Adu Kuat Luhut dan Said Didu, Siapa yang Bakal Menang?

luhut dan said didu

Adu Kuat Luhut dan Said Didu, Siapa yang Bakal Menang, ya?

Beberapa hari lalu kita menyaksikan Said Didu di YouTubenya mengatakan kalau isi kepala Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan hanyalah duit, duit, dan duit. Pernyataan ini tentu membuat Luhut tidak terima dan meminta permohonan maaf dari Said Didu terkait ucapan tersebut.

Said Didu sendiri menolak untuk meminta maaf dengan berpendapat kalau apa yang dia katakan adalah bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah. Karena Said Didu menolak meminta maaf, Luhut pun memutuskan untuk membawa perkara ini ke jalur hukum.

Langkah yang dilakukan Luhut tentu bukan karena dia baper dan tidak suka dikritik lho. Kita semua kan tahu kalau sosok Luhut itu orang yang selalu legowo dan merasa biasa saja kalau dikritik. Misal, Luhut sering dibilang menteri segara menteri, sampai dijuluki The Real President oleh Fadli Zon dan dia tidak tidak marah atas itu semua karena dianggap sebagai doa.

Yang dilakukan Said Didu menjadi masalah besar karena mereka tidak sekubu ucapak Said Didu itu terkesan tendensius dan bagian dari pelecehan reputasi. Ketidakterimaan LBP kiranya membuat tegang siapa saja yang mengenal LBP yang sesungguhnya. Semua tahu bahwa LBP adalah sosok yang memiliki rekam jejak yang bisa dibilang sadis dan ngeri-ngeri gimana gitu.

Tapi saya yakin Said Didu tidak akan kalah semudah itu, beliau juga punya rekam jejak yang nggak kalah ngeri. Ia adalah sosok yang pemberani dan memiliki latar belakang keorganisasian dan akademisi yang cukup kuat.

Lantas apa yang akan terjadi, siapa yang akan menjadi pemenang dalam persaingan sengit di meja hijau nanti?

Luhut’s Power

Luhut Binsar Panjaitan, seorang dengan latar belakang militer yang cukup besar. Namun meniti karir sebagai seorang politikus pemerintahan, kekuatan politik LBP sangat diperhitungkan. Maka tak salah, orang sering mengatakan beliau sebagai mentri segala mentri. Belum lagi LBP memiliki kedekatan dengan partai yang menjadi penguasa rezim mayoritas di parlemen yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Luhut juga seorang pebisnis andal yang perusahaannya sudah moncer di mana-mana.

Karir Militer plus politik plus ekonomi menjadikan LBP sebagai orang yang super kuat di negeri ini. Jika kedua kekuatan ini dikerahkan olehnya, tentunya sangat besar potensi kerusakan yang akan menimpa Didu..

Misalnya, pasca kritikan Didu, para alumni Akmil 1970-an itu merasa geram, dan hal ini tentu saja membuat situasi cukup rumit untuk Said Didu. Pada saat yang sama partai Demokrat melalui Ferdinand pun menyoroti surat Didu.

Didu’s Power

Sementara Said Didu, memiliki rekam jejak yang sangat menakutkan bagi pemerintah. Bagaimana tidak, ia pernah diberhentikan dari perusahaan BUMN karena terlalu kritis kepada penguasa. Bahkan keputusan yang santai dan berani diambil oleh seorang Didu, memilih untuk mengundurkan diri sebagai pegawai negeri agar ia bisa secara leluasa mengkritik.

Sepanjang karir birokrat Didu, dia tidak pernah takut dengan siapa pun yang berkuasa. Ketika mengundurkan diri sebagai staf khusus mentri ESDM pada masa kabinet kerja Jokowi, ia pun memilih mengambil posisi oposisi dan kritikus kebijakan. Maka tak heran, orang setingkat Luhut pun dikritiki tanpa memilih dan memilah kata.

Mengenai kasus ini, sangat tidak mengherankan Didu secara gamblang melancarkan serangan kritik terhadap LBP. Kritikannya tidak hanya soal  kebijakan politik pemerintah, tetapi Didu merupakan seorang yang tersohor dalam bidang energy. Berkelindan dengan aktivitas LBP yang sebenarnya. Selain menjabat sebagai Mentri Maritim dan Investasi, LBP juga sering mengurusi dan terlibat aktif dalam aktivitas pertambangan energy dan batu bara.

Kekuatan jejaring keorganisasian Didu pun perlu diperhitungkan. Ia adalah alumni sebuah organisasi besar yang memiliki jejaring kuat di PII dan ICMI. Selain itu, mantan ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin juga menyatakan diri akan berpihak kepada Didu.

Siapa yang akan menang?

Setiap pertarungan dalam dunia demokrasi meniscayakan menang-kalah. Ini sebuah ujian bagi Mahkamah kita yang terhormat. Sebagai sebuah lembaga yang disumpah di bawah kitab suci dan dipercayai untuk mampu menegakkan keadilan.

Lantas dalam pertarungan Luhut dan Said Didu saat ini, siapakah yang akan menjadi pemenang? Kita lihat saja proses hukum yang masih belum terjadi ini.

Memang secara politis, Luhut bisa menjadi pemenang dengan mendorong basis kekuatan politiknya. Di mana LBP memiliki pamor yang lebih tinggi dan keistimewaan dalam rezim saat ini.

Sementara, Didu yang sudah masuk dalam kelompok oposisi rezim, jelas akan mendapatkan kesulitan jika menggunakan cara-cara politis. Apalagi Didu secara dukungan politik pada pilpres 2019 memilih kubu Prabowo. Namun menjadi poin kekuatannya adalah basis dukungan, akademisi hukum di belakang Didu akan menjadi satu kekuatan yang patut diperhitungkan dalam kemenangan Didu.

BACA JUGA Arteria Dahlan, dkk VS Mahfud MD atau tulisan Muhammad Kamarullah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version