Suhu dan cuaca
Sudah bukan rahasia, Wonosobo adalah daerah terdingin di Jawa Tengah. Itu mengapa Alun-Alun Wonosobo atau fasilitas publik lain cenderung sepi di malam hari. Hawa dinginnya benar-benar menusuk tulang, memang warga lebih nyaman menghabiskan malam di rumah. Apalagi, kebanyakan orang Wonosobo bertempat tinggal di desa yang berada di dataran tinggi. Bisa dibayangkan bagaimana dinginnya perjalanan pulang dari Alun-alun Wonosobo menembus kabut dan gelapnya malam.
Selain suhu, cuaca adalah tantangan lain bagi warga Wonosobo ketika berada di luar rumah. Cuaca Kota di Atas Awan itu tidak terduga. Hujan kerap kali mengguyur tanpa permisi. Seperi dataran tinggi pada umumnya, kota ini memang salah satu daerah intensitas hujan yang tinggi.
Geliat anak muda di sekitar Alun-alun Wonosobo
Sebenarnya Wonosobo nggak sepi-sepi amat. Tempat ini banyak menjadi titik kumpul berbagai kegiatan atau organisasi anak muda Wonosobo. Geliat muda-mudi di kota ini memang sedang hebat-hebatnya, bahkan tercatat ada 150 lebih organisasi di Wonosobo. Itu baru yang tercatat, belum mereka yang berkomunitas secara informal. Nah, kebanyakan anak muda itu melakukan konsolidasi di dekat area Alun-alun Wonosobo seperti di gedung Perpustakan dan Arsip Daerah Wonosobo, Bappeda, dan bangunan lainnya di dekat alun-alun.
Alun-alun Wonosobo mungkin beberapa kali terlihat sepi karena alasan-alasan di atas dan saat itulah yang tertangkap oleh penulis sebelumnya. Namun, alun-alun di tengah kota itu nggak selalu semenyedihkan itu kok. Tempat ini masih menjadi tempat favorit warga untuk berkumpul dan melalukan berbagai kegiatan.
Penulis: Yoga Aditya L
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jalan Wonosobo-Banjarnegara Lebih Cocok Jadi Wahana Uji Nyali daripada Jalur Antarkabupaten
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.