Alih-Alih Body Positivity, Sebenarnya Alasan Untuk Melanggengkan Rasa Malas

body positivity

body positivity

Belakangan berbagai media, seleb atau influencer berbondong-bondong secara serius mengkampanyekan pentingnya body positivity. Ini adalah sebuah gerakan untuk mengenal dan memaknai lebih dalam tubuh kalian sendiri, mencintai serta menerimanya, serta mengetahui limit atas dan limit bawah tubuh kalian. Gerakan ini lahir dari banyaknya kasus bullying yang melibatkan bentuk tubuh atau kita kenal dengan body shaming.

Sejatinya konsep body positivity bukanlah hal baru, meski demikian di Indonesia sendiri konsep ini tergolong baru. Sejak pertama kemunculannya gerakan ini memang dirancang untuk mengakhiri konstruksi sosial terhadap bentuk tubuh perempuan yang dipaksa melalui modifikasi tertentu sehingga dianggap sesuai dengan konsep ideal yang disepakati masyarakat. Bahkan kini body positivity bukan cuma milik perempuan loh ya, laki-laki juga berhak menjalani konsep ini. Nah, di Indonesia sendiri ada banyak cara dalam memaknai body positivity sejak pertama kali ia merebak dan mulai diperkenalkan oleh influencer-influencer kenamaan. Ada yang memaknainya dengan memulai hidup dengan lebih “veggies” mulai dari rutin minum jus, smoothies, oatmeal dan workout mati-matian, namun ada pula yang memaknai body positivity dengan sikap cinta itu buta.

Mereka yang memaknani body positivity melalui sikap cinta itu buta ini menurut saya cukup salah arah. Gerakan ini memang mengajarkan untuk mengenal dan bahkan lebih jauh mencintai keberagaman bentuk tubuh, namun tentu tidak dengan buta. Jika kamu memang memiliki berat badan berlebihan bahkan beberapa fungsi tubuh kalian jadi tak optimal, maka wajar jika orang terdekat kalian lantas menyarankan berolahraga atau menyarankan mulai mengganti menu makan yang lebih sehat, tentu akan jauh lebih baik juga untuk memeriksakan diri ke dokter, melakukan check-up, kita tidak bisa menolak fakta keilmuan bahwa potensi penyakit pada seseorang yang terlalu gemuk sama besarnya dengan mereka yang terlalu kurus.

Sebaliknya pun demikian jika kalian berbangga diri dengan banyak makan namun berat badan kalian tak pernah bertambah sedikitpun maka sudah sepantasnya kalian tak merasa tenang, kita hidup di mana penyakit berkeliaran di sekitar kita, melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini tidak pernah ada salahnya. Jangan jadikan konsep body positivity sebagai tameng atas kemalasan kalian berolahraga dan keengganan meninggalkan junk food, tapi setiap hari terus mengeluh sakit punggung, badan mudah lelah dan setumpuk ini itu yang mestinya bisa di atasi bila kalian benar-benar memahami limit atas dan limit bawah tubuh kalian sendiri.

Berolahraga secara rutin, meditasi, dan mengkonsumsi makanan sehat bukanlah musuh dalam body positivity ini, justru dalam situasi tertentu keduanya merupakan kawan. Justru yang menjadi musuh utamanya adalah keinginan kalian untuk terus memodifikasi diri demi mengikuti tuntutan akan konsep tubuh ideal tanpa memperhatikan kondisi tubuh kalian sendiri. seolah kalian tidak punya kehendak bebas untuk menentukan seperti apa tubuh kalian akan bekerja.

Body positivity juga tak hanya bicara tentang berat badan, namun juga perihal jenis rambut, kekurangan dalam tubuh dan juga warna kulit kita. Secara sederhana konsep gerakan ini adalah menyayangkan tindakan memaksa seseorang berkulit sawo matang berubah menjadi seseorang berkulit putih demi memenuhi nilai “cantik” yang terlanjur diyakini secara salah kaprah oleh banyak masyarakat tanpa memikirkan resiko setelahnya, namun justru menghendaki siapa pun merawat kesehatan kulit, jangan karena alasan body positivity kalian menolak cuci muka, menolak melakukan treatment wajah hanya karena “aku kan body positivity.” Kalau itu sih kamu aja yang malas, my lov.

Sekali lagi, mengapresiasi diri juga bagian dari body positivity. Namun bagaimana caranya kalian bisa mengapresiasi diri dan menunjukkan pada dunia jika bentuk tubuh kalian tidak akan menghalangi mimpi kalian jika tubuh kalian sendiri bermasalah alias tidak sehat? (*)

BACA JUGA Miliki Banyak Haters, Netizen Adalah Pelaku Pembunuhan Sulli yang Sebenarnya atau tulisan Syifa Ratnani Faradhiba Jane lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version