Menjadi anak kos saat kuliah atau bekerja menuntut kita untuk pandai mengatur keuangan sendiri. Apalagi kalau uang sakunya mepet atau gaji tidak jauh dari garis UMR. Berbagai strategi perlu diterapkan agar mampu bertahan hingga akhir bulan.
Saya juga pernah mengalami masa-masa itu. Saya sempat merantau demi kuliah. Biaya sehari-hari berasal dari beasiswa yang tentu saja cukup, tapi tidak berlebih. Berbagai cara saya gunakan untuk menghemat uang saku dari beasiswa. Salah satunya, membawa sejumlah lauk pauk yang tidak mudah basi dari rumah.
Cara itu ternyata efektif untuk memangkas pengeluaran untuk makan. Lauk pauk dari rumah ini bisa bertahan berhari-hari, bahkan beberapa minggu. Bagi anak kos yang ingin berhemat, saya sarankan selalu sedia tiga makanan ini:
Daftar Isi
#1 Tempe kering murah dan enak
Tempe kering menjadi lauk yang banyak digemari anak kos. Selain murah dan tahan lama, lauk ini mudah dijumpai. Biasanya, kita bisa menemui ini di jejeran lauk di warteg atau rumah makan. mKalau tidak membeli, kita juga bisa memasaknya karena caranya mudah.
Tempe kering biasanya bisa dimasak dengan campuran kacang tanah atau teri, tergantung selera. Tempe yang dipotong kecil-kecil kemudian digoreng kering. Setelah itu tempe dimasak dengan bumbu yang sebelumnya telah dimasak dengan minyak. Saya tidak perlu menjelaskan bumbu-bumbunya ya, di internet sudah bertebaran penjelasannya.
Poin penting yang perlu saya tekankan, bumbu harus dimasak terlebih dahulu menggunakan minyak yang cukup banyak. Sebagai anak kos yang berharap lauk pauk yang awet, langkah ini perlu dicermati agar tempe kering tidak mudah basi atau berjamur. Masak tempe hingga bumbu benar-benar meresap dan tempe menjadi kering kembali.
Setelah itu diamkan tempe kering hingga dingin dan kemudian simpan di wadah yang tertutup dan kedap udara. Tempe kering akan bertahan cukup lama, bahkan bisa tahan sampai satu bulan. Dengan catatan, cara memasak dan penyimpanannya benar.
Jika sudah punya tempe kering ini, saya biasanya hanya tinggal membeli lauk berupa sayur. Kalau kepepet dan terburu-buru saya hanya makan nasi dengan tempe kering saja. Lumayan, selain hemat, tempe kering ini juga bisa diandalkan saat kita mager untuk beli lauk. Bisa juga menjadi penyelamat untuk sarapan di pagi hari saat harus buru-buru pergi ke kampus.
#2 Abon ikan andalan di perantauan
Menu lain yang tidak kalah nikmat dan penyelamat saat dompet sekarat adalah abon ikan. Ibu saya gemar membuatkan saya lauk yang satu ini sejak saya kuliah hingga kini bekerja. Selain pembuatannya yang mudah, lauk jenis cukup awet.
Cara pembuatannya mirip seperti tempe kering, hanya saja kita perlu mengukus ikan terlebih dahulu. Kemudian ikan disuwir-suwir hingga ukurannya sangat kecil. Setelah itu, ikan dimasak seperti halnya memasak tempe kering. Saat memasak pastikan ikan matang dan kering sempurna. Kalau masih memiliki kandungan air sedikit saja, abon ikan akan cepat basi.
Menu ini menjadi salah satu favorit saya saat tinggal di kos. Bagaimana tidak favorit, lauknya saja sudah nikmat tiada tara hanya dengan dipadukan dengan nasi hangat. Rasa ikan gurih, ditambah dengan asin, manis, dan pedas dari bumbu abon. Lauk ini andalan di perantauan.
#3 Anak kos perlu nyetok sambel pecel
Seperti sebagian besar orang Jawa, saya juga suka pecel. Salah satu permintaan saya ke ibu setiap kali pulang ke rumah adalah sambel pecel untuk nyetok di kos. Memang sih, sambel pecel banyak di pasar, tapi sambel pecel buatan sendiri terasa lebih mantap. Kita bisa menyesuaikannya dengan selera lidah dan menjamin kualitas bahan-bahannya.
Jika sudah punya sambel pecel, biasanya saya hanya perlu menyiapkan sayur. Bahkan, terkadang saya hanya makan nasi dengan sambel pecel saja. Rasa sambel pecel yang kaya akan rempah menjadikan apapun yang dimakan bersamanya menjadi nikmat, sekalipun hanya nasi putih.
Terkait keawetan, sambel pecel jangan ditanya. Sambel ini memiliki daya simpan paling lama 3-4 minggu jika dimasukkan ke wadah yang kedap suara. Apabila sambel pecel disimpan dalam kulkas, bisa bertahan hingga 1 bulan. Bukankah lauk yang sangat cocok untuk anak kos?
Dengan memasok bahan-bahan di atas saya bisa menghemat biaya makan sangat besar. Satu yang selalu saya ingat dan sarankan juga ke teman-teman, sebagai anak kos berhemat boleh-boleh saja. Namun, jangan lupa untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Gizi yang baik perlu demi tubuh yang sehat. Kesehatan sangat penting bagi anak perantauan yang ngekos. Kalau sudah merantau dan sakit, repotnya akan berkali-kali lipat.
Penulis: Elisa Erni
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Barang yang Wajib Dimiliki Anak Kos, tapi Kebanyakan Pada Nggak Punya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.