Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Alun-Alun Suryakencana, Alun-Alun yang Melanggar Kodrat

Acep Saepulloh oleh Acep Saepulloh
20 Desember 2024
A A
Alun-Alun Suryakencana, Alun-Alun yang Melanggar Kodrat

Alun-Alun Suryakencana, Alun-Alun yang Melanggar Kodrat (Pompyjunus via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada satu alun-alun di daerah Jawa Barat yang menyalahi konsep alun-alun pada umumnya. Alun-alun yang dimaksud adalah Alun-Alun Suryakencana.

Pengertian alun-alun adalah lapangan terbuka berbentuk persegi dengan rerumputan yang disusun rapi dan dikelilingi oleh jalan raya di tengah kota. Dalam falsafah Jawa, konsep alun-alun harus memiliki filosofi Catur Gatra Tunggal yang meliputi elemen untuk menjadi satu kesatuan tunggal. Konsep ini tidak terlepas dari aspek ekonomi, religius dan sosial di mana alun-alun harus melingkupi pusat pemerintahan, pusat kegiatan sosial, pusat peribadatan, dan pusat perekonomian.

Akan tetapi apa jadinya kalau ada alun-alun yang keluar dari pakem catur gatra tunggal, tidak umum, dan menyalahi kodrat? Karena alun-alun yang akan kita bahas ini berada di puncak gunung dan jauh dari pusat kota maupun keramaian. Alun-alun yang akan saya bahas kali ini adalah Alun-Alun Suryakencana.

Alun-alun yang melawan kodrat

Saya menyebut Alun-Alun Suryakencana melawan kodrat karena letaknya berada di puncak gunung dan untuk mencapainya, kita harus mendaki Gunung Gede terlebih dulu. Bayangan saya dari rumah ketika akan menginjakkan kaki pertama kalinya di Alun-Alun Suryakencana adalah tempat ini berada di jalan raya, ada pendopo pusat pemerintahan, masjid, maupun pasar. Tapi ternyata sesudah mengunjunginya, boro-boro dekat jalan raya, saya malah harus memasuki hutan terlebih dulu. 

Jangan harap ada pendopo, masjid, atau pasar di sini. Yang ada hanyalah tanah lapang yang terhampar luas, tempat para pendaki membuat tenda dan berkemah. Jadi, alun-alun satu ini ramainya oleh para pendaki saja.

Wajah asli Alun-Alun Suryakencana

Alun-alun Suryakencana berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang secara administratif berada di 3 wilayah Jawa Barat, yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sukabumi. Alun-alun ini adalah padang savana seluas kurang lebih 50 hektare yang dipenuhi hamparan bunga edelweis.

Berada di ketinggian 2.750 meter di atas permukaan laut, Alun-Alun Suryakencana memiliki mata air mengalir yang bisa langsung diminum. Mata air di sini biasanya dimanfaatkan oleh para pendaki yang kehabisan bekal air minum. 

Bagi para pendaki yang akan menuju puncak Gunung Gede, Alun-Alun Suryakencana biasa dijadikan tempat peristirahatan dan membuat tenda karena kontur tanahnya relatif datar dan rata. Tempat ini juga merupakan spot foto terbaik selain puncak Gunung Gede. Pemandangan hamparan tanah yang luas dan bunga edelweis yang ada di sini sayang bila tidak diabadikan dan diupload ke media sosial.

Baca Juga:

Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya

“Alun-Alun Tutup” Adalah Dua Kata Lucu yang Kini Terjadi di Alun-Alun Depok

Kenapa dinamakan Alun-Alun Suryakencana?

Lantaran penasaran, saya mencoba browsing untuk mencari tahu siapa orang yang pertama memberi nama Alun-Alun Suryakencana yang berada di puncak gunung. Jelas pemberian nama ini melawan konsep alun-alun tradisional. Tapi hasilnya nihil, saya tidak menemukan jawaban di sana. Bagi saya, tempat ini lebih cocok diberi nama Tegal Suryakencana atau Tegalan Suryakencana yang berarti tanah lapang yang terhampar luas, sesuai dengan keadaan bentang alamnya. 

Nama Suryakencana sendiri berasal dari cerita masyarakat setempat, yakni tentang keberadaan Eyang Suryakencana. Eyang Suryakencana adalah putra dari Dalem Cikundul atau Raden Aria Wira Tanu I, pendiri Kabupaten Cianjur sekaligus bupati pertama Cianjur. Konon, beliau adalah anak dari pernikahan dengan putri jin. 

Masyarakat percaya bahwa Eyang Suryakencana yang notabene masuk dalam bangsa jin masih bermukim di sekitar Gunung Gede dan menjadi penguasa bangsa jin di gunung tersebut. Pada saat tertentu, banyak orang khususnya penganut agama Sunda Wiwitan masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedi maupun melakukan upacara religius untuk bisa berkomunikasi dan mencari wisik dengan Eyang Suryakencana. 

Terlepas dari penanaman Alun-Alun Suryakencana yang tidak umum dan melawan kodrat pakem filosofi Jawa, penamaan tempat ini tergolong unik. Mungkin karena ini adalah satu-satunya alun-alun yang berada di puncak gunung. Keunikan lainnya, tempat ini adalah satu-satunya alun-alun yang tidak dikelilingi pendopo pemerintahan, tempat ibadah (masjid), dan pasar sebagai pusat perekonomian.

Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Kenapa Kamu Harus Mendaki Gunung Gede Pangrango Minimal Sekali Seumur Hidup.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2024 oleh

Tags: alun-alunalun-alun suryakencanaGunung Gede Pangrango
Acep Saepulloh

Acep Saepulloh

Hanya orang biasa yang tiada hari tanpa membaca, tiada hari tanpa menonton berita.

ArtikelTerkait

Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya Mojok.co

Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya

22 Oktober 2025
Alun-Alun Bogor Perlu Perhatian agar Nggak Kumuh

Alun-Alun Bogor Perlu Perhatian Lebih agar Nggak Kumuh

22 Agustus 2024
naik gunung

Plis deh, Jangan Bawa-bawa Kebiasaan di Aspal ke Gunung

25 Juni 2019
Alun-Alun Wonosobo, Alun-Alun Tersepi yang Pernah Saya Kunjungi Mojok.co

Alun-Alun Wonosobo, Alun-Alun Tersepi yang Pernah Saya Kunjungi

26 Februari 2024
Konsep Alun-Alun Surabaya Itu Menyalahi Kodrat, tapi Justru Paling Relevan di Zaman Sekarang

Konsep Alun-Alun Surabaya Itu Menyalahi Kodrat, tapi Justru Paling Relevan di Zaman Sekarang

20 Oktober 2024
"Alun-Alun Tutup” Adalah Dua Kata Lucu yang Kini Terjadi di Alun-Alun Depok Mojok.co

“Alun-Alun Tutup” Adalah Dua Kata Lucu yang Kini Terjadi di Alun-Alun Depok

14 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.