Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Alasan Orang Wonosobo Malas Berwisata ke Dieng

Kenia Intan oleh Kenia Intan
13 November 2024
A A
3 Alasan Orang Wonosobo Malas Berwisata ke Dieng Mojok.co

3 Alasan Orang Wonosobo Malas Berwisata ke Dieng (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi orang Jogja seperti saya, Dieng Wonosobo adalah tempat wisata yang cocok dikunjungi di tengah waktu liburan yang pendek. Dataran tinggi itu bisa dijangkau dalam waktu 3-4 jam saja dari Jogja. Belum lagi, di satu kawasan kalian bisa menikmati banyak spot wisata sekaligus. 

Pendapat saya dibalas dengan senyum kecut oleh kawan saya yang merupakan orang asli Wonosobo. Dia mengakui, sekalipun dia sudah berkali-kali ke sana, pemandangan di Dieng memang indah. Pesona itulah yang menjadikan Dieng bak magnet bagi warga setempat maupun wisatawan luar kota. 

Akan tetapi, pesona Dieng kini mulai berkurang hingga membuat  tidak teman saya dan orang-orang Wonosobo lain berpikir ulang untuk berwisata ke Dieng. Ada beberapa alasan yang membuat orang asli Wonosobo malas berwisata ke sana:

#1 Macet parah, terutama di hari libur

Jarak Kecamatan Wonosobo ke Dieng sebenarnya tidak begitu jauh, bisa ditempuh selama kurang lebih 45 menit saja. Namun, di akhir pekan atau saat libur panjang, perjalanan ke Dieng bisa mencapai lebih dari 2 jam. Kemacetan parah mengakibatkan perjalanan ke sana bisa 2 hingga 3 kali lipat lebih lama dari waktu normal. 

Macet biasanya dimulai dari Kalianget, daerah yang sebenarnya tidak begitu jauh dari Kecamatan Wonosobo. Dengan kata lain, sebagian besar perjalanan ke Negeri Para Dewa itu berhadapan dengan macet. Kata teman saya, jalanan ke Dieng memang sempit dan berkelok-kelok. Jalan sempit itu dipaksa menampung ledakan pengunjung tiap hari libur. Belum lagi, pengguna jalan harus berbagai dengan truk-truk pengangkut sayur mayur. 

Pokoknya, menuju Dieng perlu banyak stok kesabaran. Apalagi kalau ada agenda khusus di sana, misal Dieng Culture Festival, teman saya lebih memilih duduk manis di rumah saja dan menghindari Dieng maupun akses-akses menuju sana. Dijamin akan macet parah. 

#2 Vila menjamur

Bagi orang yang sudah berkali-kali mengunjungi Dieng, teman saya merasa keindahan dataran tinggi itu memang tidak pernah berubah. Namun, beberapa tahun terakhir, keindahan itu terusik dengan banyaknya pembangunan vila. Hijaunya Dieng jadi tertutupi dengan tembok-tembok bagunan. 

Vila-vila itu berdiri demi memanfaatkan peluang wisata. Hanya saja, sangat terlihat pembangunan vila-vila itu tidak terencana sehingga menimbulkan kesan tidak rapi. Andai saja pembangunan vila-vila itu lebih terencana atau terkonsep, peluang bisnis tidak hilang, begitu pula dengan keindahan Dieng. 

Baca Juga:

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

#3 Dieng memang indah, tapi begitu-begitu saja

Keindahan Dieng Wonosobo memang tidak terbantahkan. Sayangnya. tidak banyak inovasi baru dari pengelola. Berwisata ke sana bertahun-tahun lalu dan saat ini nyaris tidak ada bedanya. Inovasi terakhir yang masih melekat di ingatan kawan saya hanyalah trayek kayu dan batu-batu menuju Kawah Sikidang. Trayek itu memudahkan perjalanan wisatawan dan membuat akses menuju kawah lebih estetik. 

Itu adalah inovasi terakhir yang diingat teman saya. Lainnya hanyalah ide-ide yang malah mengganggu pemandangan. Salah satunya, inovasi yang ada di Telaga Menjer.  Walau terletak di Garung, destinasi wisata ini biasanya dikunjungi oleh mereka yang hendak berwisata ke kawasan Dieng. Di sana ada spot foto dengan bentuk love dan perahu getek yang membuat pemandangan telaga terkesan kurang alami. 

Di atas beberapa alasan yang membuat teman saya yang orang asli Wonosobo malas berwisata ke Dieng. Dataran tinggi yang berada di perbatasan Wonosobo dan Batang itu memang indah, tapi butuh kesabaran ekstra menuju ke sana. Belum lagi, situasi Wonosobo yang kini mulai berubah, keindagannya tidak bisa dinikmati dengan maksimal.  

Itu bagi warga Wonosobo ya yang sewaktu-waktu bisa ke Dieng karena jaraknya yang dekat. Kalau untuk wisatawan luar kota, saya misalnya, Dieng tetap bisa menjadi pilihan berwisata karena pemandangan seperti itu jarang bisa saya lihat di Jogja.  

Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Alasan Orang Magelang Ogah Berwisata ke Candi Borobudur

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 November 2024 oleh

Tags: dataran tinggi diengdiengdieng wonosobowisata wonosobowonosobo
Kenia Intan

Kenia Intan

ArtikelTerkait

Waduk Wadaslintang, Waduk dengan Segudang Potensi tapi Diabaikan Wonosobo, Sampai-sampai Diklaim Kebumen!

Waduk Wadaslintang, Waduk dengan Segudang Potensi tapi Diabaikan Wonosobo, Sampai-sampai Diklaim Kebumen!

21 Juli 2024
Pergi ke Dieng Saat Weekend Adalah Ide yang Buruk, Niat Healing Berakhir Sinting wonosobo

Pergi ke Dieng Saat Weekend Adalah Ide yang Buruk, Niat Healing Berakhir Sinting

10 Juli 2024
Bukit Sikunir Wonosobo, Tempat Wisata yang Mengajarkan Saya untuk Jangan Terlalu Percaya dengan Konten TikTok

Bukit Sikunir Wonosobo, Tempat Wisata yang Mengajarkan Saya untuk Jangan Terlalu Percaya dengan Konten TikTok

29 Mei 2025
Jalan Pejawaran, Jalur di Banjarnegara yang Mengerikan, Lewat Situ Siap-siap Taruhan Nyawa!

Jalan Pejawaran, Jalur di Banjarnegara yang Mengerikan, Lewat Situ Siap-siap Taruhan Nyawa!

4 Juli 2024
Alun-Alun Wonosobo, Alun-Alun Terbaik di Indonesia (Unsplash)

Banyak Kota di Indonesia Harus Belajar dari Keberhasilan Wonosobo Menata Alun-Alun sebagai Ruang Terbuka Hijau Sekaligus Memanusiakan PKL

19 April 2024
Kapan Temanggung Punya Festival Musik?

Kapan Temanggung Punya Festival Musik?

14 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.