Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membaca 6 Kepribadian Berdasarkan Minuman yang Dipesan di Kedai Kopi

Ryan Rachim Rivaldi oleh Ryan Rachim Rivaldi
11 Desember 2020
A A
Membaca 6 Kepribadian Berdasarkan Minuman yang Dipesan di Kedai Kopi terminal mojok.co

Membaca 6 Kepribadian Berdasarkan Minuman yang Dipesan di Kedai Kopi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pribadi yang iseng, saya melihat sebuah pola yang terjadi pada orang-orang yang memesan minuman di kedai kopi. Keisengan ini saya lakukan kurang lebih selama 4 tahun saat nangkring di kedai kopi. Baik saat saya sebagai konsumen biasa, barista, juga sempat menjadi pemilik kedai kopi.

Bukan tanpa alasan, bapak-bapak yang berkumpul dalam satu meja memesan kopi hitam yang sama, kemudian larut dalam obrolan tanpa henti. Dalam alam bawah sadar mereka, terlepas dari hubungan yang sudah kental sebelumnya, mereka dipersamakan oleh minuman yang sama. Kopi hitam panas dengan gula.

Kadar kafein yang setara berimbas pada satu frekuensi detak jantung yang senada. Pompa darah dari jantung kemudian memberi asupan oksigen yang tidak berbeda jauh menuju otak untuk berpikir. Hingga akhirnya ketika membahas satu topik yang sama bapak-bapak itu akan kesulitan menahan diri untuk mengeluarkan pemikiran-pemikirannya.

Menu-menu yang sering kali dipesan pun tanpa disadari berkelindan atas kebiasaan orang-orang.

#1 Espreso, untuk kaum sibuk

Pegawai kantoran yang sangat padat jadwal kerjanya, tapi tetap butuh asupan kafein tidak jarang memesan espreso. Awalnya mungkin mereka memesan espreso yang berukuran mungil itu untuk menghemat waktu mereka. Selanjutnya, karena kebiasaan akan membentuk sikap hingga sifat, maka orang-orang yang gemar memesan espreso itu cenderung menjadi pribadi yang menghindari basa-basi.

Mereka sering kali disimpulkan sebagai orang yang bicara langsung pada intinya. Lantaran mereka sudah memiliki kebiasaan bahwa waktu mereka sangat berharga untuk dibuang dengan obrolan remeh. Bagaimana mereka rela memakai waktu mereka untuk obrolan remeh, kalau kopi saja mereka hanya mau menghabiskannya dalam sekali teguk?

#2 Kopi tubruk, bagi pribadi sederhana

Orang yang doyan menyeruput “kopi kampung” seperti kopi tubruk, kopi bercampur rempah, atau kopi dengan kental manis, maka orang tersebut akan memiliki kecenderungan sebagai pribadi yang sederhana, terbuka, tidak mau ambil pusing, tapi tetap alot untuk diajak berdiskusi. Ada hal-hal esensial yang tidak bisa disinggung kepada peminum kopi kampung ini. Di luar itu mereka akan menjadi individu-individu yang tidak suka hal-hal repot dan merepotkan orang lain. Kecuali kalau orang itu memang suka iseng saja, ya.

Hal itu tergambarkan dari keengganan mereka menunggu lebih lama akibat proses penyeduhan yang ribet. Lupakan sajalah kopi yang harus disaring melewati corong-corong V60. Proses yang harus mendidihkan air pada suhu presisi, belum lagi harus diseduh dalam fase-fase waktu spesifik. Atau menu espreso dan susu yang menampilkan gambar-gambar lucu. Buat apa bergambar kalau ujungnya akan mereka aduk juga dengan gula? Hih, nyusahin orang aja, kan?

Baca Juga:

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

#3 Cappuccino, pilihan individu dengan dua sisi

Ada juga mereka yang hobi meminum cappuccino panas. Tipe peminum espreso bercampur susu dan buihnya ini sering kali ditemui dalam bentuk seorang yang tenang, tapi dalam hati dan dalam pikirannya cerewet. Atau bisa jadi sebaliknya, kita mengenal mereka sebagai orang yang galak dan bawel tapi dalam hatinya ia sangat sentimentil. Kesan luar itu bisa jadi disebabkan oleh kita yang memang tidak terlalu mengenal orang itu terlalu dalam. Dan percayalah kesan luar yang kita dapatkan akan berbeda drastis ketika kita mengenal lebih jauh orang tersebut.

Hal itu selaras dengan cappuccino itu sendiri. Espreso sebagai bahan inti akan terselimuti oleh susu dan buihnya dalam satu gelas. Itulah mengapa mereka gemar sekali melapisi diri mereka dengan kesan yang berbeda dari sifat asli mereka. Katakanlah orang-orang yang gemar menyeruput cappuccino ini adalah orang-orang yang sangat berhati-hati dengan lingkungan karena pengalaman hidup mereka mengajarkan demikian.

#4 Es kopi susu, andalan sejuta umat

Pola umum yang didapatkan dari para pemesan es kopi susu adalah topik pembicaraan berkisar dari topik sehari-hari yang bersinggungan langsung dengan para peminumnya. Hubungan dengan rekan kerja, percintaan, hal-hal trending di media sosial, produk sepatu terbaru dari brand ternama, dan sebagainya.

Sebagai minuman sejuta umat, maka peminumnya, ya, orang-orang umum saja. Topik bahasannya juga yang lazim-lazim saja. Tidak perlu bahas alasan manusia hidup di dunia, sistem ekonomi global, atau kesenjangan sosial segala. Sebagai minuman lucu-lucu, topik bahasan itu nggak lucu. Jadi, nggak cocok. Nggak mashoook!

#5 Teh panas, jagoannya orang-orang santai

Selain menu kopi, sering kali kita juga menemui teh panas dalam menu yang dijual di kedai-kedai kopi yang kita kunjungi. Untuk pengunjung yang sedang menyeruput teh panas di mejanya, kecenderungan yang dimiliki orang tersebut adalah tenang luar dalam. Berbeda dengan peminum cappuccino yang memiliki dua sisi dalam satu pribadi, peminum teh ini secara umum berkepribadian tenang. Bahkan ketika kamu mengenal lebih jauh dirinya, ia tidak akan menampilkan sisi diri yang berbeda jauh. Jangankan untuk cepat terpancing amarahnya, temperamen saja mungkin mereka tidak punya.

Minuman ini rasanya cocok sekali diminum untuk tongkrongan anak-anak reggae. Minuman yang woles tentunya akan cocok juga bagi pribadi-pribadi yang santai. Bukannya mereka tidak bisa membicarakan hal serius, mereka hanya menyikapi segala problematika kehidupan tanpa kepanikan dan kerisauan yang tak perlu. Toh, mereka masih hidup dengan baik-baik saja. Lalu untuk apa risau?

#6 Air mineral, bukan tanda rakyat jelata

Jangan mentang-mentang minuman ini murah, jadi berkesimpulan orang yang memesannya adalah orang miskin. Jangan! Tidak ada orang miskin, apalagi di negara kita. Orang miskin kan kehidupannya ditanggung oleh negara. Buat apa mereka repot-repot mencari minum sebagai kebutuhan dasar hidup manusia ke kedai kopi?

Anggap saja mereka yang memesan air mineral adalah orang-orang yang kehausan dari perjalanan panjang atau tubuhnya berisiko diabetes.

BACA JUGA Kedai Kopi Jogja: Persaingan Blok Utara vs Blok Selatan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2020 oleh

Tags: cappuccinoEs TehKedai Kopi
Ryan Rachim Rivaldi

Ryan Rachim Rivaldi

Melabeli diri sebagai fiksionis cum cowok panggilan.

ArtikelTerkait

4 Hal Penting yang Kadang Diabaikan oleh Barista Terminal Mojok

4 Hal Penting yang Kadang Diabaikan oleh Barista

24 April 2022
ulang tahun

Orang yang Rayain Ultah dan Rusuh di Kedai Kopi Layak Dirujak Barista se-Indonesia

9 Maret 2021
Betapa Gondoknya Dianggap Barista Hanya Karena Kerja Di Kedai Kopi terminal mojok.co

Betapa Gondoknya Dianggap Barista Hanya karena Kerja di Kedai Kopi

28 November 2020
Teh Tong Tji di Mal Harganya Tak Lagi Ekonomis, tapi Tetap Jadi Waralaba Paling Eksis

Teh Tong Tji di Mal Harganya Tak Lagi Ekonomis, tapi Tetap Jadi Waralaba Paling Eksis

10 Januari 2025
Minta Es Batu di Kedai Kopi Itu Sesekali Nggak Apa-apa, kalau Tiap Hari Nah Baru Bagusnya Dilempar Batu

Minta Es Batu di Kedai Kopi Itu Sesekali Nggak Apa-apa, kalau Tiap Hari Nah Baru Bagusnya Dilempar Batu

29 November 2023
Es Teh Jumbo Tidak akan Bernasib Sial seperti Es Kepal Milo Mojok.co

Es Teh Jumbo Tidak Akan Bernasib Sial seperti Es Kepal Milo

2 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Saya Bangga Setengah Mati Lahir dan Besar di Kebumen (Unsplash)

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

10 Desember 2025
Jalan Panggung, Sisi Lain Surabaya yang Tidak Pernah Saya Duga Mojok.co

Jalan Panggung, Sisi Lain Surabaya yang Tidak Pernah Saya Duga

9 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri
  • Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.