 ribu. Langsung saja dia bilang: “Kan, menguntungkan.” Sebuah pikiran yang sesat lantaran dia nggak melihat kekalahan yang terus terjadi. Pernah hanya dalam waktu 20 menit dia kalah ratusan ribu.
Saya heran itu kenapa teman saya ini bisa ada terus duitnya. Untuk ini saya nggak mau pengin tahu banget karena itu privasinya. Namun, kalau menghitung pengeluarannya, sebagai anak kelas 2 SMK, sudah habis Rp2,7 juta dalam waktu belum ada 1 bulan. Bagi saya ini jumlah yang besar untuk ukuran anak SMA/SMK.
Harapan untuk Kominfo dan pemerintah
Jujur saja, yang bisa saya lakukan hanya memberi nasihat dan peringatan. Saya tidak mampu untuk “mengobati” kecanduannya akan judi slot online. Oleh sebab itu, semoga otoritas terkait, Kominfo dan pemerintah, lebih keras lagi dalam bekerja.
Misalnya, segera menghapus situ judi online yang masih ada (dan saya yakin masih banyak). Selain itu, saya yakin kalian ini punya kuasa untuk mencegah iklan judi slot online muncul di website atau medsos. Kalau kalian saja nggak mampu, apalagi kami warga biasa? Masak mau mempertaruhkan generasi muda yang semakin gampang terpapar judi online?
Penulis: Novian Syahnur Rahim
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Steam Diblokir, Judi Slot Bebas Merdeka, Kemkominfo Mikir Apa?