Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menulis kok buat Dapat Honor? Aneh!

Muhammad Dzal Anshar oleh Muhammad Dzal Anshar
1 Desember 2020
A A
Nggak Selamanya Orang yang Hobi Nulis Itu Lancar Ngerjain Skripsi terminal mojok.co

Nggak Selamanya Orang yang Hobi Nulis Itu Lancar Ngerjain Skripsi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pada dasarnya, membahas soal honorarium penulis di media sama sensitifnya dengan menanyakan gaji seseorang. Ada banyak hal yang memotivasi seseorang untuk menulis selain demi mendapatkan honorarium. Nyatanya, menulis tak se-anjayani itu, Kawan.

Melalui tulisan ini saya ingin menjabarkan beberapa hal yang memotivasi saya (atau mungkin juga kalian) untuk menulis, selain “hanya” untuk mendapatkan honorarium.

#1 Untuk menjaga kewarasan

Kita tentu masih ingat dengan film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang dibintangi oleh Herjunot Ali dan Pevita Pearce. Zainuddin, tokoh sentral dalam film ini, digambarkan sebagai pemuda yang harus menanggung pahitnya percintaan. Setelah mengalami goncangan jiwa yang dahsyat, Zainuddin kemudian bangkit dan menjadikan kegiatan menulis sebagai pengalihan atas kesedihannya.

Terlepas dari Zainuddin yang akhirnya menjadi penulis masyhur dan kaya raya, setidaknya kita bisa memahami betapa kegiatan menulis itu bermanfaat sebagai obat stres. Daripada menghamburkan uang dengan alasan “me time”, bagi saya menulis adalah pilihan yang lebih tepat untuk menetralkan pikiran.

Seperti kata Mas Eka Kurniawan, “Aku menulis agar tetap waras.” Syukur kalau dapat honorarium, yah meskipun sedikit, bagi saya itu sangat berharga. Setidaknya untuk orang seperti saya yang menjadikan kegiatan menulis sekadar menjaga kewarasan.

#2 Untuk menyampaikan gagasan

Sebagaimana halnya Wiji Thukul dengan puisinya, bagi saya menulis adalah kegiatan sosial. Sebagai seorang rakyat jelata yang tidak mungkin diundang ke ILC dan Mata Najwa sebagai narasumber, begitu pula saya bukan seorang influencer yang didengar ketika berkomentar terkait persoalan bangsa ini dengan segala tetek bengeknya, satu-satunya cara saya untuk menyampaikan gagasan ke publik adalah dengan menulis dan menerbitkannya di media.

Setelah (akhirnya) mampu menerbitkan tulisan di media lokal maupun (bisa dibilang) nasional, saya akui penulis amatir seperti saya masih sulit untuk lolos kurasi media dan diterbitkan. Dan untuk itu saya tidak keberatan bahkan jika tidak mendapat honorarium, asalkan tulisan saya bisa dibaca oleh orang lain.

#3 Menuangkan pikiran yang absurd

Sebelumnya saya hanya menulis untuk media mainstream dengan tata bahasa yang baik dan tema yang cenderung normatif. Bagi saya menulis dengan konteks yang “kaku” seperti itu cukup sulit. Selain konten dan narasinya yang begitu-begitu saja, kita juga harus berburu topik yang sedang up-to-date, belum lagi jika harus saingan dengan kontributor lain, jelas saya yang hanya kentang ini harus bersusah lebih payah.

Baca Juga:

Kenapa Mahasiswa Jurusan Sastra Justru Jarang Jadi Penulis?

5 Tips supaya Tulisan Kalian Bisa Tembus Terminal Mojok

Tidak mudah mendapatkan media yang bersedia menampung ide-ide absurd sekaligus nyinyir saya dan Mojok, atau lebih tepatnya Terminal Mojok, adalah salah satunya. Saya akui sejauh ini tulisan saya yang lolos ditayangkan adalah tulisan yang terkesan nyinyir atau membahas figur publik. Tak jarang netizen memberikan komentar negatif dan menyerang saya secara personal, tapi itu bukan masalah. Menurut saya, “Tulisan yang dicela lebih baik dari tulisan yang tak dibaca.” Ada yang membaca tulisan saya saja sudah bikin saya senang, apalagi kalau ada yang sukarela memberikan komentar.

#4 Sebagai tambahan portofolio

Saya akui, dibandingkan dengan jurnalis andal, bayaran dan kapasitas saya dalam dunia kepenulisan jelas tidak ada apa-apanya. Jujur saja, tujuan saya menulis awalnya untuk dipamerkan di medsos sekadar diposting dengan caption “menulislah agar namamu ada di Google”, syukur kalau bisa dijadikan sebagai portofolio ke depannya.

Dari sini saja sudah jelas kalau saya hanya seorang penulis freelance. Saya hanya menulis saat sedang mood dan beruntung kalo redakturnya khilaf lalu menerbitkan tulisan saya. Memang kesannya jadi akhlakless kalau saya yang hanya penulis Terminal ini dibandingkan dengan jurnalis andal, baik dalam perkara konten maupun dalam hal honorarium.

Tapi sekali lagi saya tegaskan, terkadang seseorang menulis dan mengirimkannya ke media bukan semata-mata untuk mendapatkan honorarium. Bisa jadi itu merupakan hobi atau cara mengisi waktu luang dengan kegiatan berfaedah. Sebuah tulisan memang sudah sepatutnya dihargai dengan pemberian honorarium penulis, tapi bukan berarti itu tujuan utamanya.

Meski begitu jika poin saya sudah cukup nanti, saya akan tetap menghubungi Mbak Dina agar segera mencairkan honorarium. Hehehe.

BACA JUGA Pengalaman Ikut Audisi Pencarian Bakat, Ternyata Tidak Seperti yang Dibayangkan dan artikel Muhammad Dzal Anshar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2020 oleh

Tags: honor penulisPenulis
Muhammad Dzal Anshar

Muhammad Dzal Anshar

Orang lapar, disayang Tuhan.

ArtikelTerkait

5 Hal Dasar yang Perlu Diperhatikan supaya Tulisan Kalian Bisa Tembus Terminal Mojok Mojok.co

5 Tips supaya Tulisan Kalian Bisa Tembus Terminal Mojok

5 November 2024
menulis

Sudah Lama Tidak Menulis, Ketika Menulis Tidak Lama

30 Juli 2019
Festival Pustaka Sastra Tokopedia: Pembeli Nggak Bakal Dapat Buku Bajakan Saat Belanja, HKI Penulis pun Terlindungi

Festival Pustaka Sastra Tokopedia: Pembeli Nggak Bakal Dapat Buku Bajakan Saat Belanja, HKI Penulis pun Terlindungi

27 Oktober 2023
Gaji Blogger dari Google AdSense Harian Lebih Kecil daripada Pendapatan Tukang Parkir Indomaret

Gaji Blogger dari Google AdSense Harian Lebih Kecil daripada Pendapatan Tukang Parkir Indomaret

26 November 2023
Sisi Gelap Penulis Novel Online: Syaratnya Gila-gilaan, Persaingan Makin Ketat

Sisi Gelap Penulis Novel Online: Syaratnya Gila-gilaan, Persaingan Makin Ketat

3 Agustus 2023
Memasuki Era Penulis Serba Ada dan Serba Bisa MOJOK.CO

Memasuki Era Penulis Serba Ada dan Serba Bisa

23 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.