Alfamart, Alfamidi, dan Alfaexpress muncul dari induk perusahaan yang sama, tapi punya karakteristik yang berbeda.
Minimarket sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat. Salah satu yang merajai pasar adalah Alfamart. Namun, banyak orang mungkin kurang tahu kalau Alfamart punya dua saudara yakni Alfamidi dan Alfaexpress. Lahir dari induk perusahaan yang sama, PT Sumber Alfaria Trijaya, ketiganya mengusung nama serupa tapi tak sama.
Bagaimanapun, tiga jaringan toko swalayan tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Tidak hanya konsep, sasaran pasar yang dituju pun jelas berbeda. Agar lebih mengerti, penjelasan di bawah berikut sepertinya dapat sedikit membantu.
Daftar Isi
Alfamart bertindak agresif layaknya pionir
Alfamart merupakan merek dagang pertama yang diluncurkan sebelum kedua brand lainnya. Dari segi fisiknya, merek pionir ini berukuran toko paling kecil. Sebab, Alfamart mengusung konsep toko ritel minimarket serba ada. Alfamart juga menjadi ujung tombak sekaligus pembuka jalan bagi kedua brand berikutnya.
Karena perannya itu, strategi bisnis Alfamart terbilang agresif. Buktinya, sebaran jaringan gerai meluas hingga ke berbagai daerah. Tidak jarang, Alfamart merambah di tengah perumahan. Tampaknya, Alfamart berusaha menggusur eksistensi toko kelontong dengan menawarkan berbagai benefit yang lebih modern.
Guna menegaskan brand awareness, perusahaan menciptakan maskot ikonik berbentuk lebah dengan dominasi warna kuning dan merah yang bernama Albi. Pemilihan corak karakter Albi sesuai dengan representasi warna identitas Alfamart. Makanya, tidak sedikit konsumen yang mungkin kurang menyadari perbedaan antara Alfamart dan Alfamidi karena warna gerainya yang mirip.
Sejalan dengan model bisnisnya, produk yang ditawarkan Alfamart tidak selengkap Alfamidi dan Alfaexpress. Alfamart mengkhususkan diri di penjualan berbagai produk kebutuhan sehari-hari seperti keperluan rumah tangga, perawatan tubuh, serta makanan dan minuman ringan. Jelas, di sini Alfamart hendak menyasar pembeli rumah tangga secara umum dan pengguna jalan yang melintas di sekitar gerai.
Alfamidi menikmati jerih payah pendahulunya
Apabila diamati, Alfamidi menempati bangunan yang lebih luas jika dibandingkan dengan Alfamart. Sementara, karakteristik warna gerainya sama persis. Namun, ukuran toko Alfamidi tidak lebih besar ketimbang Alfaexpress maupun supermarket. Lumrahnya, Alfamidi didirikan di tepi jalan raya atau jalan utama yang padat lalu lintas. Sesekali, Alfamidi juga dapat dijumpai di sekitar perempatan yang strategis maupun berdekatan dengan fasilitas umum layaknya rumah sakit besar.
Hal ini tentu jauh berbeda dengan kondisi Alfamart yang bahkan bisa beroperasi di pemukiman. Namun, keberadaan Alfamidi tetap lebih gampang ditemukan di berbagai kota ketimbang Alfaexpress. Dari fenomena tersebut, terlihat bahwa Alfamidi ikut memetik buah manis dari upaya yang dilakukan oleh Alfamart sebelumnya dalam membangun kesadaran merek.
Terkait ukuran gerai yang lebih besar, produk yang ditampilkan di Alfamidi lebih lengkap daripada Alfamart. Di samping menyediakan kebutuhan sehari-hari, Alfamidi juga menawarkan sejumlah produk segar seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Tak hanya itu, makanan beku, produk daging, dan makanan siap saji juga bisa dibeli di Alfamidi.
Dilihat dari cirinya, Alfamidi sepertinya ingin menargetkan diri pada tipe konsumen yang ingin mengolah makanan mereka sendiri tetapi terkendala waktu. Pasalnya, berbelanja di Alfamidi cukup praktis karena lahan parkir yang mudah dijangkau dan jenis barang-barang pokok yang dijualnya. Berbelanja di supermarket ataupun mall akan lebih memakan banyak waktu untuk parkir. Belum lagi, banyaknya variasi pilihan produk di supermarket dan mal justru akan memperlambat seseorang ketika berbelanja.
Alfaexpress menjanjikan pengalaman berbelanja yang sedikit berbeda dari Alfamart dan Alfamidi. Ditengok secara kasat mata, Alfaexpress mempunyai gerai yang lebih besar dan lebih luas daripada dua brand lainnya dengan dominasi warna kuning dan hitam. Tidak mengherankan, jajaran produk yang ditampilkan pun jauh lebih banyak banyak dan lengkap.
Tidak hanya menawarkan rentetan kebutuhan mendasar pribadi, Alfaexpress juga memajang sejumlah peralatan elektronik, perlengkapan rumah tangga, mainan, dan produk kecantikan. Uniknya, produk-produk yang dijajakan di Alfaexpress sebagian adalah produk premium sehingga harga yang dibanderol juga lebih tinggi. Tak ayal, ada beberapa produk di Alfaexpress yang belum dapat ditemukan di Alfamart.
Mengacu dari konsep yang dipegang Alfaexpress, besar kemungkinan target pasarnya adalah konsumen perkotaan dengan kondisi finansial menengah ke atas yang cukup sibuk. Sebab, Alfaexpress lumrahnya berlokasi di kota-kota besar dekat keramaian atau pusat perbelanjaan. Selain itu, Alfaexpress biasanya juga bertempat di rest area, stasiun, atau bandara yang mengindikasikan tingginya mobilitas pelanggan potensial mereka.
Tiga merek yang bernaung di perusahaan yang sama, PT Sumber Alfaria Trijaya, itu nggak muncul begitu saja. Tentu ada perhitungan matang di baliknya. Misalnya, letak Alfamidi hampir selalu tidak pernah berdekatan dengan Alfamart guna menghindari kanibalisme. Sebaliknya, Alfamart terlihat sering bersebelahan atau berseberangan dengan kompetitor utamanya untuk merebut pasar pesaing. Selanjutnya, meski tidak mempunyai banyak gerai, Alfaexpress sukses meraih pendapatan yang besar dari penjualan produk premium. Nah, sekarang sudah tahu perbedaan antar ketiganya, kan?
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kasta Minuman McD dari yang Paling Enak sampai yang Rasanya Ambyar Bikin Kecewa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.