Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alasan Kenapa Sam Wilson Pantas Menggantikan Steve Rogers sebagai Captain America

Muhammad Sabilurrosyad oleh Muhammad Sabilurrosyad
5 Mei 2021
A A
Alasan Kenapa Sam Wilson Pantas Menggantikan Steve Rogers Sebagai Captain America terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

The Falcon and The Winter Soldier sebagai serial terbaru Marvel Studio baru saja selesai dengan menghasilkan sosok baru sebagai Captain America, Sam Wilson, yang sebelumnya punya nama superhero Falcon. Serial berjumlah 6 episode ini memperlihatkan beberapa konflik yang timbul karena event Avengers Endgame. Salah satu masalah tersebut adalah menghilangnya sosok Steve Rogers yang selama ini sudah ikonik dengan gelar Captain America.

Dalam beberapa scene di akhir film Avengers Endgame, diperlihatkan bahwa Steve Rogers mengamanahkan senjata ikoniknya, sebuah perisai, kepada Sam Wilson. Hal ini jelas merupakan sebuah simbol bahwa gelar Captain America juga diserahkan pada Sam. Sayangnya, di awal cerita ini Sam merasa tidak pantas mengemban gelar itu.

Cerita mengenai bagaimana sosok alter ego superhero yang ikonik coba untuk digantikan bukanlah hal yang baru di dunia komik, tapi jelas termasuk sangat baru di ranah adaptasi live action. Dalam komik, cerita mengenai digantinya alter ego ikonik superhero beberapa kali dicoba, seperti digantinya Bruce Wayne sebagai Batman, Clark Kent sebagai Superman, Tony Stark sebagai Iron Man, termasuk Steve Rogers itu sendiri sebagai Captain America. Namun, tidak semua berhasil diterima. Maka dari itu, bagaimana tema cerita ini dieksekusi Marvel Studio sangatlah menarik buat saya.

Respons dari pertanyaan apakah Sam layak menggantikan Steve adalah hal yang menarik. Dan bagi saya, Sam Wilson berhasil meyakinkan saya kalau dia pantas mengemban nama Captain America.

Serial ini berhasil membuat saya menyadari bahwa betapa miripnya Sam Wilson dengan Steve Rogers, meski dengan kekhasan karakternya masing-masing. Dari serial ini, saya menyimpulkan bahwa Sam adalah sosok yang naïf, lempeng, dan humble, namun dengan pembawaannya masing-masing menyesuaikan stereotip rasnya. Sesuatu yang sebelumnya tidak saya sadari ada di setiap kemunculannya di film-film Marvel Cinematic Universe.

Satu hal yang disoroti dalam serial ini adalah permasalahan ras. Saya termasuk suka bagaimana Sam dibuat tidak begitu jelas menyadari masalah ini. Naïf kalau itu bukanlah masalah, bahwa yang menahannya untuk menerima perisai itu hanyalah masalah ketidakpantasannya saja. Namun perlahan, pertemuannya dengan sosok Isaiah Bradley, super soldier kulit hitam, membuatnya menyadari masalah ini. Penempatan masalah ras di sini termasuk menarik karena tak terasa berteriak lantang, namun berhasil menyampaikan pesannya secara tepat,

Itulah kenapa Sam Wilson dianggap sebagai Captain America yang tepat di era ini. Melihat bagaimana kondisi di dunia nyata betapa memanasnya Amerika Serikat dengan isu ras, membuat problematika dalam The Falcon and The Winter Soldier terasa mewakili. Tentu harapannya juga dapat memberi dampak yang baik.

Namun, masalah agenda politik di baliknya tidaklah selalu jadi formula pasti diterimanya ide pergantian sosok di balik nama superhero ikonik. Ada banyak kasus munculnya ide mengganti alter ego superhero dengan motif representasi dengan cara mengganti ras atau bahkan gendernya. Semua itu tidak akan mudah diterima dengan baik oleh orang-orang kalau tanpa cerita dan penyampaian yang baik. Itulah yang terjadi dalam The Falcon and The Winter Soldier.

Baca Juga:

Guardians of the Galaxy Vol. 3, Bukti Marvel Masih Bisa Bikin Film Bagus

Wong, Si Paling Sibuk di Semesta Marvel

Serial ini termasuk berhasil menuliskan ceritanya, menyampaikan isu yang penting disertai eksekusi cerita yang baik. Saya berhasil memahami Sam Wilson, keresahannya, motivasinya, dan perkembangan karakternya. Serial ini berhasil membuat saya berpihak pada Sam.

Dalam komik, ada beberapa orang yang pernah mengemban gelar Captain America lainnya seperti Isaiah Bradley, John Walker, bahkan Bucky Barnes yang merupakan sahabat Steve Rogers dan sosok di balik The Winter Soldier. Ada beberapa opsi. Tetapi, keputusan untuk menyerahkannya ke Sam adalah momentum yang tepat mengingat situasi yang ada di dunia nyata, dan itu pun didukung dengan eksekusi cerita yang baik.

Sumber Gambar: YouTube Marvel Studios Movies

BACA JUGA Konsep Multiverse di Marvel Cinematic Universe Hanyalah Hoax dan tulisan Muhammad Sabilurrosyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Mei 2021 oleh

Tags: captain americamarvelmarvel cinematic universethe falcon and the winter soldier
Muhammad Sabilurrosyad

Muhammad Sabilurrosyad

Tukang nonton.

ArtikelTerkait

Jika Tokoh Superhero Marvel Berkolaborasi untuk Bikin Usaha Laundry

Jika Tokoh Superhero Marvel Berkolaborasi untuk Bikin Usaha Laundry

3 Juni 2020
Wong, Si Paling Sibuk di Semesta Marvel

Wong, Si Paling Sibuk di Semesta Marvel

25 Juli 2022
Agents of S.H.I.E.L.D: Penting, tapi Nggak Dianggap

Agents of S.H.I.E.L.D: Penting, tapi Nggak Dianggap

14 Februari 2022
what if? serial animasi marvel mojok

Selain ‘What If?’, Ini Rekomendasi Serial Animasi Keren Marvel Lainnya

18 Agustus 2021
Tobey Maguire Berperan Epik di Film Spider Terbaik. No Debat, No Kecot! spider-man spider-verse marvel tom holland peter parker andrew garfield terminal mojok.co

Tobey Maguire Berperan Epik di Film Spider-Man Terbaik. No Debat, No Kecot!

4 Januari 2021
Spider-Man: No Way Home

Spider-Man: No Way Home, Trailer Tidak Tampilkan Tobey Maguire dan Andrew Garfield Adalah Strategi

19 November 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.