Bagi anak kos seperti saya, mencuci pakaian lebih mending daripada menyetrika.
Hidup di perantauan harus bisa serba sendiri karena jauh dari keluarga. Mereka yang tadinya bangun tidur harus dibangunkan emak, kini harus bisa bangun sendiri. Yang tadinya makan harus diambilkan, kini harus bisa cari makan sendiri ke luar atau masak. Begitu pula perkara pakaian, yang tadinya dicuci oleh Ibu, kini harus bisa mencuci pakaian sendiri.
Pertama kali saya mencuci pakaian sendiri saat merantau untuk kuliah. Di situ saya melihat tutorial caranya di kanal YouTube. Setelah menonton video tutorial tersebut, saya pun menjadi terbiasa untuk mencuci pakaian sendiri meskipun ada momen di mana saya menggunakan jasa binatu karena sedang capek.
Bagi saya pribadi, mencuci pakaian itu jauh lebih menyenangkan ketimbang saat kita harus menyetrika dan melipat pakaian setelah dijemur. Entah mengapa kalau giliran menyetrika dan melipat pakaian bawaannya selalu malas, padahal aktivitas mencuci pakaian jauh lebih lama dan ribet. Setelah dipikir-pikir, tampaknya alasan di bawah ini dapat menjawabnya mengapa kita sering malas menyetrika dan melipat pakaian dibanding mencuci pakaian.
Daftar Isi
#1 Energi sudah terkuras habis saat mencuci pakaian
Mencuci pakaian di hari libur memang aktivitas yang menyenangkan, apalagi sambil mendengarkan lagu. Meskipun cucian banyak, biasanya saya tetap melakukannya karena tidak ada hari atau waktu lain. Setelah selesai mencuci pakaian, kita pun menjadi lelah dan memilih beristirahat menunggu pakaian kering.
Saat pakaian sudah kering dan siap disetrika dan dilipat, energi saya keburu habis karena sudah terpakai saat mencuci pakaian. Alhasil saat akan menyetrika dan melipat baju, saya jadi ogah-ogahan karena sudah malas duluan.
#2 Dirasa terlalu mudah sehingga sering disepelekan yang pada akhirnya bikin malas
Melipat dan menyetrika jauh lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan aktivitas mencuci pakaian yang butuh waktu lama dan energi lebih. Ketika pakaian sudah mengering dan siap untuk dilipat, kita tidak langsung melakukannya sebab bisa dilakukan nanti saking mudahnya. Namun, kebiasaan menyepelekan hal mudah akan berujung pada kemalasan hingga pakaian pun tidak kunjung dilipat.
Kebiasaan menunda-nunda kegiatan biasanya akan berujung pada kemalasan sehingga mudah terlupakan. Begitu pula saat hendak menyetrika dan melipat pakaian. Banyak orang yang paling malas menyetrika dan melipat pakaian setelah mencuci. Aksi menunda-nunda tersebut pada akhirnya menjadi kebiasaan sehingga baju yang sudah bersih pun disimpan di kasur berhari-hari tanpa disetrika atau dilipat.
#4 Sering salah saat melipat
Saya adalah salah satu orang yang enggan menyetrika pakaian kalau sedang di kosan. Maka dari itu saya hanya melipatnya saja karena masih terlihat rapi. Namun, saya sering salah saat hendak melipat pakaian apalagi kemeja. Kesalahan-kesalahan yang sering dialami pada akhirnya membuat malas untuk melipat pakaian sehingga sering menunda-nunda sampai energi benar-benar terkumpul.
#5 Pakaian terlalu banyak
Jumlah pakaian yang banyak kadang menjadi beban tersendiri ketika hendak menyetrika dan melipatnya. Padahal saat mencucinya kita tidak keberatan meskipun harus basah-basahan dan menguras tenaga apalagi tidak memakai mesin cuci. Aktivitas menyetrika dan melipat pakaian yang hanya dengan duduk-duduk saja atau berdiri dirasa sangat membosankan terlebih jika pakaiannya banyak.
Menyetrika dan melipat pakaian memang menjadi aktivitas yang sering bikin malas karena sungguh membosankan. Tak jarang dari aktivitas tersebut kita malah jadi mengantuk. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kalian bisa sambil menyetel lagu dan fokus untuk menyetrika dan melipat pakaian dengan semangat sama seperti ketika sedang mencuci pakaian.
Penulis: Erfransdo
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Sisi Gelap Usaha Laundry yang Nggak Banyak Disadari Pelanggan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.