Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Ada Apa dengan Lomba Meme Kemdikbud?

Diaz Radityo oleh Diaz Radityo
6 Agustus 2019
A A
lomba meme

lomba meme

Share on FacebookShare on Twitter

 Beberapa waktu yang lalu, dunia maya kembali bergolak. Keriuhan netizen ini muncul sebelum iklan Rabbani yang sedang hangat digunjingkan. Bukan karena adanya video mesum yang beredar. Tapi bukan pula karena Ria Ricis yang katanya pamit dari YouTube dan ternyata hanya mbelgedes semata!

Pagi itu, beranda media sosial saya dipenuhi dengan komentar dan repost tentang adanya lomba meme yang diadakan oleh Kemdikbud. Walah, drama apalagi di pagi hari. Urusan zonasi saja masih belum beres, kok sudah ada drama yang lain. Bisa-bisa ini malah jadi sinetron stripping kalo tiap hari ada drama.

Lomba meme, begitulah kiranya judul yang disematkan. Sebetulnya lomba ini merupakan bagian dari Festival Literasi Siswa tahun 2019. Sebenarnya sih gak cuma lomba meme saja yang diadakan. Ada pula lomba cerpen, cipta syair, dan komik. Pokoknya sangat kental dengan dunia literasi lah. Sebuah angin segar dan harapan bagi tumbuhnya literasi negeri. Tahu sendirilah kita masih tertinggal jauh di bidang literasi.

Saya pribadi mengapresiasi adanya lomba meme. Gilakk..lomba meme ini sebuah terobosan yang sangat luar biasa dan di out of the box. Pasti butuh waktu yang sangat lama untuk menelurkan ide ini. Meme yang selama ini banyak bertaburan di media sosial dijadikan sebuah lomba. Sungguh brilian pencetusnya. Pesertanya pun mendapatkan hadiah berupa medali emas, perak dan perunggu. Kurang meriah apa coba? Tentunya, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas sudah bekerja keras demi lomba ini.

Ketika saya menyambangi laman lomba ini, Kemdikbud memiliki tujuan sangat mulia. Para pencetus ide lomba ini mengharapkan agar siswa SMA mampu meningkat daya kreativitasnya dan juga mampu bersiang di abad 21. Selain itu, dengan adanya lomba ini diharapkan siswa mampu memberikan solusi atas permasalahan yang ada.

Lebih lanjut menurut saya, lomba ini sebenarnya sangat positif. Terkait dengan tujuan yang sudah disampaikan. Kemdikbud memiliki pandangan visioner bagi generasi emas bangsa ini. Mungkin melalui lomba meme ini mereka diharapkan mampu menjadi selebgram, content creator, atau mungkin mewadahi anak-anak SMA yang ingin masuk ke bidang desain. Siapa tau dengan adanya lomba meme ini akan ada olimpiade meme internasional.

Jika setelah ide lomba meme ini meledak maka tidak menutup kemungkinan akan dibuatkan ekstrakurikuler atau pun kelompok minat bagi para pembuat meme. Outputnya ya sudah jelas, sekolah atau anak tersebut menjadi viral dan mudah dikenal banyak orang. Sarana promosi yang bagus bukan? Apalagi momennya sekarang pas banget sedang hits-hitsnya industri kreatif.

Namun saya terus mikir lagi, lha tema lombanya saja kok “GombalIndonesian”—edan tenan iki. Jangkrik! Apa nggak ada tema yang lebih seksi? Misalkan kenapa kantin kejujuran di sekolah banyak yang tutup? Anak-anak SMA sejatinya sudah bisa diajak membahas isu yang kekinian dan cukup berat. Mosok setelah 12 tahun diasah kemampuan kognitif, afektif, dan motoriknya diajakin lomba kek gini. Mak plekenyik lur~

Baca Juga:

Kemdikbud, Kementerian Paling Red Flag di Penyelenggaraan Seleksi CPNS 2024

Dear Pak Zulhas, Bapak dan Partai Bapak Tolong Jangan Sering-sering Bikin Emosi

Berikut saya coba tampilkan meme yang dibuat oleh salah satu pemenang yhaaa~

“Kamu itu mirip UUD 1945 ya?”

“Kok gitu?”

“Walaupun sering berubah,”

“Tetap dipertahankan.”

Semoga sang pencetus teori meme, Richard Dawkins, ketika membaca tulisan di atas semoga tidak syok. Ini baru salah satu meme saja lho ya. Entah atas dasar apakah meme dengan kelas seperti ini bisa menjadi salah satu pemenang. Silakan nanti browsing sendiri ya, kayak gimana meme lainnya yang dihasilkan oleh mereka.

Memang ketika ngomongin pendidikan di Indonesia ini ngeri-ngeri sedap sih. Temanya saja Festival Literasi Siswa malah bikinnya lomba meme. Literasi itu kan sebenarnya aktivitas membaca dan menulis. Bukan aktivitas untuk kulakan candaan receh, mohon dibedakan ya! Oke deh emang meme itu sebuah gagasan yang perlu disebarluaskan. Tapi ya mbok yang berkualitas dan jangan diberikan batasan waktu mengerjakan hanya 6 jam saja! Situ sehat?

Rasa iba saya muncul kepada para peserta yang ikut di ajang lomba meme tersebut. Apakah benar-benar mereka ingin ikut? Atau terpaksa ikut? Sebenarnya fatal juga jika semua dipandang secara sederhana alias nggampangke. Sebuah kreativitas itu mahal harganya dan tentu melalui proses kreatif yang panjang serta melelahkan bukan kulakan. Makanya content creator yang hebat pun tetap harus melakukan riset dan membaca untuk menghasilkan karya yang memang ciamik.

Ya apa boleh buat, semuanya sudah terjadi—pemenang sudah diputuskan. Toh ya gapapa juga mereka bikin meme, kasian juga tiap hari mereka harus serius menghadapi (baca:menghafal) pelajaran. Sesekali bercanda juga bolehlah. Kan mereka juga sering dibercandain sama para pengambil kebijakan pendidikan di Jakarta sana.

Kalau lain kali ada lomba meme dan hadiahnya gede, jangan lupa saya diajakin ya. Siapa tau kementrian lain mau bikin lomba meme buat pengangguran kayak saya. Heuheuheu…(*)

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: kemdikbudkontroversikritik masyarakatlomba memepro dan kontra
Diaz Radityo

Diaz Radityo

Peramu kata-kata, kadang juga jual omongan.

ArtikelTerkait

Dear Pak Zulhas, Bapak dan Partai Bapak Tolong Jangan Sering-sering Bikin Emosi

Dear Pak Zulhas, Bapak dan Partai Bapak Tolong Jangan Sering-sering Bikin Emosi

22 Desember 2023
4 Kontroversi Persik Kediri Selama Liga 1 2022/2023 Berjalan

4 Kontroversi Persik Kediri Selama Liga 1 2022/2023 Berjalan

22 Januari 2023
Surat Kecil untuk Cristiano Ronaldo: Pergilah Kasih, Kejarlah Keinginanmu messi

Bagaimanapun Juga, Cristiano Ronaldo Hanyalah Manusia Biasa

14 November 2022
lgbt

Menanggapi Artikel Memiliki Teman yang Mengaku LGBT: Menjadi LGBT Bukanlah Sesuatu yang Kami Pilih

1 Agustus 2019
MasterChef Indonesia Season 11 Benar-benar Sukses. Sukses Jadi Hujatan, Maksudnya

MasterChef Indonesia Season 11 Benar-benar Sukses. Sukses Jadi Hujatan, Maksudnya

28 November 2023
pjj kurikulum darurat mendikbud nadiem makarim duganti reshuffle menteri dan najwa shihab

Nadiem Makarim Beri Pengumuman Kece soal PJJ

9 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.