Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Alasan Orang Majalengka Menghindari Plesir ke Terasering Panyaweuyan

Teza Salih Mauludin oleh Teza Salih Mauludin
29 Desember 2024
A A
Alasan Orang Majalengka Menghindari Plesir ke Terasering Panyaweuyan Mojok.co

Alasan Orang Majalengka Menghindari Plesir ke Terasering Panyaweuyan Mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Terasering Panyaweuyan salah satu destinasi wisata terkenal di Majalengka. Tempat wisata yang berlokasi di Desa Sekasari Kidul, Kecamatan Argapura ini memanjakan pengunjungnya dengan hamparan sawah berundak-undah dengan latar belakang bukit yang indah. Asal tahu saja, Terasering Panyaweuyan terletak di kaki Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat.

Tempat wisata ini semakin dilirik setelah Kabupaten Majalengka meluncurkan branding wisata Majalengka Exotic Sundaland pada 2019 lalu. Terasering Panyaweuyan semakin terkenal karena selalu menghiasi laman resmi dan media sosial akun-akun pemerintah, seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka.

Saya mengakui tempat wisata ini memang indah dan sangat layak untuk dikunjungi. Namun, sebagai warga Majalengka, saya agak malas berwisata ke sana. Saya ke sana kalau memang diajak oleh keluarga atau teman, tidak pernah solo traveling atau pergi ke sana atas keinginan pribadi. Di bawah ini beberapa alasannya: 

Akses menuju Terasering Panyaweuyan yang menantang

Jalan menuju Terasering Panyaweuyan sebenarnya tidak rusak parah atau berlubang. Namun, bukan berarti perjalanan ke sana akan mulus-mulus aja. Jalan menuju tempat wisata ini tetap saja menantang karena sempit dan menanjak curam. 

Asal tahu saja, ada dua rute masuk untuk memasuki kawasan Terasering Panyaweuyan yakni via Maja-Argapura dan via Rajagaluh-Sindang-Argapura. Dua rute itu sama-sama ekstrem dan menantang. Bagkan, ada beberapa titik jalan yang belokan/tikungan berbentuk U dan pemandangan langsung ke jurang.

Sebagai pengendara motor bebek 115cc, saya jelas berpikir ribuan kali untuk melewati jalan yang seperti itu. Apalagi motor saya tergolong lawas. Menuju ke Panyaweuyan perlu kendaraan yang prima atau rogoh kocek yang dalam jika menggunakan transportasi umum.

Ramai pengunjung di musim liburan

Di musim liburan akhir tahun, Terasering Panyaweuyan ramai bukan main. Pengunjungnya bukan hanya warga sekitar, tapi juga orang-orang di luar Majalengka. Ini terbukti dari tempat parkir yang penuh dengan bermacam-macam pelat kendaraan.  

Keindahan Terasering Panyaweuyan berkali-kali lipat lebih memukau ketika akhir tahun. Sebab, ketika akhir tahun, Majalengka biasanya memasuki musim penghujan. Itu artinya, pemandangan di Panyaweuyan bakal penuh dengan warna hijau yang indah. Menambah hasrat wisatawan untuk berkunjung kesana. 

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Hanya saja, saya tidak begitu cocok dengan keramaian semacam itu. Saya tidak bisa menikmati pemandangan dengan leluasa. Apalagi kalau mau berfoto atau selfie, selalu ada saja orang asing yang tidak sengaja terpotret. 

Pemandangan yang monoton

Bagi saya pribadi, pemandangan di Terasering Panyaweuyan sebenarnya tidak begitu spesial. Memang indah, tapi ya begitu-begitu saja. Tidak jauh berbeda dengan pemandangan sawah di dekat rumah saya. Kebetulan, rumah saya memang “mewah alias” mepet sawah.

Di sana kita hanya bisa menikmati pemandangan dan naik kereta di area puncak untuk foto-foto. Sudah begitu saja. Bagi orang yang sehari-hari tinggal di kota, pemandangan itu mungkin spesial. Namun, bagi saya, melihat pemandangan seperti itu berkali-kali, lama-lama bosan juga. 

Khawatir Terasering Panyaweuyan berkembang secara ugal-ugalan

Semenjak ramai dan viral, daerah di Terasering Panyaweuyan dan sekitarnya perlahan bermunculan warung, musala, hingga vila. Saya hanya khawatir kalau pembangunan di Terasering Panyaweuyan tidak diatur atau dikelola dengan baik bisa berdampak bagi sekitar. Bisa banjir misalnya. 

Kekhawatiran lain, saya tidak ingin Terasering Panyaweuyan rusak oleh pengunjung yang tidak tahu aturan. Tanda-tanda ini sudah tampak dengan banyak influencer dan wisatawan yang berfoto atau masih suka berfoto di area  pertanian. Padahal, di puncak sudah disediakan area untuk berfoto. Apabila kawasan ini tidak dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin lahan petani rusak karena ulang pengunjung tidak bertanggung jawab. 

Bukannya saya tidak suka dengan perkembangan wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka. Saya hanya berharap pariwisata di sana berkembang dan dikelola dengan baik. Jangan sampai atas nama pariwisata alam jadi rusak dan warga sekitar jadi sengsara, seperti kebanyakan tempat wisata di negara kita. 

Penulis: Tezar Aulia Pangestu
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Hal yang Harus Diperbaiki dari Pariwisata Majalengka

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Desember 2024 oleh

Teza Salih Mauludin

Teza Salih Mauludin

ArtikelTerkait

Kota Depok Jawa Barat Nggak Adil Soal Transportasi Publik, Cuma Daerah Tengah yang Diperhatikan! Mojok.co

Kota Depok Jawa Barat Nggak Adil Soal Transportasi Publik, Cuma Daerah Tengah yang Diperhatikan!

28 Juli 2024
gagal terus bikin dalgona coffee cara anti gagal mojok

Pelajaran dari Dalgona Coffee yang Gagal

20 April 2020
Berbahagialah Bagi Kita yang Punya Nama Pasaran

Berbahagialah Bagi Kita yang Punya Nama Pasaran

29 Januari 2020
perilaku bucin yang tidak masuk akal mojok.co

3 Perilaku Bucin yang Sulit Dipahami Akal Sehat

9 Agustus 2020
7 Culture Shock Orang Sulawesi ketika Merantau ke Semarang Mojok.co

7 Culture Shock Orang Sulawesi ketika Merantau ke Semarang

29 Oktober 2024
KKN Itu Penuh Circle Pertemanan yang Bangsat Betul (Unsplash)

Percayalah, Circle Pertemanan di Kelompok KKN Itu Lebih Bangsat daripada di Perkuliahan Biasa

21 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.