Seharusnya Sekolah Bikin Parkir Motor Khusus Siswa, Siswa Berhak Tenang dan Bebas dari Pungutan Parkir Liar!

Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang

Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut (Pixabay.com)

Membicarakan soal parkir motor memang nggak ada habisnya. Sampai sekarang pun, saya masih sering menjumpai topik soal parkir motor berseliweran di beranda Terminal Mojok. Ini menandakan kalau masalah parkir ini memang sangat urgent untuk dibahas. Kebanyakan memang bercerita tentang tukang parkir liar atau diskriminasi parkir motor seperti artikel yang saya tulis sebelumnya.

Namun, perlu diketahui bahwa parkir yang bermasalah itu nggak cuma yang ada di pinggir jalan atau tempat wisata. Saya kasi tahu ya, masalah parkir khususnya parkir motor ini juga sudah merambah ke dunia pendidikan, terutama SMA. Mereka menyasar para siswa yang dilanda rasa kecewa lantaran sekolah melarang mereka untuk membawa motor.

Dengan memanfaatkan kesempatan itu, datanglah sekelompok orang bak malaikat yang memberikan pertolongan berupa jasa parkir untuk mengakomodasi kebutuhan mereka. Rasanya memang menguntungkan, tapi percayalah justru para siswa yang kebanyakan buntung gara-gara parkir ilegal ini. Bisnis ini lama-lama menjengkelkan, tapi siswa tentu nggak punya pilihan lain kan? Akhirnya, saya berkesimpulan bahwa sebaik-baiknya sekolah adalah yang punya parkir khusus siswa.

Bikin siswa hemat

Alasan pertama sekolah harus punya parkir khusus siswa adalah ini bisa membuat siswa jadi hemat uang jajan sebab parkir sekolah biasanya gratis. Ini sangat menguntungkan, lho. Bayangkan saja ya, ada siswa yang satu hari atau bahkan seminggu sangunya hanya Rp10.000 saja. Lalu karena sekolah nggak punya parkiran khusus siswa, dia harus parkir secara ilegal di luar sekolah dengan merogoh kocek sebesar Rp2.000 per hari. Belum lagi dia harus mengeluarkan biaya tersebut selama 5 hari. Apa nggak habis itu duit buata parkir doang? Masa siswa itu nggak jajan di kantin? Kasian, dong!

Nggak cuma itu, saya pernah dapat cerita dari seorang teman bahwa jasa parkir liar di dekat SMA-nya mematok harga Rp5.000 per hari. Buset, bisa-bisanya tarif parkir sekolah setara sama parkir mal? Itu yang punya kebelet umroh apa gimana? Ya, jadi inilah pentingnya sekolah menyediakan fasilitas parkir. Biayanya gratis dan bisa bikin para siswa pas-pasan menikmati 1 tahu isi pas istirahat.

Parkir motor sekolah aman dan dekat

Adanya parkir motor sekolah juga bikin kendaraan siswa terjaga dengan baik. Ini jelas banget karena umumnya parkir siswa terletak di dalam area sekolah. Jadi, nggak sembarang orang bisa masuk karena gerbang sekolah sudah dijaga satpam. Orang yang nggak dikenal pasti diinterogasi dulu sama bapak satpam. Nggak mungkin juga ada siswa yang mau mencuri motor. Selain nggak ada waktu, saya juga skeptis mereka punya skill membobol kunci motor.

Di sisi lain, parkir di sekolah juga dekat. Jika ada siswa yang barangnya tertinggal di kendaraan, mereka tinggal ke parkiran saja tanpa masalah. Nggak perlu keluar gerbang sekolah dan negosiasi sama satpam. Iya kalau dibolehin, kalau nggak? Belum lagi siswa harus menempuh jalan yang lumayan untuk ke parkir ilegal tersebut. Hash ribet!

Baca halaman selanjutnya

Seenaknya sendiri

Sak karepe dewe

Nggak enaknya parkir liar itu penjaganya suka semaunya sendiri alias sak karepe dewe. Sebelas-dua belas lah sama penjaga parkir liar di pinggir jalan, Indomaret, atau ruko. Kita tahu bahwa ada harga ada kualitas. Parkir sekolah memang gratis, tapi siswa tentu akan memperoleh fasilitas yang minim. Harus mengeluarkan motor tanpa dibantu, misalnya.

Nah, kalau yang ilegal? Beuh, sudah bayar kadang suka nggak dibantuin. Pernah semasa SMA saya minta bapak penjaganya buat keluarkan motor karena posisi motor saya sangat nyelempit. Susah deh pokoknya untuk dikeluarkan oleh anak SMA yang baru bisa nyetir motor. Alih-alih tanggap membantu, dia malah jawab “keluarkan sendiri masa nggak bisa?” Lho pak, sampeyan iki dibayar gak mek gawe lungguh tok. Mbok yo ewangi, kene iki mek njaluk ngetokno motor guduk nggarap tugas Geografi. Hadeh. 

Parkir sekolah mendongkrak reputasi

Adanya parkir sekolah juga bisa jadi bukti kalau sekolah tersebut memiliki reputasi bagus. Kalau di Surabaya, sekolah yang punya parkir sendiri memang biasanya sekolah bagus. Contohnya ya SMA Komplek itu. Tapi, kini sepertinya beberapa sekolah yang berperingkat medioker juga mencoba untuk membuat parkir motor khusus siswa.

Saya pikir ini adalah langkah paling brilian untuk mendongkrak reputasi sekolah. Kalau kata orang toilet yang proper bisa menarik perhatian, saya rasa adanya parkir buat siswa juga bisa jadi menggaet perhatian. Pasalnya, adanya parkiran ini bisa meyakinkan orang tua siswa kalau sekolahnya ini aman dan fasilitasnya lengkap. Udah gitu parkirnya gratis lagi, menandakan kalau sekolah peduli dengan siswa yang ekonominya menengah ke bawah. Sontak orang-orang pasti berpikir bahwa sekolah tersebut sangat care terhadap siswanya.

Membicarakan parkiran memang selalu menarik lantaran memang banyak sekali problematika yang mengorbit pada topik ini. Soal parkir liar misalnya, ini memang sangat mengganggu masyarakat. Belum lagi kerjaan mereka yang ambil duitnya saja dan nggak membantu apa-apa. Ini juga terjadi di dunia pendidikan, makanya saya berpikir sekolah seharusnya bikin parkiran khusus siswa di area sekolah. Selain aman, siswa juga bisa menghemat uang jajan. Kasian kan kalau harus bayar parkir terus? Terpujilah sekolah-sekolah yang punya parkir khusus siswa!

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version