Bagi Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, Sarangan adalah tempat wisata yang cukup terkenal. Saat melintasi jalan antar kedua provinsi ini, mayoritas orang akan mampir ke sini. Lokasinya yang cukup strategis di perbatasan provinsi, tepatnya di ujung barat Kabupaten Magetan, membuat Sarangan banyak dikunjungi oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara.
Udaranya yang bersih, suhu yang dingin, dan pemandangan hijau khas pegunungan adalah pesona utamanya. Selain itu, banyak fasilitas yang bisa dinikmati seperti boat, berkuda keliling telaga, vila dan hotel dengan view telaga langsung, warung lesehan di tepi telaga dengan menu makanan sate, mi ayam hingga ronde, dan persewaan sepeda listrik di malam hari.
Namun, banyak yang belum tahu bahwa di Sarangan juga ada sebuah wahana wisata yang dapat dijadikan tempat healing dengan tenang sebab jauh dari kebisingan. Tepatnya di sebelah barat daya Telaga Sarangan, ada sebuah jalan menurun dan sebuah loket sebelum memasukinya. Ya, di sinilah jalan menuju Air Terjun Tirtosari!
Kita bisa berjalan kaki untuk menjangkaunya, sejauh lebih kurang satu hingga dua kilometer. Wah, bikin cape dong? Tenang saja, jalanan yang akan kita lalui dikelilingi pemandangan hijau yang sangat memukau. Ada gunung-gunung kecil dan ladang petani. Pemandangan yang indah ini bisa kita jadikan background foto yang instagrammable sehingga membuat kita lupa dengan lelahnya jalan kaki 2 kilometer.
Tapi gimana kalau beneran nggak mau capek? Baiklah, kita bisa menyewa jasa ojek yang ada di loket air terjun atau naik kuda untuk memangkas perjalanan.
Keheningan yang dicari
Lantas apa bedanya dengan Telaga Sarangan? Nah, kadang kala saat kita berada di tepi Telaga Sarangan, wisatawan begitu banyak membludak terutama saat liburan. Semakin banyak yang datang, semakin macet dan sesak. Padahal niat kita berwisata untuk menenangkan diri dan refreshing. Jadi, kita bisa berlari sejenak ke wahana Air Terjun Tirtosari di barat daya Sarangan ini.
Tidak sepadat wisatawan di tepi telaga, kita akan bisa menikmati pemandangan pegunungan yang sepi dan tenang, merasakan jernihnya Sungai kecil yang mengalir dari air terjun atau sekedar duduk dan melamun sembari menghirup udara yang bersih den segar.
Di tengah perjalanan menuju Air Terjun Tirtosari, kita akan melewati sebuah dusun bernama Ngluweng di mana banyak warung atau toko kelontong yang bisa kita singgahi jika kelaparan di tengah jalan. Ada juga semacam kafe di tengah ladang yang menjual kopi warung (sasetan) dan gorengan seperti pisang goreng, timus, tempe, bakwan, dan lain-lain.
Kita akan disuguhi hamparan ladang yang ditumbuhi berbagai macam tanaman seperti wortel, bawang merah, bawang putih, bawang daun, brokoli, kol dan lain-lain. Kalau penasaran, kita bisa mewawancarai langsung para petani yang kita temui di sepanjang perjalanan. Mereka lumayan ramah kok.
Keindahan Air Terjun Tirtosari
Mendekati air terjun Tirtosari, jalan yang akan kita lalui akan sedikit menanjak. Hal ini membuat kita merasakan bagaimana sensasi mendaki gunung. Kadang kala, ada penjual tongkat di tengah perjalanan ini. Tongkat ini bisa kita kita gunakan untuk membantu meringankan Langkah kaki saat menaiki tanjakan.
Akhirnya, saat sudah berada tepat di bawah air terjun Tirtosari, kita bisa “mandi” di bawah airnya kalau tidak takut kedinginan. Tenang saja, ada toilet atau kamar mandi di dekat air terjun untuk berganti pakaian. Jika takut kedinginan karena airnya, cukup duduk-duduk saja di warung lesehan di tepi air terjun sembari melahap sate dan menyeruput kopi. Selamat menjelajah!
Penulis: Diki Marlina
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Air Terjun di Indonesia yang Tidak Boleh Dikunjungi Calon Pengantin