Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alasan Pulpen Hi-Tec-C Digandrungi Santri dan Kehilangannya Bikin Nyeri Hati

Nuriel Shiami Indiraphasa oleh Nuriel Shiami Indiraphasa
16 Februari 2021
A A
Alasan Pulpen Hi-Tec-C Digandrungi Santri dan Kehilangannya Bikin Nyeri Hati terminal mojok.co

Alasan Pulpen Hi-Tec-C Digandrungi Santri dan Kehilangannya Bikin Nyeri Hati terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Meskipun harganya terbilang jauh di atas rata-rata pulpen pelajar pada umumnya, barang yang satu ini pasti tetap dibeli santri, yakni pulpen Hi-Tec-C.

Dulu waktu awal saya mondok, saya juga termasuk salah satu orang yang kudu banget beli pulpen Hi-Tec-C ini. Alasannya sih, apalagi kalau bukan saya waktu itu yang masih ndat-ndet waktu nulis pegon.

Harga satu pulpen ini ada di kisaran Rp18 ribu. Namun, itu dulu. Sekarang mah, udah ada di atas Rp20 ribu. Itungannya mahal banget nih kalau mau dibanding harga sama satu bungkus nasi yang waktu itu cuma dua ribu perak.

Meskipun dengan harga yang rada nggak waras, pulpen  Hi-Tec-C ini tetep aja rame dipakai santri. Ya gimana lagi, wong kualitas ketebalannya nomor satu.

Ketebalan yang diberikan si Hi-Tec-C ini cuma 0,3 mm. Dan ini sangat membantu santri waktu lagi ngaji untuk melancarkan aktivitas nulis pegon-nya. Mengingat, jarak antar baris pada kitab biasanya nggak besar. Makanya, 0,3 mm itu sangat membantu sekaleee. Selain itu, tinta yang keluar pun woles nggak ngegas. Nggak bikin kitab memar tinta atas bawah kanan kiri. Intinya, kitab bakalan tetep rapi, no morat-marit.

Jika mempertanyakan garansi akan kelancaran tinta yang keluar dari pulpen ini, saya sih nggak bisa janji. Bukan berarti dengan harga mahal lantas dia nggak akan macet-macet. Edan bae kaya gitu mah, hahaha.

Selama kurun waktu 6 tahun saya pakai si pulpen Hi-Tec-C ini, nggak jarang saya kena panik attack pas tiba-tiba dia macet dan nggak keluar tinta. Auto muhasabah diri saya, dah. “Ya Allah, perasaan ini pulpen nggak jatuh, tapi kok macet. Apa karena… Allah, Allah, ini kayaknya karena kena iler tadi malem waktu takror.”

Kendati demikian, sesuai rumor yang beredar di pondok jika mendapati pulpen Hi-Tec-C macet, katanya sih tinggal dibakar aja ujungnya. Bakar sebentar 2-3 detik abis itu tarik dari api. Cobain coret ke kertas. Kalau belum keluar juga tintanya, ya tinggal bakar lagi. Namun, nggak usah emosi. Ntar malah kebakar semua tuh pulpen.

Baca Juga:

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Persamaan Kontroversi Feodalisme Pondok Pesantren dan Liverpool yang Dibantu Wasit ketika Menjadi Juara Liga Inggris

Akan tetapi, kekurangan pulpen Hi-Tec-C ini bak kenangan, dilupakan oleh kebanyakan santri. Ketebalannya yang 0,3 mm dan kesan eksklusif si pulpen sendiri, seolah-olah menutup rapat kekurangannya. Kekurangannya ini tetap membuat santri berbondong-bondong beli Hi-Tec-C lagi jika Hi-Tec-C sebelumnya jatuh ke lantai, mati, dan nggak nyala sama sekali.

Perlu diketahui bahwa banyaknya penggemar pulpen Hi-Tec-C tak lantas menutup kemungkinan untuk kecolongan. Saya sendiri kiranya sudah lebih dari satu kali kehilangan pulpen Hi-Tec-C mahal ini. Dan spontan membuat saya merasa kehilangan, terpukul sekali, sakit hati. Soalnya nyadar bakal auto miskin.

Harganya yang bujubuneng itu membuat saya kudu ngirit-ngirit duit jajan tiap hari ketika hendak membelinya. Dan ketika menyadari kehilangannya, wes nggak ngerti lagi, sih. Padahal, beragam upaya sudah saya kerahkan untuk memberi ciri khusus atau sebagai cap kepemilikan pulpen. Mulai dari memberi gantungan panjang dan guede di tutupnya, menaruh stiker nama, sampai klimaksnya saya tulisin “Umar al Faruq”. Tapi, tetep aja ilang. Saya nggak tau ke mana itu pulpen berada. Apakah jatuh keselip, atau diambil pihak lain yang jelasnya sih nggak mungkin itu jin atau setan. Wong mereka takut kok, sama sematan “Umar al Faruq”.

Untuk biaya hidup santri yang jarang melakukan aktivitas hedon berarti, dan saya pribadi sehari makan tiga kali plus jajan-jajannya yang nggak lebih dari sepuluh ribu (kalau lagi puasa bisa lebih irit lagi), kehilangan pulpen Rp18 ribu itu udah berasa kayak kecolongan sebagian banyak isi celengan. Hati ini auto berasa kek ada kamu, cenat-cenut.

BACA JUGA Lika-liku Kehidupan Santri di Pesantren Perihal Kisah Asmaranya dan tulisan Nuriel Shiami Indiraphasa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Februari 2021 oleh

Tags: pegonPulpen Hi-Tec-Csantri
Nuriel Shiami Indiraphasa

Nuriel Shiami Indiraphasa

Jangan terlalu ngambis, nanti malah nangis.

ArtikelTerkait

sastra pesantren

Sastra Pesantren Kekinian: Jangan Cuma Bahas Kasih Tak Sampai

4 Oktober 2019
Belumlah AfdStereotip Menyebalkan Masyarakat Awam pada Lulusan Pondok Pesantren terminal mojok.coal Nyantrinya Seseorang Kalau Belum Gudikan santri pondok pesantren gudik terminal mojok.co

Belumlah Afdal Nyantrinya Seseorang Kalau Belum Gudikan

24 September 2020
Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian Mojok.co

Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian

10 Agustus 2024
Tempat Duduk Saat Tahlilan Bisa Digunakan untuk Memetakan Status Sosial Seseorang terminal mojok.co

3 Misteri Besar Kitab Alfiyah, Kitab yang Konon Susah Dihafalkan Santri Pondok

5 Februari 2021

Empat Tingkatan Santri Ndugal di Pondok Pesantren

20 April 2020
Mempertanyakan Alasan Santri Suka Ngerokok dan Ngopi Terminal mojok

Mempertanyakan Alasan Santri Suka Ngerokok dan Ngopi

29 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.