Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jenis-jenis Lalat di Warung Nasi yang Biasa Saya Temui

Ferdian oleh Ferdian
1 Januari 2021
A A
Macam-macam Lalat di Warung Nasi Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Semenjak menjadi mahasiswa dan tinggal di indekos yang cukup jauh dari rumah, makan di warung nasi sudah menjadi habit yang mendarah daging bagi saya. Sampai-sampai, warung nasi ini sudah seperti ibu kedua yang selalu menyiapkan makan bagi anaknya. Hanya saja ibu yang satu ini tak segan-segan untuk menagih bayaran dari anaknya.

Sebagai mahasiswa, sudah umum tentunya untuk memiliki preferensi warung nasi masing-masing. Bagi saya sendiri, ada tiga aspek penting yang saya jadikan pedoman untuk memilih warung nasi, yaitu murah, banyak, dan enak. Saya rasa kebanyakan mahasiswa juga menjunjung tinggi aspek ini.

Masalahnya, sulit sekali untuk menemukan warung nasi dambaan yang seperti ini. Sekalinya ketemu, pasti ada aspek lain yang dikorbankan oleh warung nasi itu, di luar dari tiga aspek yang saya sebutkan tadi. Dan biasanya, aspek yang sering dikorbankan oleh kebanyakan warung nasi adalah aspek kebersihan.

Tidak jarang, saya selalu berakhir pada warung-warung nasi yang tidak menghiraukan aspek kebersihan ini. Saya biasa menggunakan tiga indikator untuk menentukan kebersihan, mulai dari kedekilan, aroma, dan kehadiran lalat. Masalah kedekilan dan aroma ini sulit untuk saya toleran. Sementara, untuk masalah lalat, entah mengapa saya masih biasa saja.

Lalat memang sering dianggap sebagai serangga yang kotor, menjijikkan, dan jadi sumber penyakit. Tapi, saya juga paham kalau mengusir lalat ini bukan suatu hal yang mudah. Bahkan terkadang, di rumah sendiri pun saya masih menjumpai lalat.

Kebetulan, profesi saya sebagai mahasiswa pertanian yang cukup sering bergelut dengan serangga, menjadikan mata saya sering iseng memperhatikan jenis-jenis lalat tiap kali saya membeli makan di warung nasi. Dan dari sanalah, saya mengetahui bahwa setidaknya ada empat jenis lalat yang saya jumpai di warung-warung nasi.

#1 Lalat rumah

Lalat yang paling sering saya jumpai adalah lalat rumah. Lalat ini berukuran kecil, berwarna keabuan, dengan perut atau abdomennya berwarna kekuningan. Lalat rumah sebenarnya nggak cuma ada di warung nasi, tapi bisa ditemukan di mana saja. Saya sendiri heran kenapa lalat ini bisa ada hampir di semua tempat yang saya kunjungi. Saya curiga lalat ini sebenarnya diamanahkan untuk menginvasi dunia. Hehehe~

Balik lagi, lalat rumah ini terkadang jumlahnya cukup banyak di setiap warung nasi. Sebenarnya, hal itu tergantung pada lokasi warung nasi dan juga kebiasaan penjaga warungnya. Kalau lokasi warung nasinya dekat dengan tempat pembuangan sampah atau selokan, ya nggak heran kalau banyak lalat ini. Kalau masalah kebiasaan penjaga warungnya yang jorok, nampaknya nggak perlu dibahas.

Baca Juga:

Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi…

Rekomendasi Warung Nasi Legendaris di Bali yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup

Saya sendiri masih cukup toleran terhadap lalat ini selama populasi atau jumlahnya di warung nasi masih dalam angka yang wajar. Dan saya juga sedikit bersyukur, karena lalat ini nggak punya kebiasaan untuk bertelur di makanan, nggak seperti lalat ngeselin yang selanjutnya.

#2 Lalat hijau

Lalat yang satu ini memiliki tubuh besar, berwarna biru kehijauan metalik, dan termasuk ke dalam lalat yang paling saya benci ketika saya ada di warung nasi. Kehadiran satu lalat ini sudah cukup untuk membuat saya heboh. Gimana nggak heboh, wong lalat ini lebih biadab dibandingkan dengan lalat rumah!

Ukurannya yang besar dan suaranya ketika terbang sangat menganggu ketika sedang makan. Lalat ini juga punya pola terbang berputar-putar di sekitar orang yang lagi makan. Rasanya ngeselin, pengin saya pukul. Lebih ngeselin lagi adalah kebiasaan dari lalat ini. Lalat ini punya perilaku yang jauh lebih jorok dibandingkan lalat rumah. Dan ada satu hal yang mungkin nggak banyak orang tahu, lalat ini tergolong lalat yang sering bertelur di makanan. Saya sendiri pernah beberapa kali berhadapan dengan lalat ini, baik telur maupun induknya. Dan tentu saja, pada waktu itu juga, warung nasi yang saya kunjungi langsung saya coret dari daftar saya. Mungkin, untuk masalah lalat yang satu ini saya sudah tidak bisa toleran lagi.

#3 Lalat daging

Lalat daging sekilas terlihat seperti lalat rumah, hanya saja ukurannya jauh lebih besar. Seperti namanya, lalat daging adalah lalat yang gemar memakan daging. Setahu saya, lalat ini gemar terhadap daging-daging yang mentah. Tetapi entah mengapa, lalat ini terkadang mampir ke etalase warung nasi. Mungkin dia tersesat pada saat itu~

Hubungan saya dengan lalat ini baik-baik saja. Seperti yang saya sebutkan tadi, kegemarannya terhadap daging nggak terlalu mengganggu makanan di dalam etalase. Perilaku terbang dari lalat ini juga lebih beradab dibandingkan lalat hijau. Saya jarang menemui lalat ini terbang berputar-putar pada orang yang sedang makan. Lalat ini lebih seperti pesawat jet yang terbangnya lurus.

Sebenarnya lalat daging tergolong lalat yang hebat. Beberapa kali saya dengar, lalat ini digunakan sebagai entomoforensik atau serangga untuk mendeteksi lama waktu dari mayat yang ditemukan pada beberapa kasus kriminal. Meskipun demikian, saya nggak menemukan kehebatannya ketika lalat ini ada di warung nasi, sih. Nggak mungkin juga kan penjualnya menggunakan lalat ini untuk mendeteksi lama daging ayam yang belum dimasak.

#4 Lalat tentara hitam

Lalat terakhir yang saya jumpai di warung nasi adalah lalat tentara hitam atau black soldier fly yang disingkat BSF. Nama tentara tentunya nggak diberikan asal-asalan. Nama ini disesuaikan dengan tubuh dari lalat itu sendiri yang panjang dan gagah seperti seorang tentara yang tinggi dan berotot. Sebenarnya, saya cukup heran mengapa bisa menemukan lalat ini di warung nasi, meskipun memang jarang sekali saya menemukan kejadian ini.

Lalat BSF ini banyak dimanfaatkan sebagai lalat yang menguraikan sampah-sampah organik. Lebih tepatnya, larvanya yang berperan untuk mengurai. Sementara, lalatnya sendiri hidupnya bisa dibilang menyedihkan ataupun menyenangkan.

Ketika menjadi lalat, mereka akan kehilangan organ mulutnya sehingga nggak bisa makan lagi. Tujuan hidup mereka setelah menjadi lalat hanya untuk mencari pasangan, kawin, dan mati. Oleh karena itu, saya nggak pernah khawatir kalau melihat kehadiran lalat ini di etalase warung nasi. Saya yakin, lalat ini nggak akan mencuri makanan saya. Toh, mulut saja nggak ada. Kejadian paling apes yang memungkinkan adalah lalat ini nyemplung ke dalam makanan.

Sampai saat ini, dugaan saya mengapa lalat ini bisa sampai hadir di etalase warung nasi karena adanya timbunan sampah organik di sekitar warung nasi itu. Dari sanalah, mungkin lalat ini keluar dan akhirnya tersesat dan tak tahu jalan pulang~

Itulah lalat-lalat yang biasa saya jumpai di warung nasi yang saya kunjungi. Kalau tertarik, silakan perhatikan sendiri lalat-lalat yang kalian temui di warung nasi pilihan kalian. Tapi saya yakin, kalian nggak cukup gabut seperti saya sampai-sampai memperhatikan lalat. Lagi pula, daripada kalian memperhatikan lalat, lebih baik kalian cari tempat makan lain yang nggak ada lalatnya. Karena nggak semua orang punya ketahanan perut yang sama. Lebih baik mencegah daripada diare~

BACA JUGA Rempeyek Laron, Alternatif Pemasukan di Musim Hujan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Januari 2021 oleh

Tags: lalatwarung nasi
Ferdian

Ferdian

Mahasiswa pengonsumsi hama dan penyakit tanaman

ArtikelTerkait

Rekomendasi Warung Nasi Legendaris di Bali yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup

Rekomendasi Warung Nasi Legendaris di Bali yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup

28 September 2023
Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi...

Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi…

15 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.