Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Alun-alun Kidul Jogja Penuh Pengemis dan Pengamen yang Kadang Agresif, Masalah yang Menggerogoti Pariwisata Jogja

Kholilatur Rahmah oleh Kholilatur Rahmah
18 Agustus 2024
A A
Alun-alun Kidul Jogja Penuh Pengemis dan Pengamen yang Kadang Agresif, Masalah yang Menggerogoti Pariwisata Jogja

Alun-alun Kidul Jogja Penuh Pengemis dan Pengamen yang Kadang Agresif, Masalah yang Menggerogoti Pariwisata Jogja

Share on FacebookShare on Twitter

Alun-alun Kidul Jogja adalah salah satu destinasi wisata populer di Kota Gudeg. Tempat ini sudah sejak lama menjadi tempat berkumpul bagi berbagai kalangan, baik penduduk lokal maupun wisatawan. Aktivitas seperti mencoba berjalan dengan mata tertutup melewati dua pohon beringin kembar atau menikmati sajian kuliner pinggir jalan sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Namun, di balik pesonanya, Alun-alun Kidul juga menyimpan sisi lain yang sering kali mengganggu pengunjung, yaitu keberadaan pengemis dan pengamen yang kian marak.

Pengemis dan pengamen yang jumlahnya tidak sedikit membuat sebagian pengunjung merasa risih dan terganggu. Mereka tidak segan-segan menghampiri pengunjung, bahkan terkadang memaksa untuk diberi uang atau meminta secara berulang-ulang. Suasana liburan yang seharusnya menyenangkan menjadi sama sekali di luar ekspektasi.

Fenomena ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengeluhkan tindakan para pengemis dan pengamen yang dianggap terlalu agresif. Tidak sedikit pula yang merasa tidak nyaman karena harus terus-menerus menolak permintaan mereka, yang kadang diiringi dengan pandangan atau sikap yang kurang menyenangkan. Situasi ini membuat pengunjung sulit untuk menikmati suasana Alun-alun Kidul tanpa gangguan.

Bukan masalah baru

Masalah ini sebenarnya bukan hal baru di Alun-alun Kidul. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung, baik dari dalam maupun luar kota, jumlah pengemis dan pengamen juga turut bertambah. Mereka memanfaatkan keramaian tersebut untuk mencari nafkah dengan cara yang sayangnya seringkali tidak mempertimbangkan kenyamanan orang lain. Kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga mengurangi citra pariwisata Yogyakarta yang selama ini dikenal dengan keramahannya.

Tak sedikit keluhan wisatawan muncul perkara pengamen dan pengemis. Mereka merasa bahwa kawasan ini tidak lagi nyaman untuk dikunjungi, terutama bagi mereka yang ingin menikmati suasana malam yang tenang dan santai. Dampaknya, tidak sedikit pengunjung yang memilih untuk tidak berlama-lama di Alun-alun Kidul, dan bahkan ada yang menghindari tempat ini sama sekali.

Pemerintah daerah sebenarnya sudah beberapa kali mencoba untuk menertibkan keberadaan pengemis dan pengamen di Alun-alun Kidul. Namun, upaya tersebut sering kali kurang efektif. Setelah penertiban dilakukan, mereka kerap kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya tentang ketertiban, tetapi juga menyangkut masalah sosial yang lebih mendalam, seperti kemiskinan dan kurangnya lapangan kerja.

Dilema di Alun-alun Kidul

Di sisi lain, keberadaan pengemis dan pengamen ini juga menimbulkan dilema tersendiri. Di satu sisi, mereka dianggap mengganggu dan merusak citra Alun-alun Kidul sebagai destinasi wisata. Tetapi di sisi lain, mereka adalah bagian dari masyarakat yang mencoba bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Banyak dari mereka yang tidak memiliki pilihan lain selain mengandalkan belas kasihan dari para wisatawan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Namun, hal ini bukan berarti keberadaan pengemis dan pengamen di Alun-alun Kidul harus dibiarkan begitu saja. Masalah yang sudah menahun ini harus segera diselesaikan. Caranya banyak, dan pemerintah lah yang bisa eksekusi semua solusi. Bagaimanapun, Jogja hidup dari pariwisata. Jika pariwisatanya tercoreng, tentu dapur banyak orang ikut terganggu.

Alun-alun Kidul Jogja merupakan cerminan dari kehidupan sosial yang kompleks, di mana berbagai kepentingan bertemu dan kadang saling berbenturan. Menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi masyarakat marginal dan kenyamanan pengunjung adalah tantangan yang harus dihadapi bersama. Dengan pendekatan yang tepat, Alun-alun Kidul dapat kembali menjadi tempat yang menyenangkan bagi semua pihak, tanpa mengesampingkan mereka yang selama ini mencari nafkah di sana.

Penulis: Kholilatur Rahmah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sisi Gelap Alun-Alun Kidul Jogja: Tumpukan Sampah di Tengah Ringin Kembar yang Luput dari Pandangan dan Merusak Estetika Tempat Wisata

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Agustus 2024 oleh

Tags: alun-alun kidulJogjaPengamenpengemis
Kholilatur Rahmah

Kholilatur Rahmah

ArtikelTerkait

ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Tingkat Kemiskinan Jogja di Atas Rata-rata Nasional Itu Biasa Saja kok, Nggak Usah Kaget

17 Februari 2021
Sudah Saatnya Jogja Punya Taman Kota yang Memadai, Malu sama Solo!

Sudah Saatnya Jogja Punya Taman Kota yang Memadai, Malu sama Solo!

4 September 2024
4 Perbedaan Mencolok Angkringan di Pekalongan, Jogja, dan Solo

4 Perbedaan Mencolok Angkringan di Pekalongan, Jogja, dan Solo

26 Agustus 2022
3 Makanan Khas Jogja yang Mulai Punah dan Susah Ditemui, padahal Enak!

3 Makanan Khas Jogja yang Mulai Punah dan Susah Ditemui, padahal Enak!

2 Agustus 2024
Stasiun Lempuyangan Lebih Pantas Dikenal karena 3 Hal Ini, Bukan karena Meme Roti'O

Stasiun Lempuyangan Lebih Pantas Dikenal karena 3 Hal Ini, Bukan karena Meme Roti’O

23 September 2024
5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

28 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.